Disneyland 1972 Love the old s

Menanggapi Cara Sembahyang Umat Islam.

Al Qur'an TIDAK DIWAHYUKAN
OLEH ALLAH melainkan hanya
sebagai buah fikiran, bikin-bikinan
dan rekaan dari Muhammad &
kawan-kawannya dengan maksud
tertentu dengan diselubungi
"WAHYU cq. PERINTAH ALLAH".
Mengapa kami katakan demikian ?
1. Mulut umat Islam 5X sehari
komat-kamit, bahkan adakalanya
dengan suara yang keras-lantang
dibantu dengan loudspeker pula,
mengumandangkan "BAHWA TIADA
TUHAN SELAIN DARI ALLAH -
LAILAHAILALLAH, DAN KEPADANYA
SAJALAH MEREKA WAJIB SUJUD
MENYEMBAH" (kalau dalam
ALKITAB seturut Yesaya 45:5-a dan
21-b dan Matius 4:10). Namun
beberapa saat kemudian mereka
ruku & sujud menyembah kepada
Allah yang wujudnya sudah berubah
menjadi BATU HITAM yang ada
dalam bangunan yang diberi
predikat BAITULLAH / KAABAH
yang ada di Mekkah.
2. Mulut umat Islam selalu komat-
kamit mengakui bahwa Allah itu
pada satu titik yang bersamaan ada
di mana-mana di setiap sudut dan
penjuru dimensi dunia dan alam
semesta ini, namun kenyataannya
minimal 5X dalam sehari-semalam
mereka menyembah Allah yg hanya
berada di Mekkah dalam Kaabah
dalam bentuk BATU HITAM.
3. Al Qur'an cq. ajaran agama Islam
- DALAM TEORINYA - tegas-tegas
melarang umatnya menyembah
PATUNG dan BERHALA kerena hal
itu berarti SYIRIK/MENDUAKAN
ALLAH dan bertentangan dengan
inti syahadad "LAILAHAILALLAH".
Namun dalam prakteknya, pada
saat melaksanakan ibadah haji yang
adalah salah satu tiang Iman Islam
itu, berjuta-juta umat Islam telah
melakukan syirik dengan ruku sujud
menyembah Kaabah dan mencium
BATU HITAM yang ada di dalamnya
sambil mengucapkan doanya
"ALLAHUMA ISMILAHILAHU
AKHBAR", yang dalam bahasa
Indonesia artinya adalah : "KAMI
MEMENUHI PANGGILANMU YA
ALLAH!!!" sebanyak 7X berturut-
turut. Jika hal ini TIDAK
DILAKSANAKAN oleh para calon
haji, maka berarti pelaksanaan
rukun hajinya TIDAK LENGKAP.
4. Hal atau kenyataan yang
dikemukakan no.3 di atas
MEMBANTAH alasan umat Islam
yang menyatakan: "Memang benar
bahwa kami melaksanakan 5X
sholat sehari semalam dengan 17X
ruku dan sujud dengan kiblat ke
Kaabah/Baitullah di Mekkah itu,
namun itu hanya manifestasi dari
TITIK PERSATUAN ARAH SHOLAT
UMAT ISLAM SE DUNIA saja, dan
pada waktu kami melaksanakan
sholat tersebut sama sekali tidak
ada terlintas dalam pikiran kami
untuk sembah sujud kepada Kaabah
+ Batu Hitam di dalamnya itu,
karena Kaabah + Batu Hitam
tersebut adalah hanya benda atau
materi yang tiada manfaat dan
melarat belaka". (lihat buku tafsir Al
Qur'an karangan Mahmud Yunus),
dan disamping itu umat Islam
percaya dan imani bahwa Allah itu
di satu detik yang bersamaan ada di
mana-mana di seantero muka bumi
dan jagad raya ini."
Disamping bantahan no.3 di atas,
ada lagi dua dalil bantahan dari
kami bahwa alasan umat Islam
tersebut di atas adalah teori yang
dicari-cari dan dibuat-buat saja
seumpama menegakkan "BENANG
BASAH", sebagai berikut:
A. Berdasarkan TEORI, bilamana
seekor ayam jantan yang seluruh
bulunya hitam, kawin dengan
seekor ayam betina yang seluruh
bulunya juga hitam, pastilah anak
ayam hasil perkawinan itu juga
berbulu hitam. Tetapi ternyata
sesudah telur menetas bulu anak
ayam itu bukan hitam tetapi
MERAH !
Sekarang tentu timbul pertanyaan
yang mana yang benar : "TEORI-nya
atau PRAKTEK KENYATAANNYA ?"
Jawabannya sudah pasti : "PRAKTEK
KENYATAANNYALAH YANG
BENAR!!!", karena kenyataannya
bulu anak ayam itu merah dan
bukan hitam sebagaimana yang
diteorikan. Kalau hal ini dikaitkan
dengan pernyataan atau alasan
umat Islam tersebut di atas, yang
teorinya "TIDAK ruku & sembah
Sujud ke Kaabah/Baitullah + Batu
Hitam yang ada didalamnya itu,
melainkan hanya semata-mata satu
manifestasi dari TITIK PERSATUAN
ARAH SHOLAT SAJA", jelaslah
bahwa teori ini adalah TIDAK
BENAR, karena dalam PRAKTEK
KENYATAANNYA, yang dapat dilihat
dengan mata kepala setiap orang,
adalah bahwa umat Islam minimal
5X dalam sehari semalam
