"Karena itu, saudara-saudaraku,
usahakanlah dirimu untuk
memperoleh
karunia untuk BERNUBUAT [yaitu
memberitakan Injil dalam bahasa
yang
dapat dimengerti] dan janganlah
melarang orang yang berkata-kata
dengan BAHASA ROH [yaitu
berbicara dalam bahasa yang tidak
dapat
dimengerti]." (1 Korintus 14:39)
Di dalam Alkitab kita menemukan
banyak program pengujian, Tuhan
telah
menulis Alkitab sedemikian rupa
sehingga tidak dapat dipahami
dengan
mudah dan salah satu maksudnya
adalah supaya orang-orang yang
percaya
mempelajarinya dengan sungguh-
sungguh, membandingkan ayat
yang satu
dengan ayat yang lain di dalam
seluruh Alkitab untuk mengetahui
apakah
sesungguhnya yang Tuhan ajarkan
mengenai suatu hal.
Ketika Adam dan Hawa diuji di
Taman Eden Allah tidak
memberikan nama
"pohon yang terlarang" kepada
pohon yang buahnya tidak boleh
dimakan,
tetapi Allah memberikan nama
yang sangat menarik kepada pohon
tersebut, yaitu "pohon
pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat"
yang terletak di tengah-tengah
Taman Eden.
Yesus juga pernah diuji di padang
gurun selama 40 hari dan 40
malam
tepat setelah Ia dibaptis air, bangsa
Israel juga diuji ketika Musa
menghilang selama 40 hari di atas
gunung Sinai, Abraham juga diuji
ketika ia diminta untuk
mengurbankan anak tunggalnya
Ishak. Jadi
seharusnya kita tidak terkejut
melihat Allah menetapkan program
pengujian untuk orang-orang yang
percaya. Program pengujian adalah
salah satu cara yang Allah gunakan
untuk menghadapi umat manusia.
Dalam kitab Ayub 7:17-18 kita
membaca demikian:
"Apakah gerangan manusia,
sehingga dia Kauanggap agung, dan
Kauperhatikan, dan Kaudatangi
setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?"
Dan di akhir zaman juga ada
program pengujian yang sangat
dahsyat
untuk melihat apakah gereja-gereja
akan tetap setia kepada Alkitab
secara keseluruhan atau sama
sekali gagal dalam program
pengujian ini.
Tujuannya adalah supaya terjadi
"pemisahan" antara orang-orang
percaya
yang sejati dan orang-orang yang
hanya mengaku percaya.
Pertama-tama kita harus mengerti
perbedaan antara "bernubuat" dan
"berbicara dalam bahasa roh".
Untuk "bernubuat" adalah untuk
memberitakan Firman Tuhan dalam
bahasa yang dapat dimengerti.
Ungkapan
"nabi" menunjuk kepada orang-
orang yang menubuatkan Firman
Tuhan.
Sedangkan untuk "berbicara dalam
bahasa roh" adalah untuk berbicara
dalam suatu bahasa misterius yang
tidak diketahui artinya.
Kitab 1 Korintus 14:6-11
mengajarkan kepada kita demikian:
"Jadi, saudara-saudara, jika aku
datang kepadamu dan berkata-kata
dengan bahasa roh, apakah gunanya
itu bagimu, jika aku tidak
menyampaikan kepadamu
penyataan Allah atau pengetahuan
atau nubuat
atau pengajaran? Sama halnya
dengan alat-alat yang tidak berjiwa,
tetapi yang berbunyi, seperti
seruling dan kecapi --
bagaimanakah
orang dapat mengetahui lagu
apakah yang dimainkan seruling
atau
kecapi, kalau keduanya tidak
mengeluarkan bunyi yang berbeda?
Atau,
jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi
yang terang, siapakah yang
menyiapkan diri untuk berperang?
Demikianlah juga kamu yang
berkata-kata dengan bahasa roh:
jika kamu tidak mempergunakan
kata-kata yang jelas, bagaimanakah
orang dapat mengerti apa yang
kamu
katakan? Kata-katamu sia-sia saja
kamu ucapkan di udara! Ada banyak
--entah berapa banyak-- macam
bahasa di dunia; sekalipun
demikian
tidak ada satupun di antaranya yang
mempunyai bunyi yang tidak
berarti. Tetapi jika aku tidak
mengetahui arti bahasa itu, aku
menjadi
orang asing bagi dia yang
mempergunakannya dan dia orang
asing bagiku."
