Duck hunt

Islam Adalah Monoteisasi Paganisme Arab Saudi.

Banyak Rukun Islam (shahadat,
sholat, puasa, zakat, haji) yang
patut diduga bersumber dari ritual
Arab pagan. Untuk
menginvestigasinya, diperlukan
sumber-sumber sejarah yang
dipadukan dengan sumber-sumber
primer Islam seperti al-Quran dan
Hadits. Adalah menarik, beberapa
mufasir Quran seperti Yusuf Ali
mau dengan jujur mengakui aspek-
aspek hadirnya akar ritual pagan ini
dalam Islam. Maka patut diduga,
Islam hanyalah proses sosiologis
belaka dari ritual kafir Arab menuju
Tauhid monoteisme ide
Muhammad. Lebih jauh, hal ini bisa
mengimplikasikan bahwa
sebenarnya tidak ada substansi
wahyu yang orisinal dalam Islam.
Agama Arab purba mengenal
adanya tugu dan altar persembahan
(ansab). Muhammad pernah
mempersembahkan kurban untuk
dewa-dewa Arab tersebut.
Narrated 'Abdullah: Allah's Apostle
said that he met Zaid bin 'Amr
Nufail at a place near Baldah and
this had happened before Allah's
Apostle received the Divine
Inspiration. Allah's Apostle
presented a dish of meat (that had
been offered to him by the pagans)
to Zaid bin 'Amr, but Zaid refused
to eat of it and then said (to the
pagans), "I do not eat of what you
slaughter on your stone altars
(Ansabs) nor do I eat except that on
which Allah's Name has been
mentioned on slaughtering." (Sahih
al-Bukhari 7:407)
Terjemahan : Diriwayahkan
Abdullah : .... Rasulullah
menyampaikan hidangan daging (yg
telah ditawarkan kpdnya oleh kaum
berhala) kpd Zaid, namun Zaid
menolak memakannya dan
mengatakan "Saya tidak makan apa
yg kalian sembelih pada Ansab2
kalian, saya juga tidak memakan
appaun kecuali nama Allah disebut
pada saat penyembelihan. "
Lagi:
The Prophet slaughtered an ewe for
one of the idols (nusub min al-
ansab); then he roasted it and
carried it with him. Then Zayd ibn
Amr ibn Nufayl met us in the upper
part of the valley; it was one of the
hot days of Mecca. When we met
we greeted each other with the
greeting of the Age of barbarism,
in'am sabahan. The Prophet said:
"Why do I see you, O son of Amr,
hated by your people?" He said,
"This (happened) without my being
the cause of their hatred; but I
found them associating divinities
with God and I was reluctant to do
the same. I wanted (to worship God
according to) the religion of
Abraham..." The Prophet said,
"Would you like some food?" He
said, "Yes." Then the Prophet put
before him the (meat of the ewe).
He (that is, Zayd ibn Amr) said:
"What did you sacrifice to, O
Muhammad?"
"He said, "To one of the idols."
Zayd then said: "I am not the one
to eat anything slaughtered for a
divinity other than God." (Al-
Kharqushi, Sharaf al-Mustafa, cited
in F. E. Peters, Muhammad and the
Religion of Islam [State University
of New York Press (SUNY), Albany
1994], pp. 126-127)
Terjemahan : Nabi menyembelih
kambing muda bagi salah satu
berhala; dan lalu ia membakarnya
dan membawanya. ... Nabi
mengatkan:"Mengapa saya melihat
kau, wahai putera Amr, dibenci
oleh rakyatmu ?" Katanya, "Saya
bukan penyebab kebencian
mereka; namun saya melihat
mereka mengasosiasikan dewa2
dgn Allah dan saya enggan
melakukan yg sama. saya ingin
memuja Allah sesuau dgn agama
Ibrahim ..." Nabi mengatakan, "Kau
mau makan ?" Ia mengatakan "Ya."
Lalu nabi menaruh didepannya
(daging kambing). Ia (Zayd ibn Amir)
mengatakan: "Kpd siapa kau
korbankan ini, Muhamad ?" Kata
nabi, "Kpd salah satu berhala." Zayd
lalu mengatakan, "Bukan saya yg
akan memakan sesuatu yg
dikorbankan utk dewa selain utk
Allah."
