Kilas Balik Arabia Sebelum Jaman Islam.

Arabia itu adalah kata singkatan.
Kata aslinya yang bahkan masih
digunakan saat ini adalah
Arbashtan. Asal katanya adalah
Arvasthan. Seperti dalam bahasa
Sanskrit, huruf "V" diganti jadi huruf
"B". Arva dalam bahasa Sanskrit
berarti kuda. Arvasthan berarti
tanah kuda, dan kita tahu bahwa
Arabia memang terkenal akan
kuda2nya.
Di abad ke 6 dan 7 Masehi,
gelombang perubahan yang
mengakibatkan perpisahan dengan
masa lalu melanda Asia Barat.
Semua hubungan dengan masa lalu
diputuskan, gambar2 masa lalu
dimusnahkan, naskah2
dihancurkan, pendidikan
dihentikan, dan seluruh daerah Asia
Barat terjun bebas menuju
kebodohan yang berlangsung
berabad-abad kemudian dan
mungkin masih terus berlangsung
sampai hari ini karena di negara2
Asia Baratlah perkembangan sains
dan pendidikan modern terhenti.
Dikatakan bahwa almarhum Raja
Saudi Arabia tidak bisa mengijinkan
berdirinya stasiun radio di ibukota
negara sendiri karena ditentang
kelompok pemimpin agama. Dia
lalu bersiasat. Dikumpulkannya
para ulama dan dia lalu diam2
memasang radio yang melantunkan
pelafalan Qur'an dari stasiun kecil.
Para ulama senang, begitu
kabarnya, mendengar kata2 Allah
terdengar entah dari mana. Sang
Raja lalu bertanya apa yang
membuat mereka menentang alat
yang menyiarkan firman Allah.
Setelah itu para ulama setuju dan
dibangunlah sebuah stasiun radio
kecil.
Menurut Encyclopaedia Britannica
and Encycløpaedia Islamia, pada
Arab tidak mencatat sejarah
mereka sendiri sebelum jaman
Islam. Anehnya, mereka bahkan
menyebut jaman itu sebagai jaman
jahiliyah yang penuh nista dan
kegelapan. Mungkin tiada satu pun
negara di dunia yang terang2an
menghapus sejarahnya sendiri
selama 2.500 tahun dengan secara
sistematis menghancurkan segala
yang berhubungan dengan masa
lalu. Mereka telah menghapus
segala kenangan era sebelum Islam
dalam benak mereka. Jika mereka
memilih untuk jadi bodoh dan tidak
tahu apa2 tentang masa lalu
mereka, maka sungguh ironis
bahwasanya mereka menuduh
jaman sebelum Islam sebagai
jaman bodoh dan tidak tahu apa2.
Untungnya, kita masih bisa
menelusuri jaman sebelum Islam
di Arabia. Pepatah terkanal
mengatakan bahwa tidak mungkin
bisa menghilangkan segala bukti.
Sejarah Araba pra-Islam adalah
sejarah Ksatria India atas tanah
tersebut, di mana masyarakat
menganut cara hidup Veda.
Sebagai usaha menyusun kembali
sejarah Arabia pra-Islam, kami
mulai dengan nama negara itu
sendiri. Telah diterangkan
sebelumnya bahwa nama negara itu
berasal dari bahasa Sanskrit. Pusat
ibadah yakni Mekah juga berasal
dari bahasa Sanskrit. Kata Makha
dalam bahasa Sanskrit berarti api
persembahan. Karena
penyembahan terhadap Api Veda
dilakukan di seluruh daerah Asia
Barat di jaman pra-Islam, maka
Makha berarti tempat yang
memiliki kuil untuk menyembah
api.
Ziarah tahunan yang merupakan
hari raya ibadah besar di Makha
atau Mekah telah berlangsung sejak
jaman dahulu kala. Ibadah haji
tahun yang dilakukan Muslim ke
Mekah bukanlah penemuan baru
tapi merupakan lanjutan dari ziarah
kuno. Kenyataan ini tertulis di
berbagai ensiklopedia.
VIKRAMADITYA
Bukti menunjukkan bahwa seluruh
Arabia dulu merupakan bagian
kekaisaran Raja besar India
Vikramaditya. Luasnya kekaisaran
Vikramaditya merupakan salah satu
alasan mengapa dia terkenal ke
seluruh dunia. Hal ini pulalah yang
menerangkan banyaknya hal2 yang
menarik yang berhubungan dengan
India di Arabia. Ada kemungkinan
Vikramaditya sendirilah yang
menamakan Jazirah ini dengan
nama Arvashtan jika dia adalah raja
India pertama yang berhasil
mengalahkan dan mempengaruhi
daerah tersebut.
Hal kedua yang menarik adalah
adanya lingga Shiva atau simbol
Mahadewa di Ka'bah di Mekah.
Sebelum mengungkapkan banyak
rincian tentang ibadah Veda kuno
dan nama2 yang masih tercantum
dalam ibadah Muslim di Mekah,
mari kita lihat bukti yang ada bahwa
Arabia dulu merupakan daerah
kekuasaan Vikramaditya.

Back to posts

Ring ring