Teya Salat

Islam Konflik Dengan Siapapun, Dimanapun.

Fitzgerald: Konflik Islam dengan
seluruh dunia
Wakil President Jihad Watch, Hugh
Fitzgerald, mendiskusikan
kecenderungan bahwa Muslim
tampaknya selalu bersengketa
dengan non-Muslim di mana pun
mereka berada.
Theo Van Gogh, yang membuat film
yang menonjolkan kekerasan
domestik dalam Islam, ditusuk
mati di siang bolong.
Dua anggota Parlemen Belanda
pengritik Islam, Ayaan Hirsi Ali (eks
muslim dari Sudan) dan Geert
Wilders, dijaga 24 jam oleh petugas
pengamanan ke manapun mereka
pergi, mereka harus pindah2
tempat tinggal, bahkan tidur di
barak tentara.
Rita Verdonk, Menteri Imigrasi dan
Integrasi, terpaksa pakai baju anti
peluru setelah upaya penembakan
terhadapnya dari jendela kantornya.
Dan semua ini terjadi di Belanda,
negara kecil yang paling toleran,
relaks dan santai terhadap
perbedaan. Sama seperti negara2
Barat lain di Eropa, Belanda
mengalami kesulitan ini karena
mereka tidak menyelidiki Islam
terlebih dahulu sebelum
mempersilakan masuknya ratusan
ribu Muslim ke negaranya. Ingat
Salman Rushdie ? Dan mereka yang
perlu bersembunyi di negaranya
sendiri di Inggris : Ibnu Warraq
(penulis buku Why I am not a
Muslim), para anggota institut yang
membantu non-muslim di negara2
Muslim (Barnabas Fund, Release
International dsb), Jay Smith
(evangelis pakar Quran) dan di
Italia ; Omar Sharif baru2 ini dapat
ancaman mati karena memerankan
St Petrus (lihat Islam dalam berita
internasional). Belum lagi Ali Sina
dari Canada, pendiri FFI. Ancaman2
mati bisa dibaca dari situsnya.
Mereka bukan yang terakhir.
Masih banyak lagi yang kalau
berani2 buka mulut mengritik
Islam akan dicakupkan dalam daftar
fatwa mati Islam.
Dimanapun Muslim hidup dengan
non-Muslim, PASTI saja terjadi
masalah. Tidak peduli apakah non-
Muslim itu Katolik, Protestan,
Yunani, Rusia, Orthodoks Serbia,
Yahudi Sephardic, Yahudi
Ashkenazi, atau Hindu dari kasta
apapun, atau Budha Theravada atau
aliran Budha lainnya, atau penganut
Kong Hu Cu, atau agnostik atau
atheis atau apapun ... pokoknya
semua orang yang bukan Muslim
bakal merasakan hajaran Islam.
Hidup bersama dengan Muslim di
mana pun di seluruh dunia
menimbulkan masalah kompleks
yang besar sekali bagi keselamatan
dan kebiasaan hidup non-Muslim
Ini terjadi baik di dunia Barat
maupun non-Barat. Ini terjadi di
Sudan, di Kashmir, Chechnya,
Pakistan, Bangladesh, Thailand,
Filipina, India, Mesir, Turki, New
York, Amsterdam, London,
Birmingham, Madrid, Roma, Paris
(yang memasuki minggu ke2 huru
hara oleh Muslim), Bali, Poso ...
dsb dsb, pendeknya di manapun ...
Pengamatan ini adalah cara untuk
mengorek asal muasal masalah.
Cara lain adalah dengan
membandingkan negara2 Barat
yang telah menerima begitu banyak
imigran di bawah Undang2 yang
terbuka dan penuh toleransi dan
bahkan bangga dng “perbedaan
budaya dan ras” di negara mereka
itu. Perbandingan ini diterapkan
untuk mengamati perilaku dan
tindakan imigran Muslim
dibandingkan perilaku dan tindakan
imigran non-Muslim. Contoh,
bagaimana Muslim hidup di
Perancis dibandingkan dengan
orang2 hitam dari Afrika atau
orang2 kulit hitam dari Karibia?
Bagaimana perilaku Muslim
dibandingkan dengan kelompok
imigran lain seperti orang2
Vietnam, Cina, dan Hindu?
Mari kita bahas INGGRIS dulu.
Bagaimana tingkah laku dan
tindakan Muslim dibanding dengan
imigran2 Hindu dan Sikh, apakah
keadaan mental mereka berbeda
sama sekali? Jika berbeda, berbeda
dalam hal apa? Dan di sini lagi2
orang dapat membandingkan
Muslim dengan orang China,
Vietnam, orang kulit hitam dari
Karibia atau Afrika. Bagaimana
tingkah laku dan tindakan mereka
dan berapa banyak kemungkinan
mereka bisa berintegrasi dengan
masyarakat lain? Apakah kelompok
lain lebih baik atau lebih buruk
daripada orang Muslim, dari mana
pun mereka berasal? ATAU Apakah
mungkin ini karena ada sesuatu
YANG INHEREN dalam Islam sendiri
yang menjelaskan ketidakmampuan
orang2 Muslim berintegrasi dengan
masyarakat Barat? Apakah mereka
tidak bisa berintegrasi dengan
masyarakat Barat karena mereka
ngotot utk mempertahankan
identitas Islam mereka ? Atau
memang mereka bermaksud
mengIslamkan masyarakat tempat
mereka tinggal?
Ini adalah pertanyaan2 yang harus
dijawab sendiri oleh bangsa2 Eropa,
Barat, AS & Canada dan seluruh
dunia non-Muslim lainnya.
Apakah ada sesuatu dalam Islam
yang menyebabkan penganutnya
yang fanatik shg tidak mampu
berbaur ? Apakah Muslim yang
menganggap diri moderat suatu
ketika mereka, atau keturunan
mereka, akan berubah jadi “anti-
moderat” ?
Jawabnya adalah YA, YA, YA. Tidak
ada yang menjamin bahwa mereka
akan tetap "moderat". Kalau dunia
non-muslim ataupun muslim tidak
berani mengaku bahaya yang
inheren dalam Islam sekarang juga
dengan contoh2 yang menganga di
atas, maka kita sudah diambang
kehancuran.

Back to posts