Polaroid

Cara Islam Menyebar Ke Luar Arab Saudi.

Salah satu pesan dari pidato
terakhir Muhammad:
"Saya diperintahkan utk memerangi
semua orang sampai mereka
mengatakan "la illaha illalah"
" (tiada tuhan selain Allah)
--pidato perpisahan Muhamad,
Maret 632--
Yang kemudian dipatuhi oleh
murid2nya :
"I shall cross the sea to their
islands to pursue them until there
remains no one on the face of the
eart who does not acknowledge
Allah."
(Saya akan menyeberangi lautan
menuju pulau2 mereka utk
mengejar mereka sampai tidak ada
orang lagi di muka bumi ini yg tidak
mengakui Allah.)
--Saladin Januari 1189 --
"We will export our revolution
throughout the world ... until the
calls "la illaha illalah Muhamad
rasulullah" are echoed all over the
world."
(Kami akan mengekspor revolusi
kami keseluruh dunia --- sampai
seruan "la illaha illalah Muhamad
rasulullah" dikumandangkan
diseluruh dunia.) --Ayatollah
Ruhollah Khomeini, 1979--
"I was ordered to fight people until
they say there is no god but Allah
and his prophet Muhamad."
(Saya diperintahkan utk memerangi
orang sampai mereka mengatakan
tidak ada tuhan selain allah dan
rasulnya Muhamad.)
--Osama bin Laden, November
2001—
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,
َﻪَﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺸَﻳ ٍﻢِﻠْﺴُﻣ ٍﺉِﺮْﻣﺍ ُﻡَﺩ ُّﻞِﺤَﻳ َﻻ
ﻯَﺪْﺣِﺈِﺑ َّﻻِﺇ ِﻪﻠﻟﺍ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﻲِّﻧَﺃَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ َّﻻِﺇ
ُﺲْﻔَّﻨﻟﺍَﻭ ،ﻰِﻧﺍَّﺰﻟﺍ ُﺐِّﻴَّﺜﻟﺍ :ٍﺙَﻼَﺛ
ُﻕِﺭَﺎﻔُﻤْﻟﺍ ِﻪِﻨْﻳِﺪِﻟ ُﻙِﺭﺎَّﺘﻟﺍَﻭ ،ِﺲْﻔَّﻨﻟﺎِﺑ
ِﺔَﻋَﺎﻤَﺠْﻠِﻟ
"Darah seorang muslim yang
bersaksi bahwa tidak ada yang
berhak untuk disembah selain Allah
dan bahwa aku adalah Rasulullah
adalah tidak diperkenankan (untuk
ditumpahkan darahnya) kecuali
berdasarkan pada tiga hal, (1)
balasan karena telah membunuh
seseorang (qishash, red), (2)
menghukum pezina (rajam, red), (3)
seseorang yang meninggalkan
agamanya (murtad, red),
meninggalkan dari al
Jama'ah" (Bukhari dan Muslim, dan
ini adalah lafadznya Al Bukhari)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,
ﺍﻭُﺪَﻬْﺸَﻳ ﻰَّﺘَﺣ َﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻞِﺗَﺎﻗُﺃ ْﻥَﺃ ُﺕْﺮِﻣُﺃ
ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﺍًﺪَّﻤَﺤُﻣ َّﻥَﺃَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ َّﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ
ﺍﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ َﺓَﻼَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻤْﻴِﻘُﻳَﻭ ِﻪﻠﻟﺍ
ﻲِّﻨِﻣ ﺍﻮُﻤَﺼَﻋ َﻚِﻟَﺫ ﺍﻮُﻠَﻌَﻓ ﺍَﺫِﺈَﻓ َﺓَﺎﻛَّﺰﻟﺍ
ِﻡَﻼْﺳِﻹْﺍ ِّﻖَﺤِﺑ َّﻻِﺇ ْﻢُﻬَﻟﺍَﻮْﻣَﺃَﻭ ْﻢُﻫَﺀَﺎﻣِﺩ
ِﻪﻠﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻬُﺑﺎَﺴِﺣَﻭ
"Aku telah diperintahkan untuk
memerangi manusia sampai
mereka bersaksi bahwa tidak ada
ilah yang berhak disembah selain
Allah dan Muhammad adalah
Rasulullah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan jika mereka
melakukan hal tersebut, maka
darah mereka dan hartanya adalah
dilindungi dariku, kecuali
dikarenakan hak Islam atasnya,
dengan sebab itu mereka bersama
Allah" (Muttafaq 'alaih, dari
Ibnu'Umar radhiyallahu 'anhu)
Ingat, Muhammad sendiri
memancung 900 pria Yahudi
Qurayzah dari usia 13 tahun ke atas
dalam waktu sehari semalam di
pasar Medinah. Tiada Yahudi
Qurayzah yang membunuh Muslim
terlebih dahulu, bahkan kaum
Yahudi membantu Muslim di
perang Kandaq dengan
meminjamkan berbagai peralatan
untuk menggali parit. Nah,
bukankah perbuatan Muhammad
terhadap bani Qurayzah itu
bertentangan dengan isi Q 5:32?
