Lamborghini Huracán LP 610-4 t

Jihad.

Jihad dalam Islam
Mari lanjutkan dg essaynya Dr.
Ghamidi:
Quote:
Penggunaan kekuatan ini
disebut Jihad, dan dalam Qur’an
bisa digolongkan dalam dua
kategori yg jelas:
Pertama, dilakukan melawan
ketidak adilan dan tindasan.
Kedua, dilakukan melawan
penentang nabi (sws) setelah
kebenaran dari Pesan2nya
dibuktikan dihadapan mereka.
Okay, kita perlu berkonsultasi dg
kamus islam kita utk mengerti apa
yg dimaksud para muslim dg
ketidak adilan dan tindasan. Kata2
dalam Quran yg sering
diterjemahkan menjadi ketidak
adilan dan tindasan adalah FITNAH.
(Lihat ayat 2:193) Fitnah artinya
hasutan atau mengganggu
ketertiban. Menurut Muhammad
mereka yg melawannya itu
melakukan fitnah. Jadi, dimanapun
para muslim mengeluh ditindas, itu
berarti melawan islam. Saya tidak
dapat bilang berapa banyak para
muslim mengeluh bahwa saya
menindas mereka. Sekarang, orang
yg waras dapat melihat bahwa saya
tidak bermaksud menindas sama
sekali. Yg saya punya Cuma situs
web dimana para bekas muslim,
non muslim dan bahkan muslim itu
sendiri mengungkapkan
pandangan2 mereka dg bebas.
Bagaimana bisa pikiran bebas
dipandang jadi penindasan oleh
para muslim? Jika para muslim
merasa tertindas oleh itu, utk
bebas dari ‘penindasan’ Cuma
tinggal meng-klik saja. Tapi,
muslim merasa tertindas karena
kita membuka kepercayaan mereka
dan mereka tidak mampu
menyangkal argumen2 kita secara
logis. Ini menyebabkan mereka
menderita dan stress. Dalam
pandangan mereka, saya
menghasut, mengganggu
kedamaian mereka dan dg
demikian saya seorang pemfitnah.
Dg begitu para muslim merasa
dibenarkan utk membunuh saya.
Pikiran bahwa semua manusia
berhak akan pemikiran2 mereka
sendiri dan bebas utk
mengungkapkannya, tidak masuk
ketengkorak mereka. Kemampuan
utk mengerti kebenaran yg
sederhana itu diluar pengetahuan
mereka. Mereka paling berkata
sejauh ini, anda bebas memikirkan
apapun yg anda mau sejauh itu
disimpan dalam benak anda
sendiri. Sederhana saja, mereka
tidak dapat menerima kritik dan
mereka akan ngamuk jika dikritik,
seperti yg kita lihat pada kerusuhan
karena secuil kartun atau komentar
yg dibuat oleh Paus.
Kategori kedua dari orang yg harus
dibunuh, seperti yg dinyatakan
Quran adalah yg tetap memutuskan
utk tidak percaya pada Islam
bahkan setelah mereka
diberitahukan tentang pesan2nya
atau seperti yg Dr. Ghamidi
katakan; telah menerima bukti dari
islam. Dalam bahasa sederhananya,
sekali anda dipanggil utk menerima
islam anda harus memeluknya atau
dibunuh.
Kejahatan doktrin ini telah jelas dg
sendirinya. Tiap orang punya
pengertian berbeda2 akan
kebenaran. Bahkan diantara muslim
itu sendiri, terdapat ratusan sekte
dan masing2 berpikir sekte lain itu
murtad dan hanya mereka yg
menemukan kebenaran sejati.
