XtGem Forum catalog

Muhammad Sulit Meninggalkan Agama Asalnya.

Sang Nabi besar kita memilih cara2
ibadah dari seluruh agama besar di
jamannya sehingga semua Muslim
dapat menerima anugrah dari
Tuhan masing2 agama. Karena dia
lahir sebagai pagan (Hindu), maka
sudah jelas agama Hindulah yang
terdekat di hatinya. Karena itulah
dia tidak dapat tidak memilih Dewa
Bulan Allah agama Hindu sebagai
Tuhan dalam Islam dan bulan
sebagai simbol Islam.
"Umat Hindu menyebut Dewi Bulan
Durga sebagai "Allah" bagil lafal
ibadah dalam bahasa Sankrit sejak
jaman awal Hinduisme."; referensi:
Kaaba adalah Kuil Hindu (http://
www. hinduism. co.za/kaabaa. htm)
.
Muhammad juga memilih kuil
Dewa Siva agama Hindu yakni
Ka'bah (yang dibangun oleh Raja
Vikramaditya bagi sang Dewa Bulan
Siva) sebagai tempat tersuci dan
menuntut semua Muslim sholat
dan menyembah ke arahnya.
Sebagai tambahan, dia memilih
ibadah Hindu naik haji sebagai
bentuk ibadah termulia dan
satu2nya ibadah yang dapat
menghapus semua dosa. Dia
memilih batu hitam (Hajar Aswad,
yang merupakan simbol lingga (atau
alat kelamin), yand dibuat sebagai
bagian dari kuil Siva Ka'bah oleh
Raja Vikramaditya), sebagai batu
paling suci dalam Islam, untuk
disentuh dan dicium oleh semua
Muslim yang naik haji.
Naskah Raja Vikramadityan yand
ditemukan dalam Ka'bah di Mekah
merupakan bukti yang tidak dapat
disangkal bahwa Jazirah Arabia
merupakan bagian dari Kekaisaran
India di masa lalu, dan dia yang
sangat menjunjung tinggi Deva Siva
lalu membangun kuil Siva yang
bernama Ka'bah. Naskah penting
Vikramaditya ditemukan tertulis
pada sebuah cawan emas di dalam
Ka'bah di Mekah, dan tulisan ini
dicantumkan di halaman 315 dari
buku yang berjudul Sayar-ul-Okul'<br /> yand disimpan di perpustakaan<br /> Makhtab-e-Sultania di Istanbul,<br /> Turki. Inilah tulisan Arabnya dalam<br /> huruf latin:<br /> "Itrashaphai Santu Ibikramatul<br /> Phahalameen Karimun Yartapheeha<br /> Wayosassaru Bihillahaya Samaini<br /> Ela Motakabberen Sihillaha Yuhee<br /> Quid min howa Yapakhara phajjal<br /> asari nahone osirom bayjayhalem.<br /> Yundan blabin Kajan blnaya<br /> khtoryaha sadunya kanateph<br /> netephi bejehalin Atadari bilamasa-<br /> rateen phakef tasabuhu kaunnieja<br /> majekaralhada walador. As hmiman<br /> burukankad toluho watastaru hihila<br /> Yakajibaymana balay kulk amarena<br /> phaneya jaunabilamary<br /> Bikramatum".<br /> (Page 315 Sayar-ul-okul) .<br /> [Note: The titleSaya-ul-okul'
signifies memorable words.]
Terjemahan bahasa Indonesianya
adalah:
"Beruntunglah mereka yang lahir
dan hidup di masa kekuasaan Raja
Vikram. Dia adalah orang yang
berbudi, pemimpin yang murah
hati, berbakti pada kemakmuran
rakyatnya. Tapi pada saat itu kami
bangsa Arab tidak mempedulikan
Tuhan dan memuaskan kenikmatan
berahi. Kejahatan dan penyiksaan
terjadi di mana2. Kekelaman dosa
melanda negeri kami. Seperti
domba berjuang mempertahankan
nyawa dari cakaran kejam serigala,
kami bangsa Arab terperangkap
dalam dosa. Seluruh negeri
dibungkus kegelapan begitu pekat
seperti malam bulan baru. Tapi
fajar saat ini dan sinar mentari
penuh ajaran yang menyejukkan
adalah hasil kebaikan sang Raja
mulia Vikramaditya yang pimpinan
bijaksananya tidak melupakan kami
– yang adalah orang2 asing. Dia
menyebarkan agamanya yang suci
diantara kami dan mengirim ahli2
yang cemerlang bersinar bagaikan
matahari dari negerinya kepada
kami. Para ahli dan pengajar ini
datang ke negeri kami untuk
berkhotbah tentang agama mereka
dan menyampaikan pendidikan atas
nama Raja Vikramaditya. Merkea
menyampaikan bimbingan sehingga
kami sadar kembali akan kehadiran
Tuhan, diperkenalkan kepada
keberadaanNya yang suci dan
ditempatkan di jalan yang Benar."