ISLAM DISEBARKAN DENGAN
KEKERASAN
Islam adalah satu2nya agama di
dunia yang mewajibkan peperangan
bagi Muslim terhadap umat agama
lain demi menyebarkan agama.
Tidak ada satupun ayat dalam
kitab2 suci Yudaisme, Zoroastria,
Kristen, Hindu, Buddha, Tao, dll
yang menyatakan perintah seperti
ini. Muhammad sendiri sudah
memberi contoh jelas bahwa
dirinya diperintahkan Awloh untuk
memerangi semua yang menolak
Islam.
Hadith Sahih Bukhari, Volume 1,
Book 2, Number 24:
Dikisahkan oleh Ibn 'Umar:
Rasul Allah berkata: “Aku telah
diperintah (oleh Allah) untuk
memerangi orang2 sampai mereka
mengaku bahwa tidak ada yang
layak disembah selain Allah dan
Muhammad adalah Rasul Allah, dan
melakukan sembahyang dengan
sempurna dan memberi zakat,
sehingga jika mereka melakukan
hal2 tsb, maka nyawa mereka akan
selamat dengan menaati hukum
Islam dan lalu amal mereka akan
diperhitungkan oleh Allah.”
Muhammad tidak pernah meminta
ijin untuk menyiarkan agama Islam,
tapi memerintahkan warga non-
Muslim untuk masuk Islam dan
kalau tidak mau maka akan
diperangi. Dengan kata lain, dia
mengatakan kepada para
pengikutnya untuk tidak
membunuh siapapun sebelum
menawarkan untuk memeluk
Islam. Hanya jika orang itu
menolak, maka orang itu harus
dibunuh.
Ini jelas tampak di kisah Abu
Sufyan:
Ketika Muhammad dan pengikutnya
berhasil memasuki Mekah,
beberapa prajuritnya menangkap
Abu Sufyan, salah satu tokoh
masyarakat kota Mekah.
Mereka membawa Abu Sufyan ke
hadapan Muhammad. Muhammad
berkata kepadanya: “Waspadalah
kau wahai Abu Sufyan. bukankah ini
saatnya bagimu untuk percaya
bahwa tiada Tuhan selain Awloh?”
Abu Sufyan menjawab: “Aku
percaya akan hal itu.”
Muhammad lalu berkata
kepadanya: “Waspadalah kau wahai
Abu Sufyan, bukankah ini saatnya
bagimu untuk mengetahui bahwa
aku adalah Rasul Allah?”
Abu Sufyan menjawab: “Demi
Tuhan, wahai Muhammad, hatiku
ragu akan hal ini.”
‘Abbas yang hadir di situ bersama
Muhammad memberitahu Abu
Sufyan: “Waspadalah kau ini!
Terimalah Islam dan mengaku
bahwa Muhammad adalah Rasul
Awloh sebelum lehermu dipenggal
dengan pedang.”
Lalu Abu Sufyan pun menyatakan
beriman pada Islam dan menjadi
seorang Muslim.
Referensi2 tentang kisah ini bisa
kau baca sendiri di:
° Ibn Hisham, part 4, p. 11
("Biography of the Prophet’)
° "The Chronicle of the Tabari", part
2, p. 157
° Ibn Kathir, "The Prophetic
Biography", part 3, p. 549, and "The
Beginning and the End"
° Ibn Khaldun, the rest of part 2, p.
