Snack's 1967

Allah Suka Kitabnya Dihafal Tanpa Dimengerti.

Hafal Quran akan dapat Pahala
ALLAH SUKA Qurannya diHAFAL
TANPA DIMENGERTI
Penghafalan memang SPESIALISASI
Islam. Dari kecil, anak2 Muslim
dipaksa utk menghafal ayat2 Qur'an
walaupun mereka tidak mengerti
isinya. Ini memang dari dulu tradisi
ajaran Islam—hafal dan menghafal.
Allah tidak suka kalau Muslim
menggunakan otak mereka bukan
utk menghafal. Otak Muslim bukan
utk berpikir tapi utk menghafal.
Sahih Muslim, Book 035, Number
6475:
Abu Huraira melaporkan rasulullah
(saw) mengatakan : Ada 99 nama
Allah; orang yg setia menghafalnya
akan masuk Surga...
Kalau kau menyangka hadis sudah
usang, kau salah ! Imam Saudi,
Shaikh ibn Uthaiman,
mengeluarkan fatwa bahwa Allah
suka penghafalan TANPA
PENGERTIAN. Dlm menjawab
pertanyaan ia menyatakan
kebijakan dlm menghafal. Ini
fatwanya:
Pertanyaan 334: Saya terus
membaca Quran tetapi tidak
megnerti artinya. Apakah saya akan
diberi pahala oleh Allah ?
Jawab:
" Seseorang diberi pahala karena
menghafal Quran, terlepas dari ia
mengerti atau tidak. Tetapi orang
mukmin tidak boleh melafalkan
Quran tanpa mengerti, karena ia
nantinya harus menerapkannya. Jika
orang ingin belajar kedokteran, ia
harus belajar buku2 medisin, ia
tidak akan mendpt keuntungan
sebelum ia mengerti arti dan
penjelasannya. … Oleh karena itu
para Sahabat tidak akan melebihi
10 ayat tanpa mengerti arti ayat2
tsb dan bgm penerapannya.
Jadi, pahala tetap akan diberikan
kpd orang karena menghafal Quran,
terlepas dari ia mengerti atau tidak.
Namun, ia harus menggunakan
setiap kesempatan utk mengerti
artinya dan mengambil artinya dari
pakar2 yg dapat dipercaya, spt
mempelajari komentar2 Qur'an
oleh ibn Jarir al-Tabari, ibn Katheer
dll. (ibn al-Musnad, 1996, p. 362)."
Jadi singkatnya, Imam ini
mengatakan, penghafalan Quran
saja sudah bagus. Pengertian baru
datang belakangan. Ia juga
mengatakan bahwa pengertian atas
Quran harus tergantung pada para
ahli tafsir saja. Kita tidak boleh
menggunakan otak kita utk
mengerti ayat2 Quran, walau Quran
sendiri menyatakan diri jelas' dan<br />mudah dimengerti.' (2:242, 19:97,
24:34, 28:1–2).

Back to posts