Banyak batu2 bagian dari Ka'bah
yang menunjukkan kata2 Sanskrit
yand ditulis di jaman kaum pagan,
akan tetapi gorden yang diletakkan
di sekeliling Ka'bah menutupi
tulisan2 ini.
Hajar-e-Aswad merupakan batu
hitam berbentuk oval, dengan
diameter 7 inci, tinggi 2 kaki 6 inci,
dengan bentuk alat kelamin.
Mencium dan berdoa pada batu
mewakili doa bagi syahwat dan
kesuburan. Ini merupakan tata cara
ibadah Arab pagan yang juga
dilakukan Muhammad dengan
mencium Hajar-e-Aswad, dan
berdoa pada shakti (kata hindi
untuk kekuatan) agar pria punya
kekuatan seksual yang jozzz dan
kesuburan wanita yang top pula.
Sahih Bukhari, halaman 396, No.
808
`Umar (semoga Allah
memberkatinya) datang mendekat
ke Batu Hitam dan menciumnya
dan berkata, "Jika aku tidak melihat
Rasul Allah menciummu, maka aku
tidak akan menciummu."
Sudah jadi pengetahuan umum
bahwa orang2 Arab pagan yang kaya
raya dan makmur jarang berhasil
menghamili istri2nya sekali atau
dua kali dalam hidup mereka.
Akibatnya populasi orang kaya ini
menurun. Untunglah ada berkat
kesuburan dan daya seks tinggi dari
mencium dan menyentuh batu
hitam. Inilah sebabnya mereka
diperbolehkan punya sampai empat
istri dan budak2 seks yang tiada
batasnya, sehingga mereka bisa
beranak pinak bagaikan kelinci.
Tanyakan saja pada orang Perancis
kenapa dulu Muslim jumlahnya
sangat kecil dan tiba2 saja dalam
waktu 20 tahun jadi sangat banyak.
Jika ini bukan bukti kebudayaan
Islam, lalu apa sebabnya dong? (Dr.
Zaheer dan Dr. Ghamdi bisa
membahas kenyataan ini dalam
debates mereka di FFI)
Salah satu tradisi Hindu yang
dipertahankan nabi besar kita dari
kebudayaan Hindu masa lalunya
adalah konsep air suci di masa naik
haji gaya Hindu. Menurut tradisi
Hindu, air Gangga itu tidak bisa
dipisahkan dari lambang Shiva yang
berupa bulan sabit. Di mana ada
lambang Shiva, maka air suci juga
harus ada. Sesuai dengan hal ini,
terdapat mata air tak jauh dari
Ka'bah. Airnya, yang disebut air
Zam-Zam, dianggap suci karena
secara tradisional dianggap
mewakili air sungai Gangga sejak
jaman sebelum Islam.
Muslim pelaku ibadah haji yang
pergi ke Ka'bah, menganggap air
Zam-Zam itu suci dan memasukkan
sebagian air ke dalam botol untuk
dibawa pulang. Hal ini sama dengan
yang dilakukan umat Hindu di
sungai Gangga kalau lagi melakukan
ibadah keagamaan. Banyak kaum
Muslim yang membasahi kain kafan
dengan air Zam-Zam, dan ini sama
dengan tradisi agama Hindu kuno
yang membasahi jenazah dengan
air Gangga yang suci.
Sang Nabi juga mempertahankan
ibadah Hindu yang mengelilingi
Ka'bah tujuh kali pada saat
melakukan ibadah haji. Hal ini pun
dilakukan kaum pagan Arab sebagai
bagian dari ibadah Hindu sebelum
Nabi menaklukkan Mekah. .
