Lamborghini Huracán LP 610-4 t

Islam Dan Injil Palsu Barnabas.

Kata Injil berasal dari bahasa Yunani
(euanggelion) yang mempunyai arti
"Kabar gembira atau kabar baik
tentang al-Masih". Tetapi karangan
yaang berjudul Injil Barnabas
meskipun banyak menceritakan
tentang Hazrat 'Isa selama
hidupnya di dunia ini, bahkan
pemberitaan malaikat kepada Maria
bunda-Nya (Injil Barnabas Pasal 1)
dalam versi yang berbeda bahkan
kontradiksi dengan tradisi Injil,
bahkan dengan seluruh Kitab Suci
Perjanjian Baru.
Walaupun sepintas kilas dalam arti
dangkal ada kemiripinnya dengan
Injil Kanotik, namun jelas sekali,
apabila ditelaah sedikit serius saja,
belangnya akan kentara juga. Sebab
inti dan tujuannya sangatlah
berlainan malah bertentangan
dengan iman Kristiani dan
Pewartaan Perjanjian Baru. Inti dan
maksud karangan yang diberi judul
"Injil Barnabas" adalah sebagai
berikut:
a. Penolakan terhadap Hazrat
'Isa sebagai "Anak Allah" atau
sebagai "Firman Allah" yang
menjelma menjadi manusia;
dengan konsekwensinya
adalah menolak Hazrat 'Isa
sebagai Mesia.
Penolakan terhadap Hazrat
'Isa sebagai Anak Allah atau
sebagai Firman Allah yang
menjadi manusia dan
sebagai Mesia. Hal itu dapat
kita temukan melalui
penyataan pernyataan dari:
Dimana Hazrat 'Isa berkata: "…
Aku hanya akan disiksa dalam
orang lain. Karena hukuman itu
cocok bagiku, karena orang
orang telah menyebut aku Allah;
…. Aku telah mengaku bahwa
bukan saja aku bukan Allah …,
malah aku telah mengakui pula,
bahwa aku bukanlah Mesias
itu". (IPB 198: 6)
"… Malahan aku ceritakan
padamu (Barnabas), bahwa
sekiranya aku tidak dipanggilkan
Allah, aaku telah dibawah ke
surga, ketika aku akan berangkat
dari dunia ini; … Ketahuilah, Oh
Barnabas, bahwa karena ini aku
harus mengalami pengejaran
besar …". Atas sebutan Allah
terhadap diriNya itu Hazrat 'Isa
tidak bertanggung jawab dan
merasa tak bersalah, sebab Ia
sendiri tidak menaruh
pemikiran tentang-Nya.
Jawab 'Isa: "Aku adalah Hazrat
'Isa anak Maria, …, seorang
manusia fana dan bertakwa
kepada Allah (IPB. 96 : 2)
'Isa menjawab: "Demi Allah,…,
aku bukanlah Mesias itu,
kepadanya seluruh suku suku
bangsa menantikan, … syaithon
akan membangkitkan lagi
hasutan terkutuk ini, dengan
perbuatan iman yang tidak
hormat kepada Allah dan Putera
Allah, dari sanaa kata kataku dan
dogma ajaran agamaku akan
ditukar…". (IPB. 96:6)
Masih banyak ucapan ucapan
senada, di mana Hazrat 'Isa
mengaku sebagai manusia biasa
dan menyangkal bila dikatakan atau
dianggap sebagai Allah atau Anak
Allah. (IPB 93 : 1 – 2, 94 : 1)
Satu hakikat yang mengherankan
sekali ialah apabila Injil palsu
Barnabas ini menyangkal gelaran
"Al-Masih" kepada hazrat 'Isa
seperti di IPB 96 ayat 2 di atas,
'Barnabas' ini dengan ketaranya
bertentangan jelas dengan nas al-
Quran sendiri. Misalnya dari surah
3 al-Imran ayat 45 yang berkata:
"Malaikat berkata: Ya, Maryam,
sesungguhnya Allah memberi
khabar gembira kepada engkau
dengan kalimatNya, namanya Al-
Masih 'Isa anak Maryam, yang
mempunyai kebesaran didunia dan
akhirat dan termasuk orang-orang
yang terdekat kepada Tuhan"
Yang aneh ialah apabila umat Islam
dengan butanya menerima 'Injil
Barnabas' ini yang bercanggah dan
bertentangan dengan nas al-Quran
berulang-ulang kali dalam hal
saperti di atas! Akan tetapi al-
Quran tidak pernah memberi
gelaran "al-Masih" kepada nabi
Muhammad.
b. Mempertahankan
monotheisme ala Yahudi,
terutama Islam
Dengan menolak Hazrat 'Isa
sebagai sebagai "Anak Allah",
secara langsung atai tidak
langsung ditolak juga faham
Trinitas.
