80s toys - Atari. I still have

Kisah Muhammad Dengan Hafsah Putri Umar.

Muhammad dalam banyak hal telah
melakukan hal2 yg tidak saja
bertentangan dg prinsip etika yg
diakui secara umum, bahkan dalam
masyarakat ketika dia tinggalpun,
tapi juga dia bertentangan dg
aturan2 yg telah dia tetapkan
sendiri. Pada dasarnya dia
melakukan apa yg dia suka dan
ketika hal itu mengagetkan para
pengikutnya, dia keluarkan ayat dari
Allah khayalannya utk
membenarkan tindakan2nya dan
membuat semua kritikan
terdiam.Dg ayat2 dikantungnya,
siapapun yg membisikan kata2
menentang ketidak sopanan dia,
dituduh menyangkal tuhan dan
tentu saja, sebagai penyangkal
tuhan situasinya sudah jelas. Hal
itu menjadi Faslul-khitab (Akhir dari
diskusi). Contoh2nya banyak sekali.
Ini salah satunya:
Quran membatasi empat istri bagi
para pengikutnya. Tapi Muhammad
pikir dia tidak perlu mengikuti
aturan yg dibuatnya sendiri dan dg
begitu dibuatnya Allah menurunkan
ayat 33:49-50 yg memberitahunya
bahwa dia sebuah perkecualian dan
boleh punya wanita sebanyak
mungkin sebagai istri, selir, budak
atau ‘pemberian’ (Habba) semau dia
suka. Lalu ditambahkannya
“sebagai pengkhususan bagimu,
bukan untuk semua orang mukmin.
Sesungguhnya Kami telah
mengetahui apa yang Kami
wajibkan kepada mereka tentang
istri-istri mereka dan hamba sahaya
yang mereka miliki supaya tidak
menjadi kesempitan/kesulitan
bagimu. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Kesulitan/kesempitan apa?
Kesulitan mengontrol birahinya,
kesulitan karena menjadi manusia
yg sopan, yg setia pada satu
perempuan! Apa kita harus percaya
pada orang yg kesulitan mengontrol
insting binatangnya dan
menyebutnya sebagai “ciptaan
terbaik”? Bukankah tindakan
berbicara lebih kencang dari
perkataan? Disatu pihak dia hidup
seperti binatang buas dan dilain
pihak dia begitu sombong hingga
menaruh kalimat2 sanjungan
utknya sendiri dan diakuinya
sebagai kalimat2 tuhan. Ingat
ketika dia masih di Mekah, hidup
mengisap kekayaan istrinya,
Muhammad tidak berani membawa
wanita lain kerumah Khadijah.
Semua tingkah laku seksualnya
dimulai ketika dia mulai berkuasa.
Apa kita harus percaya bahwa
sebagai seorang yg muda dan kuat
dia tidak punya kesulitan meniduri
wanita yg lebih tua dan
kesulitannya muncul pada 10 tahun
terakhir dari kehidupannya ketika
dia sudah tua dan ditimpa banyak
penyakit? Atau haruskah kita
tafsirkan ini sebagai tanda lain dari
seorang berumur yg jadi liar
setelah menemukan kebebasannya
setelah Khadijah meninggal dan
seperti anak kecil yg dibiarkan
bebas ditoko permen, tidak mampu
menentukan batas2?
Satu hari Muhammad mengunjungi
istrinya Hafsa, anak perempuan dari
Umar dan ketika bertemu
pembantu Hafsa, Mariyah, dia
dilanda birahi terhadapnya
(Mariyah). Dia suruh pergi Hafsa dg
membohonginya bahwa ayahnya
ingin bicara. Ketika Hafsa sudah
pergi, dia bawa Mariyah ketempat
tidur dan ditindih dan disetubuhi
olehnya. Hafsa kembali karena
ayahnya bilang tidak minta bertemu
dgnya dan mengetahui apa yg
sedang terjadi, sadar kenapa
Muhammad menipunya agar pergi.
Hafsa jadi marah dan mulai
mengamuk menarik perhatian
orang2 (Ah! Wanita akan tetap
selalu seperti wanita!) Untuk
menenangkannya, Muhammad
berjanji utk melarang Mariyah bagi
dirinya. (Dari sinilah penamaan
Surat Tahrim Quran bab 6 diambil).
Tapi, dia tetap menginginkan
Mariyah. Bagaimana caranya orang
melanggar sumpahnya sendiri?
Well, tidak sulit jika anda punya
Allah dikantungmu. Jadi Allah
menurunkan surat Tahrim dan
bilang bahwa oke-oke saja utk
melanggar sumpah dan
menyetubuhi budak perempuan yg
jadi haknya. Malahan sebenarnya
sang Allah pembuat jagat raya ini
marah pada Muhammad dan
