Duck hunt

Siapa Yang Memerangi Muhammad?.

Pesan Alquran:
"perangi orang yang memerangi
mu, tapi jangan melampaui batas"
Tidak ada yang memerangi
Muhammad terlebih dahulu.
Selama 10 tahun hidupnya di
Medinah, Muhammad terus-
menerus melakukan serangan
terlebih dahulu sampai kurang
lebih 60 kali terhadap suku2 non-
Muslim di hampir seluruh Jazirah
Arabia. Muhammad hanya berhenti
menyerang dan membunuhi non-
Muslim ketika dia meninggal.
Yang dimaksud oleh Muhammad
dengan "orang2 yang
memerangimu" adalah orang2 yang
menolak Islam, yang tidak mau
mengakui Muhammad sebagai nabi
utusan tuhan. Lihatlah nasib orang2
Yahudi di Medinah dan seluruh
Arabia. Mereka menolak Islam dan
mereka tidak pernah merampok
atau membunuhi Muslim, tapi
Muhammad sangat membenci
mereka. Apa salahnya kaum Yahudi
itu? Mereka percaya satu tuhan;
agama, tradisi, dan bahkan kitab
suci mereka banyak dikutip
Muhammad dalam Al-Qur'an; dulu
arah kiblat sembahyang ke
Yerusalem (sama seperti dalam
Yudaisme), tapi kemudian diganti
Muhammad ke arah Mekah. Jadi
sekali lagi: Apa salahnya kaum
Yahudi itu? Muhammad
membatalkan perjanjian damai
dengan kaum Yahudi setelah dia
cukup kuat secara militer dan tahu
betul bahwa kaum Yahudi tidak
akan pernah mengakui dia sebagai
nabi.
Hal yang sama juga dialami pagan
Quraish di Mekah. Mereka tidak
pernah berusaha membunuh
Muhammad dan sanak keluarganya,
bahkan jemaat Muslim lainnya.
Mereka tidak pernah merampoki
Muhammad dan Muslim; tidak
pernah memaksa Muhammad &
Muslim memeluk agama pagan;
tidak pernah memperkosa
Muhammad & Muslim. Sewaktu
Muhammad mulai melakukan
perampokan berkali-kali terhadap
kaum pagan Quraish (sampai 6x),
anak2 Muhammad tetap bisa
tinggal di Mekah dengan aman
tanpa diganggu sedikitpun. Baru
setelah Muhammad merampoki
harta Quraish habis2an dan
membunuh ketua2 masyarakat
Quraish di Badr, kaum pagan
Quraish mulai sangat marah dan
bertekad balas dendam.
Jika kau melihat sejarah Islam dan
riwayat Muhammad secara jujur
dari "Sirat Rasul Allah" dan berbagai
literatur Islam kuno, maka kau bisa
lihat kenyataannya bahwa
Muhammad-lah yang memulai
penyerangan terlebih dahulu.
Alasan penyerangan sangat
sederhana:
1. Butuh harta kafir untuk
menafkahi dirinya dan golongannya
(ini sudah diakuinya dalam
beberapa Hadis dan ayat2 Al-Qur-
an tentang harta jarahan dan
rampasan)
2. Butuh wanita untuk memuaskan
nafsu seksnya (ingat tuh halalnya
persetubuhan dengan budak2
wanita dalam Al-Qur'an dan Hadis)
3. Butuh tanah jarahan untuk
memperluas daerah jarahannya (ini
juga termasuk harta jarahan yang
kata Muhammad diberi Allah untuk
Muslim)
4. Untuk menyebarkan Islam yang
berarti pula mengagungkan posisi
dirinya sebagai nabi tuhan (ingat
ayat2 Qur'an yang menyatakan
Muslim harus taat tidak hanya pada
Allah saja, tapi juga pada Rasul
Allah --> tidak cukup hanya tunduk
pada Allah saja agar bisa masuk
surga; kau juga harus tunduk pada
Rasulnya).