Sejarawan Arab Phillip Hitti
mencatat, Muhammad pernah
memberikan korban persembahan
untuk dewi Venus, al-Uzza:<br /> Al-'Uzza (the most mighty, Venus,<br /> the morning star) had her cult in<br /> Nakhlah east of Makkah. According<br /> to al-Kalbi, hers was the most<br /> venerated idol among the Quraysh,<br /> and Muhammad as a young man<br /> offered her a sacrifice. (Hitti,<br /> History of the Arabs from the<br /> Earliest Times to the Present,<br /> revised tenth edition, new preface<br /> by Walid Khalidi [Palgrave<br /> Macmillan, 2002; ISBN:<br /> 0-333-63142- 0 paperback], p. 99)<br /> Ibn Ishaq dalam Sirat Rasulullah<br /> melaporkan bahwa Muhammad<br /> masih menjalankan ritual pagan<br /> Arab mengelilingi Ka'bah bahkan<br /> setelah klaim kenabiannya.<br /> "And when the apostle of God had<br /> finished his period of seclusion and<br /> returned (to Mecca), in the first<br /> place he performed the<br /> circumambulation of the Ka'ba, as<br /> was his wont. While he was doing<br /> it, Waraqa met him and said,O
son of my brother, tell me what
thou hast seen and heard.'" (Ibn
Ishaq, Sirat Rasulullah, trans. Alfred
Guillaume, The Life of Muhammad
[Oxford University Press, Karachi],
p. 107; bold emphasis ours)
Ironisnya, al-Qur'an justru
memelihara ritual pagan Arab
tersebut!
Sesungguhnya Safa dan Marwah
adalah sebahagian dari syiar Allah.<br /> Laughing Laughing Maka barang<br /> siapa yang beribadah haji ke<br /> Baitullah atau ber-umrah, maka
tidak ada dosa baginya
mengerjakan sai antara keduanya.
Dan barang siapa yang mengerjakan
suatu kebajikan dengan kerelaan
hati, maka sesungguhnya Allah
Maha Mensyukuri kebaikan lagi
Maha Mengetahui (Surah al-Baqarah
2:158)
Lihat komentar mufasir Quran
Yusuf Ali tentang apa Safa dan
Marwa itu:
"The virtue of patient perseverance
in faith leads to the mention of two
symbolic monuments of that
virtue. These are two little hills of
Safa and Marwa, now absorbed in
the city of Mecca and close to the
well of Zam-zam. Here, according
to tradition, the lady Hajar, the
mother of the infant Isma'il, prayed
for water in the parched desert, and
in her eager quest round these
hills, she found her prayer
answered and saw the Zam-zam
spring. Unfortunately, the Pagan
Arabs had placed a male and
female idol here, and their gross
superstitious rites caused offense
to the early Muslims. They felt
some hesitation in going round
these places during the Pilgrimage.
As a matter of fact they should
have known that the Ka'ba (the
House of God) had been itself
defiled with idols, and was
sanctified again by the purity of
Muhammad's life and teaching. The
lesson is that the most sacred
things may be turned to the basest
uses; that we are not therefore
necessarily to ban a thing misused;
that if our intentions and life are
pure, God will recognize them even
if the world cast stones at us
because of some evil associations
which they join with what we do, or
with the people we associate with,
or with the places which claim our
reverence." (Ali, The Holy Qur'an:
Translation and Commentary
[Lahore, 1934 and 1937], p. 62, fn.
160)
Jadi, Safa dan Marwa dalam surat al-
Baqarah tersebut adalah tempat
dimana berhala-berhala
ditempatkan dan ritual Arab purba
biasa dilaksanakan!
Unik, bahwa Yusuf Ali pun
mengakui dengan jujur, bahwa
Ka'bah adalah tempat untuk
menyimpan berhala-berhala
tersebut.
Yusuf Ali tentang ibadah haji dalam
surat al-Baqara 2:196-200:
Ketika (ayat ini) diturunkan, kota
Mekah berada dlm tangan musuh
Islam dan peraturan ttg perang dan
hijrah saling interkoneksi. Namun
wahyu itu diturunkan utk kondisi2
khusus maupun normal. Mekah
segera dibebaskan dari tangan2
musuh Islam. (Ali, Holy Quran, fn.