bahkan menegurnya dg pedas
karena mengingkari kenikmatan
jasmani bagi dirinya sendiri dan
karena telah berjanji utk tidak
berlaku seperti itu lagi sepanjang
hidupnya hanya untuk
menyenangkan istrinya.
Al-Tahrim 66.1-5
Hai Nabi, mengapa kamu
mengharamkan apa yang Allah
menghalalkannya
bagimu; kamu mencari kesenangan
hati istri-istrimu? Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
[66.2] Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan kepada kamu sekalian
membebaskan diri dari sumpahmu;
dan Allah adalah Pelindungmu dan
Dia Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
[66.3] Dan ingatlah ketika Nabi
membicarakan secara rahasia
kepada salah seorang dari istri-
istrinya (Hafshah) suatu peristiwa.
Maka tatkala (Hafshah)
menceritakan peristiwa itu (kepada
Aisyah) dan Allah memberitahukan
hal itu (semua pembicaraan antara
Hafshah dengan Aisyah) kepada
Muhammad lalu Muhammad
memberitahukan sebagian (yang
diberitakan Allah kepadanya) dan
menyembunyikan sebagian yang
lain (kepada Hafshah). Maka tatkala
(Muhammad) memberitahukan
pembicaraan (antara Hafshah dan
Aisyah) lalu Hafshah bertanya:
"Siapakah yang telah
memberitahukan hal ini
kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah
diberitahukan kepadaku oleh Allah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal".
[66.4] Jika kamu berdua bertobat
kepada Allah, maka sesungguhnya
hati kamu berdua telah condong
(untuk menerima kebaikan); dan
jika kamu berdua bantu-membantu
menyusahkan Nabi, maka
sesungguhnya Allah adalah
Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril
dan orang-orang mukmin yang baik;
dan selain dari itu malaikat-
malaikat adalah penolongnya pula.
[66.5] Jika Nabi menceraikan kamu,
boleh jadi Tuhannya akan memberi
ganti kepadanya dengan istri-istri
yang lebih baik daripada kamu,
yang patuh, yang beriman, yang
taat, yang bertobat, yang
mengerjakan ibadah, yang
berpuasa, yang janda dan yang
perawan.
Allah telah mewajibkan kepada
kamu sekalian membebaskan diri
dari sumpahmu. Enak sekaleee!!
Ibnu Sa’d menulis: “Abu Bkr
menceritakan bahwa rasul (PBUH)
melakukan persetubuhan dg
Mariyah dirumah Hafsa. Ketika rasul
keluar rumah, Hafsa duduk
digerbang (dibelakang pintu yg
terkunci). Dia bilang pada nabi, O
rasul, apa anda melakukan ini
dirumahku dan ketika giliranku?
Nabi berkata, kendalikan dirimu
dan biarkan aku pergi karena aku
telah membuatnya (Mariyah) haram
bagiku. Hafsa berkata, Aku tidak
terima kecuali kamu bersumpah
bagiku. Hazrat (yg mulia) itu
berkata, Demi Allah aku tidak akan
menyentuhnya lagi.” (Tabaqat
volume 8, halaman 223).
Seperti biasa, para muslim
membenarkan Muhammad karena
melanggar sumpahnya. Tidak jadi
masalah apa yg Muhammad
lakukan. Para muslim akan selalu
membenarkan tindakannya. Mereka
telah menyerahkan intelegensia
mereka padanya dan telah berhenti
berpikir. Ibn Sa’d melanjutkan:
“Qasim ibn Muhammad berkata
bahwa janji nabi ini yg melarang
Mariyah baginya adalah tidak sah –
jadi tidak menjadi sebuah
pelanggaran. (Tabaqat volume 8,
halaman 223).
Pertanyaannya adalah jika sumpah
ini tidak sah, kenapa dia melakukan
sumpah itu dan jika sumpah itu sah
kenapa dia langgar? Terdapat
banyak sekali contoh2 bahwa
Muhammad melanggar sumpahnya
sendiri. Disini, dia bersumpah pada
tuhannya dan bahkan itupun tidak
jadi halangan baginya. Tuhannya
adalah hasil isapan jempoknya,
imajinasinya dan dia tidaklah begitu
bodoh utk membiarkan sumpah
demi hasil imajinasinya
menghentikannya menyetubuhi
Mariyah yg cantik. Ide utamanya
adalah menciptakan tuhan yg
menyetujui apapun yg dia inginkan
dan bukan utk membuat halangan2
untuknya.

Back to posts