Penolakan faham Trinitas
Kristian itu lebih nyata lagi,
manakala dengan disebutnya
Muhammad sebagai Sang
Mesias yang akan datang oleh
Hazrat 'Isa, dan bukannya Roh
Kudus; sebagai mana terdapat
di dalam tradisi Injil atau Kitab
Perjanjian Baru.
Ditonjolkan tokoh Ibraham dan
Perjanjian Allah dengannya
serta ditegaskannya tanda sunat
atau khittan (IPB. 23:29) dan
Imail (IPB. 43 : 11). Dalam
wawancara antara Hazrat 'Isa
dengan kedua muridnya yaitu
Andreas dan Yakobus, dimana
kedua murid bertanya: "Dalam
siapakan janji Allah kepada
Abraham dibuat; lalu akan lahir
dari Ishak atau Ismail
Yakobus menjawab: "Oh Guru,
ceritakanlah kepada kami dalam
(keturunan) siapa perjanjian
dibuat, karena Bangsa Yahudi
mengatakan: ‘dalam keturunan
Ishak" keturunan Ismail
mengatakan: "dalam keturunan
Ismail". (IPB. 43:6)
Hazrat 'Isa menjawab: "
berimanlah kepadaku, karena
dengan sesungguhnya aku
katakan kepadamu, bahwa
perjanjian itu telah diperbuat
dengan Ismail, bukan dengan
Ishak.
Dengan demikian tradisi Perjanjian
Lama yang menyatakan bahwa janji
itu akan lahir dari keturunan Ishak
(kej. 12:12) oleh penulis aritike
yang diberi judul "Injil Barnabas"
ini di hapus dan dijungkir balikkan.
Sebagai mana kita ketahui bahwa
keturunan Ismail adalah bangsa
Arab bandingkan dengan Kej. 25: 18
yang dari padanya Muhammad
lahir. Ungkapan ini pertentangan
juga apa yang telah diwartakan oleh
Alquran, bahwa anak yang dijanjikan
Allah terhadap Abrahan sebagai ahli
warisnya adalah anak yang lahir
melalui sarah yaitu Ishak karena
setelah Ishak akan melahirkan pula
Ya’kub lihat ( QS. 11 Huud 71). Dari
Yakub inilah yang kemudian Allah
mengganti namanya menjadi Israel,
dari Israel akan melahirkan dua
belas suku bangsa Israel, salah
satunya adalah bangsa atau suku
Yahudi dan dari suku inilah Hazrat
'Isa lahir. Sesuai dengan Firman
Allah bahwa keselamatan itu datang
bukan dari bangsa yang lain, karena
bangsa lain itu menyembah
berhala, tetapi hanya melalui
bangsa Yahudi.
Kamu menyembah apa yang tidak
kamu kenal , kami menyembah apa
yang kami kenal, sebab
keselamatan datang dari bangsa
Yahudi. (Injil Yahya 4 : 22)
Berita keselamatan sudah
diberitakan, marilah datang kepada
Tuhan yang disembah oleh Ibrahim,
Ishak dan Yakub jangan
menyembah apapun yang
diberitakan dan dibawakan oleh
bangsa lain walaupun mereka
menyebut Allah juga yang mereka
sembah itu penyesatan yang nyata.
c. Mengamini dan
menguatkan kenabian
Muhammad (Pasal 112, ayat
4)
Hal ini dapat dilihat mudah dapat
dilihat dari pernyataan yang
diletakkan pada "Mulut Hazrat 'Isa",
seakan akan Hazrat 'Isalah yang
bersabda:
Bahwa Hazrat 'Isa bukan
Messias itu (IPB. 96:6, 42:2,
220:8)
Tetapi Messias yang datang itu
adalah Pesuruh Allah, yang
terpuji alias
"Ahmad" (Muhammad). (IPB
97:10, 220:8, band. QS. 61:6)
Bahwa janji Allah itu akan lahir
dari keturunan Ismail bukan dari
keturunan Ishak (IPB. 43:10) ini
sebenarnya sangat bertentangan
sekali dengan apa yang
diberitakan oleh Alquran. Lihat
QS. 11:71.
d. Membela atau
mempertahankan Islam
"… mau tak mau harus ada satu
Allah" … (IPB. 29:2)
"Aku adalah Allah sendiri, dan
tidak ada lain Allah kecuali Aku
…" (IPB. 29:15)
"… Hanya adalah Allah Yang
Maha Esa, dan Muhammad
adalah pesuruh Allah. …" (IPB.
