XtGem Forum catalog

Menyakiti Hati Allah.

Bacaan: Mazmur 78:41.

Bisakah kita menyakiti hati Allah?
Alkitab menyatakan bahwa umat
Israel telah melakukannya. Kita pun
melakukan hal yang sama,
menyakiti-Nya, karena dosa dan
pelanggaran kita akan firman-Nya!
Bahkan, melalui 'kehidupan rohani,'
yang terlihat rohani pun, seperti
berdoa, kita masih dapat menyakiti
hati Allah.
John Wesley, pendiri gereja
Methodist, berkata, "Nampaknya
Tuhan telah dibatasi oleh doa-doa
kita. la tak dapat berbuat apa-apa
terhadap manusia, kecuali mereka
sendiri yang meminta Dia
melakukan hal itu."
Bukankah perkataan John Wesley
ini berlaku dalam kehidupan doa
kita? Doa kita bukan lagi untuk
menunjukkan bagaimana Allah
memimpin hidup kita, namun
sudah menjadi alat kita untuk
memaksakan kehendak kita
terhadap diri Allah. Sungguh
menyakitkan!
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Karena kita telah merubah posisi
yang seharusnya bagi Allah, dan
yang seharusnya bagi kita. Allah
yang adalah Pencipta alam
semesta, la menciptakan manusia
dan segala keberadaan-Nya. Tapi,
karena keegoisan hati manusia,
yang pada intinya ingin menjadi
sama seperti Allah, maka kita yang
diciptakan merubah diri kita
menjadi pencipta. Karena itu,
dalam kehidupan doa yang terlihat
paling rohani pun, manusia bisa
menyakiti hati Allah.
Perubahan posisi inilah yang
menyebabkan kekacauan dalam
dunia dan mendukakan hati Allah.
Allah tidak mendapatkan posisi
yang semestinya sebagai Pencipta,
dan Allah yang patut dipuji dan
disembah, sebagai Pencipta.
Adakah wewenang yang seharusnya
bagi Allah telah kita berikan pada-
Nya? Atau, kita masih terus yang
memegang kewenangan itu untuk
menentukan, apa yang harus Allah
perbuat bagi hidup kita? Marilah
kita menaruh hidup kita dengan
posisi yang tepat dan benar, supaya
Allah ditinggikan dan berkat-Nya
dapat tercurah. Dia adalah
Pencipta, Pengendali kehidupan,
dan Pemimpin tiap langkah hidup
kita. Kita adalah ciptaan yang
diciptakan, untuk memuliakan Dia,
bukan bagi diri kita sendiri.

Back to posts