Hal lain yang diambil Nabi kita dari
Hinduisme adalah konsep
mengapus semua dosa melalui
ziarah ke kuil2 Hindu di sungai
Gangga dan menyelam di air
Gangga. Sang Nabi berkata Muslim
dapat menghapus semua dosa
dengan berziarah ke Ka'bah dan
meminum air suci Zam-Zam.
Konsep naik haji ini merupakan win
win situation bagi semua yang
bersangkutan. Bayangkan saja,
Dewa Shiva akan senang melihat
berjuta-juta umat datang,
menyembah di kuilnya, mencium
lambang alat kelaminnya. Di lain
pihak umat yang naik haji termasuk
para pembunuh, pedofil, pezinah,
perampok dan pemerkosa
semuanya bakal senang karena
dosa mereka seumur hidup
dihapus begitu saja hanya dengan
berjalan tujuh kali mengelilingi
Ka'bah. Selain itu, para pedangang
lokal dan Mualim (pemimpin doa)
juga turut bahagia karena
kebanjiran nafkah besar.
Nabi Muhammad juga
mempertahankan kata Eid yang
diambil dari Hinduisme untuk
merayakan terlaksananya ibadah
hajid di kuil Shiva Ka'bah. Dalam
bahasa Sanskrit, Eid berarti
menyembah. Kata Islam Eid untuk
hari raya ibadah, merupakan kata
asli Sanskrit. Kaum Hindu juga
sembahyang sepanjang malam
pada dewi bulan Durga (Allah) di
malam2 tertentu yang disebut
"Jagratta" dan percaya dengan
melakukan doa semalam suntuk
maka mereka akan mendapatkan
lebih banyak anugrah. Nabi
Muhammad tidak mau Muslim
kehilangan anugrah2 ini sehingga
dia mengikutsertakan tiga "Jagratas"
dalam Islam, yakni sholat2 shab-e-
Qadar, Shab-e-Barat dan Shab-e-
Meraj yang berharga lebih tinggi
dibandingkan sholat2 biasa.
Muslim2 takwa sholat bagaikan
orang gila di malam2 suci ini untuk
meraih berkat2 extra yang lebih
banyak (kebanyakan mereka tidak
bisa berjalan lagi keesokan harinya
setelah duduk tegak sepanjang
malam).
Kesimpulannya, Nabi kita
mengikutsertakan ibadah dan
konsep Hindu agar Muslim juga
diberkati oleh Dewa Shiva dan Dewi
Durga (Allah) (juga oleh Yahweh,
Tuhannya Abraham, dan
Ahuramazda, Tuhannya Zoroastrian,
yang ibadah2nya juga diambil
Muhammad untuk menciptakan
agama Al Islam).
1. Mengambil dewa bulan Allah dari
agama Hindu sebagai Tuhan dalam
Islam
2. Membuat kuil Hindu Dewa Shiva
Ka'bah sebagai tempat tersuci
dalam Islam
3. Membuat batu hituam sebagai
batu tersuci Islam dan menentukan
sunnah nabi untuk menyentuh dan
menciumnya.
5. Menganut ziarah Hindu naik haji
dan umroh sebagai ibadah tertinggi
Islam.
6. Menggunduli kepala sama
seperti yang dilakukan kaum Hindu
pada saat ziarah
7. Mengelilingi kuil Shiva Ka'bah
sebanyak 7 kali, sama seperti yang
dulu dilakukan kaum Hindu
8. Melakukan konsep Hindu
membersihkan dosa dengan
melakukan ziarah ke tempat suci
9. Mengumpulkan air suci yang
mewakili Gangga Jal (air zam-zam)
sama seperti kaum Hindu
mengumpulkan air suci sungai
Gangga untuk dibawa pulang
10. Pakai baju putih tanpa jahitan
kala naik haji sama seperti yang
dikenakan kaum Hindu saat
melakukan ibadah dan ziarah
11. Merayakan tuntasnya ibadah
haji ke Kuil Shiva Ka'bah dan
menamakan hari tersebut sebagai
hari raya Eid yang merupakan kata
ibadah Hindu dari bahasa Sanskrit
12. Memasukkan semua malam
doa Jagratta kepada sanga Dewi
Bulan Durga (Allah) sebagai bagian
dari Islam.
__.,.___

Back to posts