39:3 & 5, 41:14)
Apa yang terjadi apabila kita
perhatikan dengan sungguh
sungguh ketiga kutipan di atas
kemudian kita integrasikan, maka
segera akan kelihatan dan
melahirkan suatu kesaksian yang
nadanya sangat Islamistis yang
intinya adalah sebagai berikut:
"Bahwasannya, Allah itu hanya satu,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Maka
tidak ada Ilah (Allah) lain selain
Allah (Aku), dan Muhammad adalah
Rasul (pesuruh) Allah"
ungkapan ini akan sama dengan
sahadat mereka kaum Muslim
(Syahadatain) atau dua kalimah
sahadat:
Aku bersaksi tidak ada Tuhan
kecuali Allah dan aku bersaksi
Muhammad adalah Rasul Allah"
Dengan demikian pertanyaan dasar
kami, "INJIL BARNABAS, QUO
VADIS" (Injil Barnabas kamu akan
mengarah kemana?). kiranya sudah
mulai terjawabpaling tidak
kentaralah jawabannya. Bahwa
karang yang diberi judul Injil
Barnabas tersebut jelas sangat
Islamistik, dan bertendensi kepada
Islam.
Melihat nadanya yang Islamistik
itu, kami sungguh mereagukan
bahwa karangan yang diberi judul
Injil Barnabas ini ditulis oleh
Barnabas teman Paulus atau orang
yang hidup di abad I, tetapi
semakin yakin bahwa yang menulis
itu mereka yang yang hidup pada
zaman Islam telah ada dan
memang terbukti bahwa yang
menulis INJIL BARNABAS adalah
MUSTAFA DE ARANDE. Untuk
mengantisipasi pengajaran
pengajaran sesat tersebut Tuhan
telah memberikan ciri ciri penyesat
itu, walau seringkali kita terkecoh
dengan gaya dan penampilan
mereka dalam menyesatkan orang
orang percaya. Olah karena berhati
hatilah dengan penyesat itu, karena
dia akan berusaha semaksimal
mungkin untuk mempengaruhi
anak anak Tuhan supaya ragu
terhadap Firman Tuhan dan
keselamatan yang Tuhan telah
berikan kepada umat tebusannya
menjadi tidak yakin lagi. Di bawah
ini beberapa ayat dalam Alkitab
yang bercerita tentang pengajar
pengajar sesat:
1. Anti Kristus (Masihu Dajjal)
akan datang
"Anak-anakku, waktu ini adalah
waktu yang terakhir, dan seperti
telah kamu dengar, seorang
antikristus (Dajjal-red) akan datang,
sekarang telah bangkit banyak
antikristus. Itulah tandanya, bahwa
waktu ini benar benar adalah waktu
yang terahir." (I Yohanes 2 : 18)
2. Dia pergi dan menyesatkan
"Sebab banyak penyesat telah
muncul dan pergi ke seluruh dunia,
yang tidak mengaku, bahwa Hazrat
'Isa telah datang sebagai manusia.
Itu adalah penyesat dan
antikristus". (2 Yohanes 1 : 7)
3. Dia pendusta dan
menyangkal Hazrat 'Isa
"Siapakah pendusta itu? Bukankah
dia yang menyangkal bahwa Hazrat
'Isa adalah Kristus? Dia itulah
antikristus, yaitu dia ynag
menyangkal baik Bapa maupun
Anak" (1Yohanes 2 : 22)
4. Dia menyerang orang kudus
"Dan ia diperanakkan untuk
berperang melawan orang orang
kudus dan utnuk mengalahkan
mereka’ dan kepadanya diberikan
kuasa atas setiap suku dan umat
dan bahasa dan bangsa." (Wahyu
13 : 7)
5. Dia berwana hijau kuning
"Dan aku melihat: sesungguhnya,
ada seekor kuda hijau kuning dan
orang yang manungganginya
bernama Maut, dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka
diberi kuasa atas seper empat dari
bumi iniuntuk membunuh dengan
pedang, dan dengan kelaparan dan
sampar, dan dengan binatang
binatang buas yang di bumi."
(Wahyu 6 : 8)
6. Mulutnya penuh
kesombongan dan hujat
"Dan kepada binatang itu diberikan
mulut, yang penuh kesombongan
dan hujat; kepadanya diberikan juga
kuasa untuk melakukannya empat
puluh dua bulan lamanya" (Wahyu
13 : 5)
"Dan semua orang yang diam di
atas bumu akan menyembahnya,
yaitu setiap orang yang namanya
tidak tertulis sejak dunia dijadikan
di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, (Wahyu 13 :8)
7. Dia mempunyai bilangan 666
"Yang penting disini ialah hikmatK
barang siapa yang bijaksana, baiklah
ia menghitung bilangan binatang
itu, karena bilangan itu adalah
bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam
puluh enam." (Wahyu 13 : 18
banding Injil Palsu Barnabas 21 : 1
– 6)

Back to posts