43 and on
° Al-Sira al-Halabiyya, Vol. 3. p. 18
° Al Road Al Anf, part 4, p. 90, by Al
Sohaily
sumber : sirah nabawiyah jilid 2
halaman : 374
Masuk Islamnya Abu Sufyan bin
Harb
Al-Abbas bin Abdul Muththalib
berkata, "Aku membawa pergi Abu
Sufyan bin Harb ke tempat
istirahatku dan ia menginap di
tempatku. Esok paginya, aku
membawa Abu Sufyan bin Harb ke
tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam. Ketika beliau melihat
Abu Sufyan bin Harb, beliau
bersabda, 'Celakalah engkau wahai
Abu Sufyan, apakah belum tiba
waktu bagimu untuk mengetahui
bahwa tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah?' Abu
Sufyan bin Harb berkata, 'Ayah-
ibuku menjadi tebusan bagimu,
engkau amat lembut, mulia, dan
menyambung hubungan
kekerabatan. Demi Allah, sungguh
aku telah meyakini seandainya ada
Tuhan lain selain Allah, maka Tuhan
tersebut pasti mencukupiku
dengan sesuatu.' Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, 'Celakalah engkau hai
Abu Sufyan, apakah belum tiba
waktu bagimu untuk mengetahui
bahwa aku adalah utusan Allah?'
Abu Sufyan bin Harb berkata, 'Ayah-
ibuku menjadi tebusan bagimu,
engkau amat lembut, mulia, dan
menyambung hubungan
kekerabatan. Adapun hai ini, demi
Allah, di hatiku masih terdapat
ganjalan hingga sekarang ini.' Al-
Abbas bin Abdul Muththalib berkata
kepada Abu Sufyan bin Harb,
'Celakalah engkau, hai Abu Sufyan,
masuk Islamlah. Bersaksilah bahwa
tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah
sebelum aku memenggal lehermu.'
Abu Sufyan bin Harb pun bersaksi
dengan syahadat yang benar dan
masuk Islam.
Terserah setiap orang mau
menyembah dewa atau tuhan yang
mana. Mau jadi pagan, penyembah
patung, penyembah pohon turi di
depan rumah saya, mau jadi
Kristen, Buddha, Hindu, ya terserah
keputusan masing2. Memilih
agama yang disukai merupakan hal
utama dalam hak azasi manusia.
Tidak ada agama apapun di dunia
ini yang memaksa umat agama lain
memeluk agama tersebut dengan
ancaman pembunuhan kecuali
Islam.
ISLAM adalah agama yang JAHAT
dan BRUTAL.
Kelak pada akhir zaman, Islam akan
menguasai seluruh dunia dan
banyak membantai pengikut Yesus.
Setelah itu, barulah tiba
kesudahannya. Murka Allah yang
selama ini ditahan-tahanNya akan
segera dinyatakan atas dunia ini
yang bebal. Tak ada satu pun
manusia yang luput dari geram
Allah.
Tidak ada perintah pembantaian
apapun dalam ajaran Kristen. Jika
umat Kristen melakukan
pembantaian, itu karena mereka
mencontoh sunnah nabi.
Muhammad, Abu Bakr, Omar and
Ali, membunuh lebih dari 100.000
orang Arab. Menyerang penduduk
sipil, membunuh kaum pria dan
memperbudak kaum wanita dan
anak2 merupakan tindakan normal
bagi mereka. Contohnya di Perang
Yamama di masa kalifah Abu Bakr,
tentara Muslim membunuh lebih
dari 10.000 masyarakat suku
Hanafi. Ketika kaum wanita dan
anak2 melihat sendiri para prianya
dibunuhi, mereka akhirnya
menyerah dan masuk Islam.
Meskipun sudah masuk Islam,
tetap saja Khalid ibn Valid
(panglima perang Muslim)
menuntut separuh penduduk dan
setengah dari ladang mereka
dijadikan jarahan perang sebagai
syarat perjanjian damai. Ketika
perjanjian ditandatangani, surat dari
Kalifah Abu Bakr tiba dan
memerintahkan semua pria
dibunuh dan semua wanita dan
anak2 dijadikan budak. Sinting,
bukan?