"perangi orang yang memerangi
mu, tapi jangan melampaui batas"
Yang dimaksud Muhammad dengan
"jangan melampaui batas" di ayat
itu adalah orang2 kafir yang tunduk
di bawah Islam dan memeluk
Islam. Orang2 mualaf ini tidak
boleh lagi diperangi oleh Muslim
sebab sudah tunduk di bawah
Islam. Sebelum tunduk dan masih
murtad, Muslim harus terus
memerangi mereka. Jadi kafir yang
tidak mau masuk Islam dianggap
Muhammad sebagai orang yang
memerangi Islam. Silakan baca
tafsir Ibn Kathir tentang ayat
pedang 9:5
. Ini sudah berkali-kali dibahas di
FFI tapi kau tetap saja membutakan
matamu sambil menikmati segala
fasilitas hidup di negeri kafir.
kutipan:
﴿َﺓﻮَﻠَّﺼﻟﺍ ْﺍﻮُﻣﺎَﻗَﺃَﻭ ْﺍﻮُﺑﺎَﺗ ﻥِﺈَﻓ
َّﻥِﺇ ْﻢُﻬَﻠﻴِﺒَﺳ ْﺍﻮُّﻠَﺨَﻓ َﺓﻮَﻛَّﺰﻟﺍ ْﺍُﻮَﺗﺍﺀَﻭ
ٌﻢﻴِﺣَّﺭ ٌﺭﻮُﻔَﻏ َﻪَّﻠﻟﺍ﴾
(But if they repent and perform the
Salah, and give the Zakah, then
leave their way free. Verily, Allah is
Oft-Forgiving, Most Merciful.) Abu
Bakr As-Siddiq used this and other
honorable Ayat as proof for fighting
those who refrained from paying
the Zakah. These Ayat allowed
fighting people unless, and until,
they embrace Islam and
implement its rulings and
obligations. Allah mentioned the
most important aspects of Islam
here, including what is less
important. Surely, the highest
elements of Islam after the Two
Testimonials, are the prayer, which
is the right of Allah, the Exalted and
Ever High, then the Zakah, which
benefits the poor and needy. These
are the most honorable acts that
creatures perform, and this is why
Allah often mentions the prayer
and Zakah together. In the Two
Sahihs, it is recorded that Ibn
`Umar said that the Messenger of
Allah said,
Tjmh:
(Kemudian jika mereka bertaubat
dan mendirikan sembahyang serta
memberi zakat, maka biarkanlah
mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun, lagi Maha
Mengasihani.) Abu Bakr As-Siddiq
menggunakan ayat ini dan ayat
terhormat lainnya sebagai alasan
memerangi mereka yang tidak mau
bayar Zakah. Ayat ini menginjinkan
memerangi orang lain sampai orang
tersebut memeluk Islam dan
melaksanakan hukum dan
kewajiban Islam. Allah menyatakan
hal2 yang paling penting dalam
Islam, dan juga yang hal penting
lainnya. Sudah jelas bahwa hal2
terpenting dalam islam setelah
Shahadah (pengakuan) adalah
sembahyang bagi Allah yang Maha
Mulia dan Maha Tinggi, lalu Zakat
bagi yang miskin dan yang
membutuhkan. Hal2 ini merupakan
perbuatan yang paling terhormat
yang dapat dilakukan manusia, dan
karena itulah Allah seringkali
mengatakan tentang sembahyang
dan Zakat secara bersamaan.