melakukan 17X ruku dan sembah
sujud ke arah Kaabah/Baitullah +
Batu Hitamnya yang ada di Mekkah.
INI KENYATAANNYA BUKAN
TEORI !!!
B. Pernyataan umat Islam bahwa
mereka percaya Allah pada satu
detik yang bersamaan berada di
mana-mana di seantero sudut dan
dimensi dunia dan alam semesta
ini, juga kami anggap HANYA TEORI
BELAKA, karena dalam PRAKTEK
KENYATAANNYA Allah hanya berada
di Mekkah saja yaitu dalam wujud
Batu Hitam yang ada di Kaabah.
Berdasarkan kenyataan yang dapat
dilihat, pada waktu naik haji umat
Islam sembah sujud dan mencium
Batu Hitam itu dengan dibarengi
doa "KAMI MEMENUHI
PANGGULANMU YA ALLAH !!"
Dengan mengucapkan doa/kata-
kata seperti ini bukankah berarti
bahwa Allah yang Maha Kuasa dan
Esa itu telah berubah wujud
menjadi Batu Hitam tersebut? INI
ADALAH KENYATAAN DAN BUKAN
TEORI!!!
5. Muhammad dengan Al Qur'annya
mewajibkan umat Islam melakukan
sholat dalam bahasa Arab
berdasarkan Wahyu Allah, ADALAH
SATU HAL YANG DIRAGUKAN.
Apakah benar bahwa Allah itu hanya
mengerti bahasa Arab saja ?
Bukankah Allah itu bersifat
universal milik semua bangsa di
dunia ini sehingga dengan
sendirinya tidak terbatas pada satu
bahasa saja ?
Kenapa berdoa sholat harus mutlak
menggunakan bahasa Arab dan
kenapa sholatnya harus berkiblat ke
Mekkah sepertinya Allah hanya ada
di situ saja ?
Jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut adalah hanya
satu dan singkat saja yaitu : "INI
ADALAH POLITIK DOMINASI
ARABISME" saja, karena harus
diingat bahwa Muhammad & rekan-
rekannya yang menulis dan
menerbitkan Al Qur'an itu adalah
orang-orang Arab sebagaimana kita
ketahui bahwa Muhammad bukan
saja menyatakan dirinya Nabi Rasul
Allah, melainkan juga selama
puluhan tahun sampai akhir
hidupnya adalah Raja atau Amirul
Mukminin seluruh Jazirah Arab
(Saudi Arabia sekarang ini).
6. APAKAH MASUK AKAL, bahwa
Allah yang Esa, Yang Mahakuasa,
Yang Roh, Yang tidak ada
persamaannya, Yang kekal dan Yang
tidak berobah-obah itu, bahkan
umat Islam sendiri
mengklassifikasikan Allah itu
dengan 20 sifat dan 99 predikat,
koq bisa disamakan begitu saja
dengan BATU HITAM yang ada di
dalam Kaabah/Baitullah di Mekkah
itu ? Ajaran Islam, tegasnya Al
Qur'an itu bersifat dualistis,
kontradiktif, dan axiomalitis (berisi
pertentangan-pertentangan dalam
dirinya sendiri), karena di satu
pihak Al Qur'an itu menjunjung,
mengkultus, memuliakan Allah
sebagai satu oknum yang tidak ada
setara-Nya, namun di lain pihak Al
Qur'an menghina Allah dengan
menyamakan-Nya dengan BATU
HITAM yang ada di dalam Kaabah /
Baitullah di mekkah itu, terbukti
bahwa pada waktu sang calon haji
mencium BATU HITAM itu dia
melafazkan kata-kata doa: "KAMI
MEMENUHI PANGGILANMU YA
ALLAH!!", jadi Batu Hitam itulah
ALLAH !!!.
7. Apakah masuk di akal bahwa
Allah yang adalah pencipta langit
dan bumi beserta segala isinya,
baik yang kelihatan maupun yang
tidak kelihatan, mempunyai
RUMAH atau BAIT di dunia ini ? Dan
rumah itu adalah khusus di Mekkah
saja dan harus di sujud sembahi 5X
dalam sehari-semalam yaitu Subuh,
Lohor, Asyar, Magrib dan Isya
karena pada waktu-waktu itulah
Allah ada di rumahnya.
Yang benar adalah ajaran ALKITAB
bahwa ALLAH tidak punya RUMAH
di dunia ini, karena langit adalah
TAHTA-NYA dan bumi adalah
TUMPUAN KAKI-NYA. (Kis 7 : 48
-50), yang berarti bahwa Allah
dalam satu detik yang bersamaan
ada dimana-mana, ada di setiap
milimeter ruang di muka bumi dan
di jagad raya ini, sehingga bilamana
kita berdoa kepada Allah tidak perlu
ada kiblat-kiblatan karena ke arah
mana saja kita berdoa di situ ada
Allah. Selain itu kita tidak perlu
gerak-gerik jasmani tertentu (ruku)
dan tidak perlu doa tersebut
dilafalkan dengan suara-suara yang
keras berirama memekakkan
telinga, apalagi dilafazkan pada pagi
hari yang sangat mengganggu
lingkungan sekitar, melainkan
berdoalah dengan roh dan
kebenaran karena Allah itu Roh
adanya (Yoh 4:21-24).
INTINYA, AL QURAN BUKAN
WAHYU ALLAH YG BENAR !

Back to posts