Sebenarnya dalam seluruh pasal di
1 Korintus 14 ini Tuhan berbicara
sangat-sangat negatif tentang
bahasa roh, akan tetapi di akhir
pasal
ini Tuhan berkata, "janganlah
melarang orang yang berkata-kata
dengan
bahasa roh".
Nah, apakah hal ini mengajarkan
kalau berbicara dalam bahasa roh
adalah salah pada waktu itu atau
apakah ini mengajarkan kalau
berbicara dalam bahasa roh adalah
untuk hari sekarang ini? Dalam kata
lain perintah ini ditujukan kepada
jemaat pada waktu itu ketika
Alkitab belum selesai ditulis.
Singkatnya fenomena bahasa roh
adalah
"program pengujian" yang sangat-
sangat dahsyat untuk gereja-gereja
di
akhir zaman.
Salah satu ayat kuncinya ada di ayat
4, yaitu tujuan utama dari
pemberitaan Injil adalah untuk
"membangun Jemaat", tidak ada
orang
percaya yang secara terus-menerus
hanya membangun dirinya sendiri
saja. Dalam ayat itu kita membaca
demikian:
"Siapa yang berkata-kata dengan
bahasa roh, ia membangun dirinya
sendiri, tetapi siapa yang
BERNUBUAT, ia membangun
Jemaat."
Dan perhatikan ayat 9 menyatakan
bahwa bahasa roh yang tidak dapat
dimengerti adalah sesuatu yang
"sia-sia", dimana dalam kitab
Matius
12:36-37 Tuhan Yesus berkata
demikian:
"Tetapi Aku berkata kepadamu:
Setiap kata sia-sia yang diucapkan
orang
harus dipertanggungjawabkannya
pada hari penghakiman. Karena
menurut
ucapanmu engkau akan dibenarkan,
dan menurut ucapanmu pula
engkau akan
dihukum."
Pada waktu itu di gereja Korintus
karunia untuk berbahasa roh adalah
karunia yang sah, tetapi karunia ini
dibagi menjadi dua bagian. Satu
adalah karunia untuk
"mengatakannya" dan kedua adalah
karunia untuk
"menafsirkannya".
Jadi karunia untuk berkata-kata
dalam bahasa roh tanpa ada karunia
penafsiran yang benar adalah
sesuatu yang "sia-sia". Tanpa
disertai
karunia untuk menafsirkannya
bahasa roh hanyalah "setengah"
dari
karunia untuk bernubuat, yaitu
karunia untuk menyatakan Firman
Tuhan
dalam bahasa yang dapat
dimengerti.
Tuhan dengan sengaja
memperlihatkan fenomena
berbahasa roh yang
spektakuler ini untuk terjadi di
gereja Korintus untuk
memperlihatkan
dosa kesombongan yang dilakukan
oleh manusia karena sebenarnya
apa
yang dikatakan melalui bahasa roh
adalah pincang walaupun dapat
mengeluarkan bunyi-bunyi yang
indah-indah.
Itulah sebabnya dalam ayat 19 kita
baca lagi demikian:
"Tetapi dalam pertemuan Jemaat
aku lebih suka mengucapkan lima
kata
yang dapat dimengerti untuk
mengajar orang lain juga, dari pada
beribu-ribu kata dengan bahasa
roh."
Ayat ini cukup menerangkan dirinya
sendiri. Tetapi seseorang mungkin
akan berkata, "Oh, kalau dalam
pertemuan Jemaat tidak boleh
berarti
ketika saya sendirian di kamar saya
boleh menggunakan bahasa roh",
atau "itu berarti jika seseorang
memiliki karunia untuk
menafsirkannya
maka saya boleh berkata-kata
dalam bahasa roh dalam
pertemuan Jemaat".
Jawaban dari hal ini adalah tidak.