Pemimpin2 gereja memang pernah
melakukan kesalahan di masa
lampau yang mengakibatkan
peperangan antar umat Kristen.
Tapi hal ini tidak terjadi lagi, sebab
memang tidak ada perintah dalam
Alkitab agar umat Tuhan saling
bunuh antar sesama. Hal ini sangat
berbeda dengan ajaran Muhammad
yang memang menganjurkan umat
Muslim untuk saling mencurigai
satu sama lain sehingga terjadi
peristiwa Muslim bunuh Muslim
yang tak berkesudahan sejak dia
hidup 1.400 tahun yang lalu sampai
detik ini. Lihat tuh yang terjadi
antara Shia Muslim vs. Sunni
Muslim di Irak, antar Sunni vs.
Muhammadiyah di Indonesia, antar
Hannafi vs. Sunni, Suffi vs. Sunni vs.
Shiah, dll.
Catatan Ibn Hisham
Ibn Hisham, seorang yang
berwibawa dalam sejarah awal
Islam, telah mencatat:
"Sebaik sahaja Nabi Muhammad
telah wafat, ramai 'penganut-
penganut' Islam di kota Mekkah
dengan cepatnya ingin
meninggalkan Islam. Maka telah
bangunlah Suhayl bin 'Amru, dia
berkata: 'Sesiapa yang
meninggalkan Islam, kami akan
pancung kepalanya!' Ramai orang
pun menukar fikiran mereka kerana
takut dibunuh."
Al Sira Al-Nabawia, Bahagian 4,
ms.180
Inilah situasi di kalangan penduduk
kota Mekkah. Tetapi majoriti dan
kebanyakan suku-kaum Arab di
tempat lain di tanah Arab telah
benar-benar keluar dari Islam. Abu
Bakar telah menyerangi mereka.
Khalid bin al-Walid terutamanya
amat zalim dan tidak berhati perut
langsung terhadap mereka.
Menurut Dr.Abu Zayd, Khalid al-
Walid telah mencungkil keluar
mata mangsa-mangsanya.
Peristiwa-peristiwa berdarah ini
menimbulkan beberapa soalan
yang penting.Yaitu:
Kenapakah kumpulan-kumpulan
Arab ini keluar daripada Islam
sebaik saja Nabi Muhammad telah
mati? Kenapakah ahli-ahli Kota
Mekkah ingin meninggalkan Islam
selepas kematian Muhammad?
Jawapannya yang jelas ialah mereka
semua telah 'memeluk Islam'
dibawah ancaman pedang kerana
Muhammad telah memaksa
mereka pilih di antara Islam atau
kematian(dipancung!).
VERSI INDONESIA
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Jilid
2 halaman 658
Orang-orang Makkah Ingin Kembali
kepada Kekafiran
Ibnu Hisyam berkata, Abu Ubaidah
dan ulama-ulama lain berkata
kepadaku bahwa sebagian besar
penduduk Makkah ingin kembali
kepada kekafiran ketika Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam wafat.
Mereka ingin seperti itu, hingga
Attab bin Attab bin Asid takut
kepada mereka, kemudian ia
bersembunyi dari mereka. Suhail
bin Amr berdiri, kemudian memuji
Allah, menyanjung-Nya,
menyebutkan tentang wafatnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam, dan berkata, "Sesungguhnya
hal yang demikian justru malah
menambah kekuatan Islam. Oleh
karena itu, barangsiapa ragu-ragu
kepada kami, maka kami penggal
lehernya." Orang-orang Makkah pun
sadar kembali dan menarik kembali
keinginan mereka untuk kembali
kepada kekafiran (murtad).' Baru
setelah itu, muncullah Attab bin
Asid. Itulah tempat yang dimaksud
Rasullullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam dalam sabda beliau kepada
Umar bin Khaththab, 'Mudah-
mudahan Suhail bin Amr berdiri di
tempat yang tidak engkau cela.'