214, p. 7 Cool
Apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah hajimu, maka berdzikirlah
dengan menyebut Allah,
sebagaimana kamu menyebut-
nyebut (membangga-banggaka n)
nenek moyangmu [126], atau
(bahkan) berdzikirlah lebih banyak
dari itu. Maka di antara manusia
ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan
kami, berilah kami (kebaikan) di
dunia", dan tiadalah baginya
bahagian (yang menyenangkan) di
akhirat. [126] Adalah menjadi
kebiasaan orang-orang Arab
Jahiliyah setelah menunaikan haji
lalu bermegah-megahan tentang
kebesaran nenek moyangnya.
Setelah ayat ini diturunkan maka
memegah-megahkan nenek
moyangnya itu diganti dengan
dzikir kepada Allah. Surah al-
Baqarah 2:200
Setelah umroh/hijrah, di jaman
berhala, para pehijrah
biasanyaberkumpul dan
menyanyikan pujian2 kpd nenek
moyang mereka. Karena seluruh
umroh dispiritualisasi kedalm
Islam, maka akhir hijrah ini juga di-
spiritualisasi. Diusulkan agar
pehijrah utk berdiam disana selama
3 hari setelah hijrah tsb, namun
mereka harus memanfaatkannya
dlm doa dan pemujaan Allah. (Ibid.,
fn. 223, p. 80)
Jadi, ibadah haji adalah adopsi ritual
Arab kafir pra Islam!
Mencium batu hitam `hajar aswad':
Muhammad yang mengajarkan.
Narrated 'Abis bin Rabia: 'Umar
came near the Black Stone and
kissed it and said "No doubt, I
know that you are a stone and can
neither benefit anyone nor harm
anyone. Had I not seen Allah's
Apostle kissing you I would not
have kissed you." (Sahih al-Bukhari
2:667)
Narrated Salim that his father said:
I saw Allah's Apostle arriving at
Mecca; he kissed the Black Stone
Corner first while doing Tawaf and
did ramal in the first three rounds
of the seven rounds (of Tawaf).
(Sahih al-Bukhari 2:673; see also
675, 676, 679, 680)
Sheikh Sha'rawi tentang mencium
hajar aswad. Harus ditaati walaupun
asal-usulnya tidak jelas (hihiiii....
Laughing Laughing ):
"Penciuman batu meteorit itu
adalah praktek kuat dlm hukum
Islam karena Muhamad
melakukannya. Anda tidak boleh
tanya ttg asal usulnya karena
upacara ini adalah (expresi) ibadah
walaupun asal usulnya tidak
jelas." (Sha'rawi, Legal Opinions, pt.
3, p. 167 as cited in Behind the
Veil, p. 287)
RITUAL SHOLAT
Sholat lima waktu adalah adopsi
dari ritual Sabeanisme (Shabi'in)
pra- Islam:
Kaum Sabean memiliki LIMA waktu
solat mirip dgn kelima solat
Muslim. Ada yg mengatakan
mereka memiliki 7 solat, lima yg
mirip dgn waktu solat Muslim [yi,
isa, subuh, lohor, azan, magrib; yg
ke-6 adalah tengah malam, dan
ke-7 adalah sebelum siang tengah
hari]. Adalah praktek utk berdoa
bagi orang mati tanpa berlutut atau
membungkukkan lutut. Mereka juga
berpuasa selama satu bulan atau
30 hari; mereka mulai puasa
mereka pada saat sebelum malam
berakhir dan melanjutkannya
sampai matahari terbenam. Ada
aliran2 yg berpuasa selama bulan
Ramadan, menghadap Ka'bah saat
berdoa, memuja Mekah, dan
berhijrah/naik haji ke Mekah.
Mereka menganggap mayat, darah
dan daging babi sbg najis. Mereka
melarang perkawinan dgn alasan
sama Muslim melarang
perkawinan. (Muhammad Shukri al-
Alusi, Bulugh al-'Arab fi Ahwal
al-'Arab, pp. 121-122)
Perhatikan, hampir semua ritual
yang dijalankan oleh kaum Sabean
sama dan diadopsi oleh Islam!
Bahkan, Allah memerintahkan
muslim meniru mereka.