Dalam dua Shahih dinyatakan
bahwa Ibn ‘Umar berkata bahwa
Rasul Allah berkata,
Sekali lagi kusampaikan: Tidak ada
yang memerangi Muhammad
terlebih dahulu. Muhammad-lah
yang terlebih dahulu mengejek-
ejek agama pagan Quraish. Yang
diinginkan para pemimpin
masyarakat pagan Quraish adalah
toleransi dari Muhammad terhadap
kepercayaan mereka. Pagan
Quraish bertoleransi terhadap
berbagai kepercayaan di Arabia,
termasuk terhadap Yudaisme,
Kristen, Zoroastria, Sabien, dll. Di
buku Sirat Rasul Allah atau sejarah
nabi karangan Tabari, Wakidi,
Hishami bahkan tidak disebutkan
sama sekali penindasan fisik
terhadap Muslim oleh pagan
Quraish. Yang hanya tertulis
hanyalah keluhan ketua masyarakat
pagan kepada paman Muhammad
bernama Abu Talib.
Ketika orang2 Mekah sudah tidak
tahan lagi atas ejekan Muhammad
terhadap agama mereka,
sekelompok pemimpin mereka
(Walid ibn al Mughira, Otba and
Sheyba sons of Rabia, Abu Jahl, Abu
Sofian, As ibn Wail, & dll ) datang
ke Abu Talib, paman Muhammad
dan mereka mengeluh:
”Keponakanmu telah menghina
dewa2 dan agama kami dan
mengatakan kami bodoh, dan kakek
moyang kami semua sesat.
Sekarang, balaskanlah kami dari dia,
atau, (melihat kamu juga dalam
keadaan yang sama dengan kami)
biarkanlah dia agar kami bisa
membalas dia.” Abu Talib
menjawab dengan lemah lembut
dan meyakinkan mereka bahwa ia
akan menasehati keponakannya
untuk bersikap hormat. Tapi
Muhammad tidak merubah
kelakuannya. Sehingga orang2
Mekah itu sekali lagi pergi bertemu
Abu Talib dengan penuh rasa
jengkel, dan memperingati dia jika
dia tidak mengekang keponakannya
dari sikapnya yang menyakitkan,
mereka sendiri yang akan
mengekang dia. Mereka
menambahkan: “dan sekarang kami
sudah tidak bisa bersikap sabar lagi
terhadap pelecehannya pada kami,
kakek moyang kami, dan dewa2
kami. Sekarang tahanlah dia dari
kami atau kamu berada di pihaknya
sehingga kita perlu mengambil
keputusan diantara kita.”
Seorang Muslim menyanggah:
"Pagan Quraisy tidak menyiksa
umat Islam katamu? Trus keluarga
Amr bin Yasr? Bilal? Capeeee deh...
"
Tabari menulis apa yang dilakukan
Bilal terhadap Umaya b. Khalaf di
Khaybar. Ketika Umayah b. Khalaf
punya kesempatan untuk
membunuh Bilal di Mekah, ia tidak
melakukannya. Tapi ketika Bilal
punya kesempatan untuk
membunuh Umayah, tanpa ragu
Bilal melakukannya. Sekarang siapa
yang lebih kejam? Silakan baca di
Tabari:
Jihadis terkenal Abd al Rahman b.
Awf mengambil alih tawanan Abd
Umar dengan harapan dapat uang
tebusan besar. Dikisahkan bahwa
Umayah suka menyakiti Bilal, yakni
orang Negro terkenal yang suka
meneriakkan adhzan. Ketika Bilal
melihat Umayah dan anaknya, Ali,
dibawa pergi oleh Abd al Rahman b.
Awf, dia berteriak memanggil
orang2 Muslim untuk membunuh
orang yang dulu sering
menyakitinya. Abd al Rahman b.
Awf dengan cepat mencegah Bilal
dengan memakinya anak
perempuan Negro dan
memerintahkan dia untuk tidak
membunuh Umayah dan anaknya.
Akan tetapi perintah ini tidak
didengar. Beberapa Muslim lalu
membacoki Umayah b. Khalaf dan
anaknya Ali sampai mati dan me-
motong2 badan mereka. Abd al
Rahman b Awf lalu memaki Bilal
karena membunuh tawanannya
sehingga Abd al Rahman kehilangan
kesempatan dapat uang tebusan
besar.

Back to posts