RINGKASAN TEROR OLEH
MUHAMMAD & PENGIKUTNYA
Qur’an 7:4
Betapa banyaknya negeri yang telah
Kami binasakan, maka datanglah
siksaan Kami (menimpa penduduk)
nya di waktu mereka berada di
malam hari, atau di waktu mereka
beristirahat di tengah hari.
Hadis Sahih Bukhari Volume 1,
Book 11, Number 584:
Dikisahkan oleh Humaid:
Anas bin Malik berkata, “Kapanpun
sang Nabi pergi bersama kami
untuk berperang (demi tujuan
Allah) melawan negara manapun,
dia tidak pernah memperbolehkan
kami menyerang sampai pagi dan
dia akan menunggu dan melihat:
jika dia mendengar suara Azan, dia
akan membatalkan serangan dan
jika dia tidak mendengar suara
Azan, dia akan menyerang mereka.”
Anas menambahkan, “Kami
mencapai Kahibar di malam hari
dan di pagi hari ketika dia tidak
mendengar suara Azan untuk
sembahyang, dia (sang Nabi)
memacu (kuda) dan aku memacu di
belakang Abi Talha dan kakiku
menyentuh kaki Nabi. Penduduk
Khaibar ke luar dengan keranjang
dan pacul dan mereka melihat sang
Nabi dan berteriak, “Muhammad!
Demi Allah, Muhammad dan
tentaranya.” Ketika Rasul Allah
melihat mereka, dia berkata,
“Allahu-Akbar! Allahu-Akbar!
Khaibar hancur. Kapanpun kami
mendekati daerah (yang
bermusuhan untuk diperangi),
maka kesialan datang di pagi hari
bagi mereka yang telah
diperingatkan.”
Perhatikan kalimat “jika dia
mendengar suara Azan, dia akan
membatalkan serangan dan jika dia
tidak mendengar suara Azan, dia
akan menyerang mereka.” pada
Hadis di atas. Muhammad jelas
menyerang orang2 tak berdosa
karena, salah satu alasannya,
mereka bukan Muslim. Alasan lain
karena mereka kaya akan makanan
dan harta benda.
Di bukunya yang berjudul
"Jurisprudence in Muhammad’s
Biography", ilmuwan Azhar
bernama Dr. Muhammad Sa’id
Ramadan al-Buti (http://
www.bouti.com/boutie
profile.htm) berkata sebagai berikut
(hal. 134, edisi ke 7):
“Perang Suci, seperti yang dikenal
di dalam Hukum Islam, adalah
perang yang menyerang. Ini
merupakan tugas bagi setiap
Muslim di usia berapapun jika
mereka memiliki kekuatan militer.
Inilah arti dari Perang Suci. Maka
Rasul Allah berkata:
“Aku telah diperintahkan Tuhan
untuk berperang melawan orang2
sampai mereka semua mengaku
tiada Tuhan selain Awloh dan
Muhammad adalah RasulNya, dan
mereka melakukan sembahyang
dan membayar Zakat. Jika mereka
melakukan hal itu, darah dan harta
benda mereka selamat dari
ku." (lihat Bukhari Vol. I, p. 13).
Ilmuwan Saudi Dr. Muhammad al-
Amin di bukunya yang berjudul,
"The Method of Islamic Law”
dengan jelas berkata:
“Tiada kafir yang boleh disisakan di
tanah mereka seperti yang
diucapkan oleh Muhamad: ‘Aku
telah diperintahkan Tuhan untuk
berperang melawan orang2…”
Perampokan Kafilah Quraish di
Nejd oleh Zayd b. Haritha—
September, 624M
Ini adalah perampokan pertama
yang dipimpin Zayb b. Haritha. Dia
ditemani 100 tentara bersenjata
lengkap. Dia mengikuti kafilah dan
menyerangnya tiba2. Ternyata
serangannya sukses. Para
pemimpin kafilah melarikan diri
dan Zayd membawa semua harta
rampasan dan 2 tawanan ke
Medina. Barang jarahan berharga
100.000 Dirham. Muhammad
mengambil seperlima (yakni
20.000 Dirham yang tentunya
merupakan harga yang sangat besar
pada saat itu). Setiap tentara
menerima 800 Dirham. Furat jadi
tawanan. Orang2 Muslim berkata,
“Jika kau masuk Islam, Rasul Allah
tak akan membunuhmu.” Dia lalu
masuk Islam dan dibebaskan pergi.