Menurut mentalitas ini, semua yg
berpikir telah menemukan
kebenaran sejati (dan dg ini berarti
semua orang didunia ini) dapat,
atau bahkan harus, memaksa yg
lain agar tunduk pada cara mereka
berpikir dibawah ancaman
hukuman mati. Tentu saja, non
muslim tidak intoleran pada
mereka yg tidak sejalan dg
kepercayaan mereka. Seorang
Hindu contohnya, tidak akan pernah
membuuh orang lain hanya karena
kepercayaan mereka berbeda. Tidak
akan ada Yahudi, Kristen, Buddhis,
Sikh, Bahais, Zoroastrian atau
atheis akan membunuh anda
karena dia pikir kepercayaan anda
salah. Intoleransi jenis ini ada
hanya dalam doktrin totaliter paling
jahat seperti Nazisme, Boshevisme
(komunisme) dan Islam.
Sekarang, misal setiap orang masuk
islam. Akankah menghentikan
pertumpahan darah? Tentu tidak!
Bahkan kenyataan ratusan juta
orang terbunuh oleh para muslim
selama 1400 tahun ini, dalam
jumlah ini lebih banyak jumlah para
muslim yg dibunuh oleh muslim
sekte lain. Para muslim lebih
banyak membunuh muslim
daripada membunuh non muslim.
Jika sampai terjadi seluruh dunia
memeluk islam, pertumpahan
darah akan tafsir Quran dan Hadits
siapa yg benar hanya akan
memperbesarnya dan umat
manusia akan dibawa kedalam era
penganiayaan dan pembunuhan yg
tiada akhir. Ini berarti akhir dari
dunia peradaban dan kembali
kekegelapan. Mereka yg berpikir
setan itu ada akan sepenuhnya
dibenarkan utk berkata Islam
adalah cara setan itu utk
menghancurkan dunia.
Kita dapat dg jelas melihat bawa
negara2 islam itu biadab. Tapi,
Barat tetap mendesak pengaruh
kuatnya pada muslim dan menahan
mereka utk jangan kembali ke
kebiadaban total. Para muslim ingin
membuat barat terkagum2 dan dg
begitu mereka berpura2 beradab.
Bagi muslim, imaje adalah
segalanya. Sekali seluruh dunia
menjadi islamik, (Ini hanya jika,
karena islam akan terungkap dan
akan musnah tidak lama lagi) planet
ini akan menjadi planet para
monyet. Ekstremis akan jadi lebih
berani dan kegilaan yg sekarang
berkuasa dinegara2 islam akan
membesar ratusan kali,
keberadaban akan berakhir dan
kegelapan akan dimulai. Bayangkan
seluruh dunia diperintah oleh
Taliban yg mengerikan! Mereka
satu2nya muslim yg tidak peduli dg
pendapat dunia. Bahkan para
Mullah licik di Iran dan Saudi peduli
dg imej mereka. Karena tidak ada
kemungkinan perbedaan pendapat
dalam islam dan belajar
pengetahuan apapun yg
bertentangan dg Quran dilarang,
kegelapan yg dibawa Islam tidak
akan pernah berakhir. Mentalitas
islam tentang yg kuat yg benar
tidak akan membiarkan para
pemikir utk mengungkapkan
pandangan2 mereka dan planet ini
akan dekat ajalnya.
Dr. Ghamidi melanjutkan:
Quote:
Tipe pertama dari Jihad adalah
sebuah petunjuk tanpa akhir
dari Shariah (hukum Islam).
Seperti yg telah saya katakan
sebelumnya, ini diluncurkan
utk menahan tindasan dan
ketidak adilan [Sina: baca
‘oposisi’]
Tipe kedua, khusus bagi orang2
yg oleh Allah dipilih utk
mengantarkan kebenaran
sebagai kewajiban. Mereka
digolongkan sebagai saksi
kebenaran; implikasi menjadi
saksi kebenaran bagi orang lain
dalam cara yg sedemikian
lengkap dan mutakhir hingga
tak seorangpun punya alasan
utk menyangkal kebenaran.
Menjadi saksi kebenaran dg
cara ini disebut Shahadah.
Dalam sejarah umat manusia,
utk terakhir kalinya status ini
diberikan pada Nabi
Muhammad (sws) dan
bangsanya, Banu Ismail
(turunan dari Ishmael, anak
tertua Abraham):
“Dan demikian (pula) Kami
telah menjadikan kamu, umat
yang
adil dan pilihan agar kamu
menjadi saksi atas manusia dan
agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas
kamu.” (2.143)
Mari kita telaah poin ini karena
pentingnya. Apa shahada artinya?