Pada zaman rasul-rasul masih
hidup
ketika Tuhan berkata, "janganlah
melarang orang yang berkata-kata
dengan bahasa roh", Alkitab belum
selesai ditulis. Pada waktu itu
Tuhan masih memberikan nubuat-
nubuat tambahan kepada rasul
Paulus,
Petrus, Yohanes, Yakobus, dll. yang
kemudian menjadi bagian dari
Firman Tuhan di dalam Alkitab.
Tetapi ketika Tuhan memberikan
pasal
yang terakhir dari Alkitab Tuhan
memperingatkan bahwa Ia TIDAK
akan
memberikan nubuat-nubuat
tambahan lagi, termasuk bahasa
roh, setelah
Alkitab selesai ditulis.
Dalam Kitab Wahyu 22:18 Tuhan
berfirman demikian:
"Aku bersaksi kepada setiap orang
yang mendengar perkataan-
perkataan
nubuat dari kitab ini [Alkitab]: "Jika
seorang menambahkan sesuatu
kepada perkataan-perkataan ini,
maka Allah akan menambahkan
kepadanya
malapetaka-malapetaka yang
tertulis di dalam kitab ini."
Jadi pada hari sekarang ini tidak ada
kemungkinannya bahwa seseorang
dapat menerima nubuat-nubuat
ilahi tambahan dari Tuhan karena
Tuhan
tidak akan melanggar perintah-Nya
sendiri di Wahyu 22:18.
Kalau kita ingin mengetahui
sesuatu tentang Tuhan kita harus
membaca
Alkitab, dan Alkitab adalah
sempurna dan sudah selesai ditulis
tidak
dapat ditambah atau dikurangi.
Alkitab sudah selesai ditulis kira-
kira
pada tahun 95 M.
Dengan demikian kalau pada hari
sekarang ini ada seseorang yang
mengira bahwa ia telah menerima
nubuat-nubuat ilahi tambahan, itu
bukan berasal dari Tuhan. Itu bisa
berasal dari hasil pikirannya
sendiri (pikiran manusia adalah
sangat licik) dan Iblis juga mau
memberikan nubuat-nubuat
tambahan kepada orang-orang yang
menginginkannya karena Iblis
mampu menyamar sebagai
"malaikat Terang"
(2 Korintus 11:14).
Ingatlah dalam kitab Matius pasal 4
kita melihat bahwa Iblis sangat
ahli mempergunakan ayat-ayat
Alkitab untuk mencobai Yesus,
tetapi
tentu saja ayat-ayat tersebut telah
diambil keluar dari konteks-nya.
Sesungguhnya kita sudah
mempunyai makanan rohani yang
lebih dari cukup
dengan memiliki seluruh Alkitab
yang lengkap yang tidak dapat kita
pelajari seluruhnya walaupun kita
menghabiskan seluruh hidup kita
untuk mempelajarinya. Alkitab
sangat kaya dengan ilmu
pengetahuan
tentang peristiwa-peristiwa yang
terjadi sejak penciptaan sampai
akhir
zaman, jadi mengapa kita masih
menginginkan nubuat-nubuat yang
baru
lagi? Bukankah sudah ada banyak
contoh tentang orang-orang yang
mengaku mendapatkan nubuat ilahi
tambahan dari Tuhan setelah
Alkitab
selesai ditulis dan mereka telah
tersesat dalam kegelapan rohani
yang
sangat mengerikan?
Pada kenyataannya Tuhan pernah
menghukum orang-orang Israel
yang
serakah di padang gurun untuk
menjadikan mereka sebagai contoh
dan
Tuhan juga akan melakukan hal
yang sama di akhir zaman. Dalam
kitab
Mazmur 78:30-31 kita membaca
demikian:
"Mereka belum merasa puas,
sedang makanan masih ada di
mulut mereka;
maka bangkitlah murka Allah
terhadap mereka: Ia membunuh
gembong-gembong mereka, dan
menewaskan teruna-teruna Israel."
Dan kitab Bilangan 11:33-34
menyatakan demikian:
"Selagi daging itu ada di mulut
mereka, sebelum dikunyah, maka
bangkitlah murka TUHAN terhadap
bangsa itu dan TUHAN memukul
bangsa
itu dengan suatu tulah yang sangat
besar. Sebab itu dinamailah tempat
itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah
dikuburkan orang-orang yang
bernafsu rakus."