[ Tabari, vol vii, p.99]
Penyerangan Atas B. Qudah di Dhat
Atlah oleh Amr b Ka’b al-Ghifari—
July, 629M
Muhammad mengirim Amr b. Ka’b
al-Ghifari yang memimpin 15
tentara untuk menyerang orang2
Bani. Qudah di Dhat Allah, di
perbatasan Syria. Setelah tiba di
sana, Amr meminta para penduduk
untuk masuk Islam. Para kafir
menolak. Lalu Amir mengepung
pihak musuh. Tapi dia mendapat
perlawanan keras dari mereka. Di
pertempuran ini pihak Muslim
dikalahkan. Pihak musuh berhasil
membunuh semua tentara Muslim
kecuali seorang yang berhasil
melarikan diri dan kembali ke
Medina.
Penyerangan Atas Mu’tah oleh Zayd
ibn Haritha—September, 629M
Mu’tah adalah desa kecil di dekat
al-Balqa di Damascus, Syria.
Muhammad menunjuk Zayd b.
Haritha untuk memimpin tentara
ini, memerintahkan dia untuk
meminta penduduknya masuk
Islam dan membunuh mereka jika
menolak Islam. Muhammad
berkata, “Semoga Allah
membelamu dan semoga kau
kembali pulang dengan keadaan
suci dan membawa barang
jarahan.” [Ibn Sa’d, vol.ii, p.159]
Shocked Shocked
Kisah Penaklukan Mekah oleh
Muhammad - January, 630M
Ketika Muhammad dan pengikutnya
hendak menyerang Mekah untuk
menundukkan tempat itu di bawah
kekuasaan Islam, beberapa
prajuritnya menangkap Abu Sufyan,
salah satu tokoh masyarakat kota
Mekah. Mereka membawa Abu
Sufyan ke hadapan Muhammad.
Muhammad berkata kepadanya:
“Waspadalah kau wahai Abu Sufyan.
bukankan ini saatnya bagimu untuk
percaya bahwa tiada Tuhan selain
Awloh?” Abu Sufyan menjawab:
“Aku percaya akan hal itu.”
Muhammad lalu berkata
kepadanya: “Waspadalah kau wahai
Abu Sufyan, bukankah ini saatnya
bagimu untuk mengetahui bahwa
aku adalah Rasul Allah?” Abu Sufyan
menjawab: “Demi Tuhan, wahai
Muhammad, hatiku ragu akan hal
ini.” ‘Abbas yang hadir di situ
bersama Muhammad memberitahu
Abu Sufyan: “Waspadalah kau ini!
Terimalah Islam dan mengaku
bahwa Muhammad adalah Rasul
Awloh sebelum lehermu dipenggal
dengan pedang.” Lalu Abu Sufyan
pun menyatakan beriman pada
Islam dan menjadi seorang
Muslim.
Sumber: Ibn Hisham, part 4, p. 11
("Biography of the Prophet’) dan
juga "The Chronicle of the Tabari",
part 2, p. 157
Safwan b. Umayyah, seorang
Quraish dan musuh besar
Muhammad pergi ke Jeddah untuk
menetap di Yemen. Ketika dia
mendengar berita kemenangan
Muhammad, dia hampir saja bunuh
diri dengan terjun ke laut. Orang2
mendekati Muhammad dan
menceritakan hal ini kepadanya.
Dia mengampuni Umayyah dan
memberikan Umayyah sorbannya
sendiri sebagai tanda
pengampunannya. Umayr pergi dan
bertemu Umayyah dan
menunjukkan sorban Muhammad
itu kepada Umayyah. Muhammad
memberi waktu 4 bulan bagi
Umayyah untuk mengambil
keputusan masuk Islam atau mati.
Akhirnya Umayyah masuk Islam.
Istrinya yang bernama Fakhitah bt.
Al-Walid juga jadi Muslim.
