XtGem Forum catalog

Allah SWT Adalah Tuhan Abal-abal.

Umat muslim terlena dengan
sosok sesembahan Arab bernama
Awloh. Bahkan tidak sedikit umat
non-muslim yang juga secara
diam-diam mengimani sosok
sesembahan bangsa Arab itu
sebagai Tuhan beneran. Tapi
sudahkah kita meneliti kebenaran
iman kita tersebut?
Allah SWT (baca: awloh subhanahu
wa taala) bukanlah Tuhan Sejati.
Dia adalah sosok palsu ciptaan
psikopat jahat dari Arab yang
mengaku nabi. Muhammad yang
lahir pada tahun 570-an Masehi
ini, setelah berumur 40 tahun dia
mengaku dirinya nabi utusan
awloh, dewa Arab yang tertinggi
yang berdiam di Kabah. Tidak ada
seorang pun dari bangsawan Pagan
Quraish terpelajar, dan juga umat
Nasrani yang tertarik dengan
pengakuannya. Pada zaman itu,
orang-orang terpelajar tahu kalau
Muhammad adalah seorang
penipu.
Apakah kita yang hidup pada hari
ini, masih bisa mendapatkan
bukti-bukti Muhammad seorang
penipu? Tentu saja. Kita tidak
membutuhkan buku lain untuk
dapat menemukan bukti tersebut,
karena bukti itu adalah Alquran
sendiri. Dari Alquran kita akan
menemukan bukti-bukti nalar
bahwa Muhammad adalah seorang
penipu, seorang pencipta tuhan
palsu bernama awloh. Walau
semula “awloh” adalah nama dewa
sesembahan bangsa Arab yang
bisu, Muhammad telah
membuatnya “bisa berbicara”.
Muhammad telah menyulap sosok
dewa mitos menjadi “tuhan”.
Awloh = Muhammad
Awloh bukanlah Tuhan Sang
Pencipta, awloh hanyalah ciptaan
Muhammad belaka. Ayat-ayat
Alquran bukanlah firman awloh,
melainkan ayat-ayat yang dikarang
Muhammad untuk kebutuhannya
sendiri, dan saat terbitnya
disesuaikan dengan situasi dan
kondisi manakala dia butuh ayat
baru.
Pada waktu Muhammad berzinah
dengan Mariya, dia kepergok oleh
Hafsah. Hafsah adalah istri
Muhammad yang juga sebagai
majikan dari Mariya, pelayannya.
Hafsah dan Muhammad akhirnya
bertengkar, dan Muhammad
bersumpah tidak akan menyentuh
Mariya lagi. Tapi dasar manusia
bejat, tidak lama berselang
sesudah itu, Muhammad kembali
timbul hasrat ingin menyetubuhi
Mariya. Dia tidak tahan dengan
nafsu birahinya yang menggebu-
gebu itu. Lantas dia keluarkan
jurus pamungkasnya, menerbitkan
ayat-ayat awloh:
Surat At-Tahrim (QS 66) ayat 1 dan
ayat 2
Hai Nabi, mengapa kamu
mengharamkan apa yang Allah
menghalalkannya bagimu; kamu
mencari kesenangan hati istri-
istrimu? Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan kepada kamu sekalian
membebaskan diri dari
sumpahmu; dan Allah adalah
Pelindungmu dan Dia Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dengan liciknya, Muhammad
mengarang ayat yang isinya
membolehkan dirinya untuk
membatalkan sumpah yang telah
dia ucapkan di hadapan Hafsah
tentang janjinya untuk tidak
menyentuh Mariya lagi. Dia
bahkan membuat seolah awlohnya
merestui perbuatan bejatnya itu
dengan menganggap persebutuhan
majikan dengan budak adalah
sesuatu yang dihalalkan awloh.
Pada waktu itu, Muhammad sangat
berkuasa dan tidak ada seorang
pun pengikutnya yang berani
membantahnya, istri-istrinya pun
tidak, terlebih bila Muhammad
sudah mengeluarkan “ayat”.
Hukuman bagi orang yang berani
membantah rasul atau melawan
rasul, adalah MATI.
Agar dirinya ditaati dan tidak
dibantah, Muhammad
menerbitkan ayat:
QS 33:57 Sesungguhnya orang-
orang yang menyakiti Allah dan
Rasul-Nya. Allah akan
melaknatinya di dunia dan di
akhirat, dan menyediakan baginya
siksa yang menghinakan.
QS 58:9. Hai orang-orang beriman,
apabila kamu mengadakan
pembicaraan rahasia, janganlah
kamu membicarakan tentang
membuat dosa, permusuhan dan
berbuat durhaka kepada Rasul.
