Prostitusi Yang Dilegalkan Atas Nama Allah.

Sama spt prostitusi. Seluruh
masyarakat akan terkena
dampaknya. Sama dgn sex diluar
pernikahan, sex dini, sex
serampangan. Sepanjang sejarah
umat manusia, orang diwanti2 akan
kelakuan2 macam ini. Ada yg
menyebut ajaran itu ‘agama’, ada
juga yg menyebutnya ‘ajaran’ atau
‘filosofi’. Tetapi mereka semuanya
hanyalah bentuk pemikiran logika
dan nalar kita.
Adakah sebuah masyarakat yg
menganggap prostitusi baik, zinah
baik dan sex serampangan baik ?
Islam adalah satu2nya ajaran yg
membungkus prostitusi dgn alasan
Ilahi dan menyebutnya ‘perkawinan
sementara’ atau Muta'. Muta' bukan
perkawinan, muta' adalah prostitusi
dgn para Mullah sbg mucikarinya.
Kebebasan berekspresi memang
bagus. Tetapi di Barat, ini
disalahgunakan dan sex
serampangan dipromosikan secara
luas dan dianggap normal. Dan
berlakulah gaya hidup terlampau
bebas dan hedonisme. Tapi jangan
salah, di negara Islam keadaan juga
tidak manis : tekanan, opresi,
korupsi, kebodohan, kepicikan,
keterbelakangan menjadi ciri khas
negara Islam.
Kenyataannya, negara2 religius jauh
lebih korup dari masy2 sekuler.
Kurangnya kebebasan di negara2
religius mengakibatkan
kemunafikan dan ketidakmoralan
bawah tanah. Sheik2 Arab secara
rutin pergi ke India utk mencari
perawan. Mereka pulang setelah
melampiaskan nafsu sexnya, dan
ini semua direstui Islam. Mullah2
Iran menjadi kaya raya karena
melegalkan prostitusi macam ini
dan mengadakan ‘human trafficking’
dgn menjual gadis2 miskin Iran sbg
budak2 sex Arab.
Di negara2 Islam, korupsi dan
imoralitas disembunyikan secara
ketat sementara semua orang
memakai topeng alim/soleh.
‘Munafik,’ itu nama permainannya.
Hypocrisy is the name of the game.

Back to posts

Pair of Vintage Old School Fru