Dua tahun setelah Muhammad
menaklukkan Mekah dan
memberikan pengampunan umum
kepada masyarakat pagan Mekah,
dia membatalkan pengampunan ini
sewaktu dia mengirim dua
utusannya yakni Abu Bakr dan Ali
untuk mengumumkan kepada kaum
pagan di Mekah bahwa mereka akan
menghadapi hukuman mati jika
tidak masuk Islam (Q 9:5, yang
dikenal sebagai ayat pedang
membatalkan pengampunan
apapun yang diberikan kepada
kaum pagan Mekah).
Serangan atas Bani Jadhimah di
Tihamah oleh Khalid b. al-Walid—
January, 630M
Hadis Sahih Bukhari, Volume 5,
Book 59, Number 628:
Dikisahkan oleh ayah Salim:
Sang Nabi mengirim Khalid bin Al-
Walid ke suku Jadhima dan Khalid
mengundang mereka untuk
memeluk Islam tapi mereka tidak
sanggup mengatakan, “Aslamna
(yakni kami memeluk Islam),” dan
mereka mulai berkata, "Saba'na!
Saba'na (yakni kami telah
meninggalkan agama lama dan
memeluk agama baru).”
Khalid terus-menerus membunuh
dan menahan sebagian dari mereka
dan menyerahkan setiap tawanan
kepada kami. Ketika suatu hari
Khalid memerintah setiap orang
(tentara Muslim) untuk membunuh
tawanan2 itu, aku berkata, “Demi
Allah, aku tidak akan membunuh
tawananku, dan tiada kawan2ku
yang mau membunuh tawanan2
mereka pula.” Ketika kami datang
kepada Nabi, kami menyampaikan
seluruh cerita. Mendengar itu,
Muhammad mengangkat kedua
tangannya dan berkata dua kali,”O
Allah! Aku bebas dari apa yang
telah dilakukan Khalid.”
Muhammad berkata, "Bunuh
orang2 selama kau tidak
mendengar Muadhdin (panggilan
sembahyang Islam) atau melihat
sebuah mesjid.”[Ibn Sa’d, vol. ii,
p.182]
Pemaksaan Memeluk Agama dan
Jizya Atas Orang2 Kristen dan
Yahudi —December, 631M
Ketika Muhammad mencapai
Tabuk, dia mengancam para
pemimpin daerah itu. Dia
mengirim surat kepada Yuhanna b.
Ru’bah (John), pangeran Kristen di
Ayla dan meminta Yuhanna untuk
masuk Islam, kalau tidak mau
diserang. Yuhanna dengan cepat
tunduk dan melakukan perintah
Muhammad memeluk Islam.
Muhammad tetap memaksanya
bayar pajak Jizya sebanyak 300
Dinar (US$15.000) per tahun (yakni
1 Dinar per kepala karena terdapat
300 orang penduduk di situ). Dalam
peristiwa ini, orang2 tua dibunuh
dan anak2 dijadikan tawanan
perang. Muhammad juga
memerintahkan Yuhanna untuk
membayar uang tanda hormat
kepada kawan2 dekat Muhammad
seperti Zayd, Khalid, Maslama, dll.
Perlakuan yang sama juga
diterapkan kepada masyarakat
Yahudi di Makna, Adhruh dan Jarba
(benteng tua di jalan yang dibuat
orang Romawi dari Busra ke Laut
Merah). Mereka dipaksa masuk
Islam. Mereka harus bayar pajak
dan dengan ini Muhammad
menjanjikan perlindungan dan
bantuan bagi sesama Muslim.
Muhammad menentukan pajak
sebesar ¼ dari apapun yang mereka
hasilkan.
Perampokan dan Pemaksaan
Agama terhadap B. Nakha di
Mudhij, Yemen oleh Ali—October,
631 M
Muhammad meminta masyarakat
Bani Nakha untuk masuk Islam atau
mati. Awalnya suku B. Nakha tidak
mau masuk Islam. Pertempuran
pun terjadi dan tentara Ali
membunuh 20 orang. Pada akhirnya
tentara B. Nakha kalah, menyerah
dan lalu masuk Islam. Pasukan
Muslim menjarah apapun yang bisa
mereka ambil seperti harta benda,
wanita, anak2, unta, dan kambing.