Tuhan menghukum beberapa orang
dari bangsa Israel supaya orang-
orang
yang lainnya (sisanya) mau bertobat
dan berbalik mencari Dia yang
merupakan satu-satunya Gunung
Batu yang sejati dan Menara
Penjaga yang
kuat.
Lebih lanjut dalam kitab 1 Korintus
14:20-21 kita membaca lagi
demikian:
"Saudara-saudara, janganlah sama
seperti anak-anak dalam
pemikiranmu.
Jadilah anak-anak dalam kejahatan,
tetapi orang dewasa dalam
pemikiranmu! Dalam hukum Taurat
ada tertulis: "Oleh orang-orang
yang
mempunyai bahasa lain dan oleh
mulut orang-orang asing Aku akan
berbicara kepada bangsa ini, namun
demikian mereka tidak akan
mendengarkan Aku, firman Tuhan."
Ungkapan "bahasa lain" dan "mulut
orang asing" disini menunjuk
kepada
bahasa yang digunakan oleh musuh
besar bangsa Israel yaitu bangsa
Babel. Ayat ini menunjuk kepada
kitab Perjanjian Lama dalam Yesaya
28:11-12 dimana Tuhan berkata
demikian:
"Sungguh, oleh orang-orang yang
berlogat ganjil dan oleh orang-orang
yang berbahasa asing akan
berbicara kepada bangsa ini Dia
yang telah
berfirman kepada mereka: "Inilah
tempat perhentian [= Kristus =
Firman
Tuhan = Alkitab], berilah perhentian
kepada orang yang lelah; inilah
tempat peristirahatan!" Tetapi
mereka tidak mau mendengarkan."
Pada akhirnya di tahun 587
Sebelum Masehi, bangsa Babel --
yang
bahasanya tidak dapat dimengerti
oleh orang Israel--
menghancur-leburkan kota
Yerusalem dan Bait Allah juga
dihancurkan dan
seluruh penduduk Israel menjadi
"orang-orang buangan" di tanah
Babel
(2 Raja-raja 25).
Ini adalah gambaran yang sangat
pararel dengan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di akhir zaman, dimana
kita berada sekarang ini. Tuhan
telah memperingatkan mengenai
bangsa Babel ini dalam kitab
Ulangan
28:47-49 demikian:
"Karena engkau tidak mau menjadi
hamba kepada TUHAN, Allahmu,
dengan
sukacita dan gembira hati walaupun
kelimpahan akan segala-galanya,
maka dengan menanggung lapar
[rohani] dan haus [rohani], dengan
telanjang [rohani] dan kekurangan
akan segala-galanya engkau akan
menjadi hamba kepada musuh
yang akan disuruh TUHAN melawan
engkau. Ia
akan membebankan kuk besi ke
atas tengkukmu, sampai engkau
dipunahkan-Nya. TUHAN akan
mendatangkan kepadamu suatu
bangsa dari
jauh, dari ujung bumi, seperti
rajawali yang datang menyambar;
suatu
bangsa yang bahasanya engkau
tidak mengerti"
Dan lebih lanjut kitab Yeremia
5:15-17 menambahkan demikian:
"Sesungguhnya, Aku akan
mendatangkan suatu bangsa dari
jauh menyerang
kamu, hai kaum Israel, demikianlah
firman TUHAN, suatu bangsa yang
kokoh kuat, suatu bangsa dari
dahulu kala, suatu bangsa yang
tidak
engkau kenal bahasanya, dan yang
tidak engkau mengerti apa yang
dikatakannya. Tabung panahnya
seperti kubur yang ternganga,
mereka
semuanya adalah pahlawan-
pahlawan. Mereka akan memakan
habis hasil
tuaianmu dan makananmu, akan
memakan habis anak-anakmu lelaki
dan
perempuan, akan memakan habis
kambing dombamu dan lembu
sapimu, akan
memakan habis pohon anggurmu
dan pohon aramu, akan
menghancurkan
dengan pedang kota-kotamu yang
berkubu, yang kauandalkan."