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa (surat al-Baqarah 2:183)
Hihihiihi... .yeaahh!! Nyontek kafir
Arab purba.
Muhammad ibn 'Abdalkarim al-
Sharastani in his Al-Milal wa al-Nihil
mengakui dengan jujur, bahwa
sebagian besar ritual Islam diambil
dari kaum pagan Arab pra Islam!
"Arab jaman pra-Islam
mempraktekkan beberapa hal yg
dicakupkan dlm Shariah Islam.
Contoh, mereka tidak menikahi ibu
dan anak sekaligus. Mereka
menganggap perkawinan dua kakak
beradik perempuan sbg tindak
kejahatan paling berat. Mereka juga
melarang perkawinan dgn ibu tiri,
dan mengutuk sang pelaku sbg
'dhaizan.' Merkea melakukan hijrah
mayor (naik haji) dan umroh (hijrah
minor) ke Ka'bah, yg dilakukan dgn
mengelilingi Ka'bag [tawaf], lari
tujuh kali antara Lembah Safa dand
Marwa [sa'y], melemparkan batu2
dan mencuci diri setelah
senggama. Mereka juga kumur2,
memasukkan air kedalam hidung,
memotong kuku, mencabut rambut
ketiak, mencukur jembut dan
sunat. Mereka juga memotong
tangan kanan maling. (Ibid., vol. 2
chapter on the opinions of the pre-
Islamic Arabs as cited by al-Fadi, p.
122)
TAWAF
Ritual tawaf mengelilingi Ka'bah
dilakukan sebanyak jumlah planet
(bintang besar) yang dikenal oleh
suku Arab purba pra-Islam, yaitu
tujuh kali!
Namun 'bintang2' bergerak, atau
planet, masing2 dgn gerakan dan
oleh karena itu akan atau
mempengaruhi diri sendiri. Saat
mereka tahu dan mengerti
(bintang2 itu), mereka berjumlah
tujuh, viz.: (1) dan (2) bulan dan
matahari, dua obyek yg sangat
dekat dan mempengaruhi air
pasang/surut, temperatur, dan
kehidupan di planet kita; (3) dan (4)
kedua planet dekat, Mercury dan
Venus, yg merupakan bintang2 pagi
dan malam, dan tidak pernah
bergerak jauh dari matahari; dan (5)
, (6) dan (7) Mars, Jupiter, dan
Saturnus, planet2 luar yg perjalanan
dari matahari bisa berbentuk
ecliptic dan seluas mungking.
Angka TUJUH sendiri adalah angka
mystik, spt dijelaskan dlm n. 5526
to lxv. 12.
6. Matahari dan bulan dan kelima
planet masing2 di-identifikasi dgn
dewa atau dewi, dgn karakter
masing2. (Ali, Holy Quran,
Appendix XIII, p. 1621)
Jadi, ketujuh planet (bintang besar)
itu termasuk matahari dan bulan,
didewakan oleh masyarakat Arab
purba!. Maka, ketika orang
melaksanakan ibadah haji, apakah
yang sebenarnya mereka lakukan???
Observasi ini mengimplikasikan
beberapa hipotesa:
1. Islam penuh dengan tradisi kafir
pra-Arab yang dibungkus kembali
dalam bentuk agama monoteistik.
2. "Tidak ada yang baru dalam
Islam", seperti diungkapkan
Manuel Paleologus, raja Byzantium
terakhir sebagaimana ditulis oleh
sejarawan Arab Adel Theodor
Khoury yang dikutip oleh Paus
Benedictus XVI (apakah ungkapan
ini terbukti benar? Silakan menilai
sendiri).
3. Quran adalah fungsi dari
Judaisme, Injil Kristen, Sabeanisme
dan ritual Arab purba. Saya risetkan
lebih jauh kapan-kapan.
4. Islam hanyalah seperangkat
ritual pagan Arab purba yang di-
Tauhid-kan.
5. Tidak ada orisinalitas wahyu
dalam diri Muhammad. Dari ritual
pagan ke Islam hanyalah proses
antropologis saja.
Maka menurut saya, Islam adalah
paganisme berbungkus Tauhid, atau
Tauhidisasi ritual Arab pagan.
Maka, menghamba kepada siapakah
sebenarnya Muhammad?!?

Back to posts