Shahada artinya menyatakan bahwa
tidak ada tuhan lain selain Allah
dan Muhammad adalah utusanNya,
secara pkuat dan tegas. Itulah bukti
yg dikatakan Dr. Ghamidi. Shahada
artinya anda harus menerima islam
atau mati. Ini, bagi muslim adalah
bukti. Para muslim tidak berpikir
hal ini perlu argumentasi logis lagi
karena dalam pandangan mereka
pengakuan Muhammad itu sendiri
merupakan bukti tersendiri dan
mereka yg tidak melihatnya tuli,
bodoh dan buta atau sombong.
Seperti anda saksikan, dalam
semua debat yg mereka lakukan dg
penulis, secara virtual dg mereka
semua, mereka hanya punya
sedikit perkecualian, berpaling ke
ad hominem (menghina lawan
debat), ketika mereka gagal
membela islam secara logis. Saya
diancam utk dicari dan dibunuh dg
sadis atau saya akan dibakar
dineraka. Para muslim percaya yg
kuat itu yg benar dan yg mereka
perlukan utk membuktikan islam
itu benar adalah menguasai lawan2
mereka dg kekuatan kasar dan
ancaman. Jika itu juga gagal,
penghinaan juga bisa.
Anda bisa baca ungkapan2 perasaan
yg jelas dalam email2 mereka utk
saya, di bagian Muslim Comment
situs ini. Mereka menantang saya
utk bertemu muka jika saya jujur.
“Jika anda mengatakan kebenaran,
kenapa takut mati? Datang dan
tunjukkan wajah anda,” adalah tema
yg sering saya terima dari email
mereka. Para muslim percaya
bahwa setelah mereka membunuh
para pengritik islam, supremasi
islam akan berdiri tegak dan hujjat
(bukti) telah lengkap. Ini tepatnya
apa yg oleh sejarawan muslim
klaim setelah Asma dan Abu Afak
dibunuh di Medina beberapa bulan
setelah Muhammad mendirikan
‘kerajaannya’ dikota itu. Etos “Yang
kuat yg benar” adalah hukum rimba
yg mendominasi pikiran islam.
Logikanya, hal ini disebut
argumentum ad baculum.
Argumentum ad baculum adalah
ketika seseorang mencoba
menguasai lawannya dg kekerasan
dan ancaman kekerasan, dan
memaksanya utk takluk. Ancaman
ini bisa dua macam, terang2an atau
sembunyi2. Bentuk terang2an
adalah penggunaan atau ancaman
kekerasan fisik seperti “bunuhlah
orang-orang musyrikin itu di mana
saja kamu jumpai mereka.” (Q 9.5).
Bentuk yg sembunyi2 adalah
mengancam lawan mereka dg azab
neraka, seperti : “di hari kiamat
Kami merasakan kepadanya azab
neraka yang membakar.” (Q 22.9).
Terdapat banyak contoh2 ancaman
baik yg terang2an maupun yg
sembunyi2 dalam Quran dan dalam
sejarah islam. Para muslim percaya
ancaman adalah pengganti yg baik
dari argumen logika. Inilah cara
Muhammad melakukan
penaklukannya, dia rampok dusun2
yg lengah tanpa peringatan, ketika
para lelakinya keluar dusun utk
melakukan kegiatan2 mereka dan
tidak bersenjata dan setelah
membantai para lelaki itu mereka
ambil para wanita dan anak2
sebagai budak, dia lalu menyatakan
bahwa Allahnya yg membuatnya
menang. Sebenarnya adalah
terorisme dan kepengecutan yg
membuatnya menang. Dia
mengepung sebuah benteng dan
mengancam penghuninya utk
takluk atau menghadapi kematian.
Dia sebut peringatan itu sebagai
itmam al hujjat (memberikan bukti
yg tidak dapat disangkal.)

Back to posts