[Ibn Sa’d, p.210]
Pemaksaan Agama di Najran,
Yemen Utara oleh Khalid b. Walid—
February, 632M
Semua masyarakat Najran berasal
dari suku B. al-Harith. Setibanya di
Najran, Khalid mengumumkan
ancaman, memberi masyarakat
Najran waktu 3 hari untuk memilih
masuk Islam atau mati.
Khalid mengumumkan, “Wahai
orang2, terimalah Islam, dan kau
akan selamat.” [ Tabari, vol.ix, p.82]
Hadis yang berisi pemaksaan
agama lewat penindasan,
perampasan dan pembunuhan:
Hadith Sahih Bukhari, Volume 2,
Book 24, Number 573:
Dikisahkan oleh Abu Ma'bad,:
(budak milik Ibn Abbas) Rasul Allah
berkata kepada Muadh ketika dia
mengirimnya ke Yemen, “Pergilah
kau kepada orang2 Kitab. Ketika kau
tiba di sana, ajaklah mereka untuk
bersaksi bahwa tiada yang layak
disembah kecuali Allah, dan bahwa
Muhammad adalah RasulNya. Dan
jika mereka mentaatimu, katakan
kepada mereka bahwa Allah
memerintahkan mereka melakukan
sembahyang 5 kali di waktu siang
dan malam. Dan jika mereka
mentaatimu untuk melakukan itu,
katakan bahwa Allah mewajibkan
mereka untuk bayar Zakat yang
akan diambil dari orang2 yang
mampu diantara mereka untuk
diberikan kepada orang2 miskin
diantara mereka. Jika mereka
mentaatimu untuk melakukan hal
itu, maka janganlah mengambil
barang2 terbaik milik mereka, dan
takutlah akan kutukan orang yang
tertindas karena tidak ada sekat
antara doanya dan Allah.”
Di Yemen para tourists
menyaksikan prasasti bertulisan:
Masuklah Islam kalo tidak siaplah
untuk mati!
Bagi umat yang diracuni dogma
Islam, arti kata2 diatas prasasti ini
merupakan bukti kemurahan hati
Muhammad, bukti bahwa masuk
Islam
bukanlah paksaan, bukti bahwa
Islam itu agama kasih sayang.
Tapi bagi orang2 beradab dizaman
sekarang, maka kata2 diatas
merupakan
bukti kebiadaban ajaran Islam,
bukti bahwa Islam agama paksaan,
dan
bukti bahwa Islam bukanlah agama
kasih sayang.
Bagi pembaca tentunya tinggal
memilih saja mana yang lebih
berkenan
dalam hatinya. Kalo memang mau
menjadi orang beradab tentunya
harus
menolak dogma Islam. Beragama
Islam bukanlah pelanggaran, bukan
juga
kesalahan, namun melaksanakan
ajarannya secara dogmatis akan
merupakan
pelanggaran HAM dan biadab. Oleh
karena itu, letakkanlah HAM dan
Demokrasi diatas kepercayaan
Islam yang anda anut sehingga
anda bisa
menjadi muslim atau muslimah
yang beradab.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Di bawah adalah satu contoh dari
pemaksaan Islam kpd penguasa
suku bangsa Oman yg sampe hari
ini dg bangga terpasang di Fort
Sohar.
PESAN MUHAMMAD KEPADA
BANGSA OMAN
Berikut ini adalah pesan
Muhammad kepada kakak-beradik
Julanda yg disampaikan melalui
utusan2 Muhammad, Amir bin al
`As al Sahmi dan Abu Zaid al Ansari
"Salam sejahtera kepada mereka
yang mengikuti jalan yang lurus!
Saya mengundang kalian untuk
memeluk Islam. Terimalah
undangan saya ini, dan kalian tidak
akan dimusuhi. Saya adalah rasul
allah kepada seluruh umat
manusia, dan hukuman akan
dijatuhkan kepada orang-orang
fasik. Makadari itu, kalau kalian
menerima Islam, maka akan saya
berikan kekuasaan kepada kalian.
Tetapi kalau kalian menolak
menerima Islam, kekuasaan kalian
akan lenyap, pasukan kuda saya
akan menduduki seluruh wilayah
kalian dan nubuat saya akan terjadi
di kerajaan kalian".

Back to posts