Bacaan: Filipi 3:1-11
Mengenal dan mengetahui tentang
Allah adalah dua hal yang berbeda.
Mengenal berarti kita bukan hanya
tahu tentang Allah tetapi kita juga
berelasi, mengerti, dan
mengimplementasikan kehendak-
Nya di dalam hidup kita. Sedangkan
mengetahui tentang Allah, hal ini
hanya berhubungan dengan
pengetahuan kita tentang Allah,
tanpa adanya relasi pribadi antara
kita dengan Allah.
Di dalam Alkitab. Allah
menghendaki agar kita bukan hanya
memiliki pengetahuan tentang diri-
Nya, tapi juga mengenal-Nya (Yer.
9:24). Dalam PL, Allah
mengehendaki agar bangsa Israel
sungguh-sungguh mengenal Allah.
Mengenal Allah berarti bahwa Israel
harus mengerti kehendak-Nya dan
mengimplementasikannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari (UI.
6:1-9).
Demikian pula dalam PB, mengenal
Allah memiliki signifikan dalam
iman Kristen. Mengenal Allah
merupakan bukti bahwa seseorang
telah memperoleh kehidupan kekal
(Yoh. 17:3; Flp. 3:10).
Persoalan saat ini adalah banyak
orang Kristen yang bangga dengan
pengetahuannya; bahkan dengan
memiliki sedikit pengetahuan
tentang Allah, mereka menganggap
bahwa diri mereka tahu banyak
tentang kehendak Allah. Apakah
mempunyai pengetahuan tentang
Allah, adalah keliru? Memiliki
pengetahuan mengenai Allah tentu
saja sangat baik, tapi hal ini
bukanlah tujuan Allah bagi umat-
Nya. Tujuan Allah memberikan
firman-Nya bagi manusia adalah
supaya kita dapat mengenal-Nya
lebih baik. Jikalau kita berbangga
diri hanya karena kita memiliki
pengetahuan tentang Allah, apa
perbedaan antara pengetahuan kita
dengan pengetahuan Iblis? Iblis
pun memiliki pengetahuan tentang
Allah, tetapi ia tidak pernah
mengenal-Nya (Yak. 2:19).
Sebaliknya, sebagai anak-Nya, kita
harus mengenal-Nya dengan baik.
Mengenal Allah berarti kita suka
berelasi, menaati, dan melakukan
kehendak-Nya, yang adalah Bapa
bagi kita (Rm. 8:14-16).