Dalam ayat-ayat ini Tuhan sedang
berfokus kepada suatu bangsa yang
bahasanya tidak dapat dimengerti
oleh umat Israel. Dan nubuat ini
menemukan penggenapannya
secara harafiah dalam kitab 2 Raja-
raja
25:9-10 yang berkata demikian:
"Ia [yaitu Nebuzaradan, kepala
pasukan pengawal Nebukadnezar,
raja
Babel] membakar rumah TUHAN,
rumah raja dan semua rumah di
Yerusalem;
semua rumah orang-orang besar
dibakarnya dengan api. Tembok
sekeliling
kota Yerusalem dirobohkan oleh
semua tentara Kasdim yang ada
bersama-sama dengan kepala
pasukan pengawal itu."
Disisi lain, orang-orang pilihan atau
para pengantin rohani Kristus
tidak akan tertipu karena mereka
telah dipegang erat-erat oleh
Firman
Kristus (Alkitab). Dalam kitab
Yohanes 10:27-29 Tuhan Yesus
berkata
demikian:
"Domba-domba-Ku mendengarkan
suara-Ku dan Aku mengenal
mereka dan
mereka mengikut Aku, dan Aku
memberikan hidup yang kekal
kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa
sampai selama-lamanya dan
seorangpun tidak akan merebut
mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku,
yang
memberikan mereka kepada-Ku,
lebih besar dari pada siapapun, dan
seorangpun tidak dapat merebut
mereka dari tangan Bapa."
Dan kitab 1 Korintus 14:22
memperingatkan kepada kita
demikian:
"Karena itu karunia bahasa roh
adalah tanda, bukan untuk orang
yang
beriman, tetapi untuk orang yang
tidak beriman; sedangkan karunia
untuk bernubuat [yaitu menyatakan
Firman Tuhan dari Alkitab] adalah
tanda, bukan untuk orang yang tidak
beriman, tetapi untuk orang yang
beriman."
Dan ayat 23-25 melanjutkan
demikian:
"Jadi, kalau seluruh Jemaat
berkumpul bersama-sama dan tiap-
tiap orang
berkata-kata dengan bahasa roh,
lalu masuklah orang-orang luar atau
orang-orang yang tidak beriman,
tidakkah akan mereka katakan,
bahwa
kamu gila? Tetapi kalau semua
bernubuat, lalu masuk orang yang
tidak
beriman atau orang baru, ia akan
diyakinkan oleh semua dan
diselidiki
oleh semua; segala rahasia yang
terkandung di dalam hatinya akan
menjadi nyata, sehingga ia akan
sujud menyembah Allah dan
mengaku:
"Sungguh, Allah ada di tengah-
tengah kamu."
Bukanlah suatu hal yang kebetulan
kalau mereka yang percaya kepada
injil bahasa roh juga sangat percaya
kepada tanda-tanda mujizat yang
mengherankan [simeon], yaitu
mujizat-mujizat yang sebenarnya
tidak ada
hubungannya dengan kebutuhan-
kebutuhan rohani manusia.
Demikianlah fenomena bahasa roh
yang terjadi untuk sementara waktu
di
gereja Korintus ini sesungguhnya
adalah sebuah "arena pengujian"
bagi
gereja-gereja di akhir zaman, sama
persis seperti "pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat"
yang menjadi arena pengujian bagi
manusia yang pertama, Adam dan
Hawa.
Dan dalam kitab Ulangan 8:1-3
Tuhan berkata demikian:
"Segenap perintah, yang
kusampaikan kepadamu pada hari
ini, haruslah
kamu lakukan dengan setia, supaya
kamu hidup dan bertambah banyak
dan
kamu memasuki serta menduduki
negeri yang dijanjikan TUHAN
dengan
sumpah kepada nenek moyangmu.
Ingatlah kepada seluruh perjalanan
yang
kaulakukan atas kehendak TUHAN,
Allahmu, di padang gurun selama
empat
puluh tahun ini dengan maksud
merendahkan hatimu dan
mencobai [yaitu
menguji] engkau untuk mengetahui
apa yang ada dalam hatimu, yakni,
apakah engkau berpegang pada
perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia
merendahkan hatimu, membiarkan
engkau lapar dan memberi engkau
makan
manna, yang tidak kaukenal dan
yang juga tidak dikenal oleh nenek
moyangmu, untuk membuat
engkau mengerti, bahwa manusia
hidup bukan
dari roti saja, tetapi manusia hidup
dari segala yang diucapkan
TUHAN."