Dan bicarakanlah tentang
membuat kebajikan dan takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah
yang kepada-Nya kamu akan
dikembalikan.
QS 58: 20. Sesungguhnya orang-
orang yang menentang Allah dan
RasulNya, mereka termasuk orang-
orang yang sangat hina.
Muhammad menakut-nakuti para
pengikutnya dengan hukuman
neraka:
QS 33:66. Pada hari ketika muka
mereka dibolak-balikan dalam
neraka, mereka berkata: "Alangkah
baiknya, andaikata kami taat
kepada Allah dan taat (pula)
kepada Rasul."
Bila mengancam dengan hukuman
neraka tidak mempan, maka dia
tunjukkan dengan tindakan nyata,
sebagaimana yang diancamkannya
lewat ayat karangannya yang
berikut:
QS 8:12. (Ingatlah), ketika
Tuhanmu mewahyukan kepada
para malaikat: "Sesungguhnya Aku
bersama kamu, maka teguhkan
(pendirian) orang-orang yang telah
beriman." Kelak akan Aku jatuhkan
rasa ketakutan ke dalam hati
orang-orang kafir, maka penggallah
kepala mereka dan pancunglah
tiap-tiap ujung jari mereka
QS 47: 4. Apabila kamu bertemu
dengan orang-orang kafir maka
pancunglah batang leher mereka.
Sehingga apabila kamu telah
mengalahkan mereka maka
tawanlah mereka dan sesudah itu
kamu boleh membebaskan
mereka atau menerima tebusan
sampai perang berakhir.
Demikianlah apabila Allah
menghendaki niscaya Allah akan
membinasakan mereka tetapi
Allah hendak menguji sebahagian
kamu dengan sebahagian yang
lain. Dan orang-orang yang syahid
pada jalan Allah, Allah tidak akan
menyia-nyiakan amal mereka.
QS 36:45. Dan apabila dikatakan
kepada mereka: "Takutlah kamu
akan siksa yang dihadapanmu dan
siksa yang akan datang supaya
kamu mendapat rahmat"
Sewaktu di Medinah Muhammad
berprofesi sebagai perampok. Dia
dan Para pengikutnya sering pergi
berperang dan menjagal karavan
dagang Quraish yang sedang
melewati perbatasan. Muhammad
ingin mendapatkan jatah dari harta
rampokan itu, lantas dengan
cerdiknya dia keluarkan ayat sakti:
QS 8:41. Ketahuilah,
sesungguhnya apa saja yang dapat
kamu peroleh sebagai rampasan
perang, maka sesungguhnya
seperlima untuk Allah, Rasul,
kerabat Rasul, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan ibnussabil,
jika kamu beriman kepada Allah
dan kepada apa yang kami
turunkan kepada hamba Kami
(Muhammad) di hari Furqaan, yaitu
di hari bertemunya dua pasukan.
Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
QS 59:7. Apa saja harta rampasan
(fai-i) yang diberikan Allah kepada
RasulNya (dari harta benda) yang
berasal dari penduduk kota-kota
maka adalah untuk Allah, untuk
Rasul, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang kaya
saja di antara kamu. Apa yang
diberikan Rasul kepadamu, maka
terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya.
Dari ayat-ayat Alquran di atas, kita
dapat mengetahui dengan pasti
dan meyakinkan bahwa awloh
bukanlah Tuhan, melainkan sosok
palsu (abal-abal) ciptaan
Muhammad belaka. Awloh
hanyalah produk alter ego
Muhammad belaka.
Ayat-ayat Mustahil dari Tuhan
Di samping ayat-ayat yang
menunjukkan ego Muhammad,
kita juga temukan ayat-ayat
mustahil berasal dari Tuhan Sejati.
Mari kita baca kutipan beberapa
ayat berikut:
Allah belum tahu?
QS 9:16. Apakah kamu mengira
bahwa kamu akan dibiarkan,
sedang Allah belum mengetahui
(dalam kenyataan) orang-orang
yang berjihad di antara kamu dan
tidak mengambil menjadi teman
yang setia selain Allah, RasulNya
dan orang-orang yang beriman.
Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
QS 7: 52. Dan sesungguhnya Kami
telah mendatangkan sebuah Kitab
(Al Quran) kepada mereka yang
Kami telah menjelaskannya atas
dasar pengetahuan Kami; menjadi
petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.
Jelas dari ayat di atas, bukan Allah
yang belum tahu, tapi
Muhammad-lah yang belum tahu.
Allah tidak yakin?
QS 60:7. Mudah-mudahan Allah
menimbulkan kasih sayang
antaramu dengan orang-orang yang
kamu musuhi di antara mereka.
Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
QS 17:51. atau suatu makhluk dari
makhluk yang tidak mungkin
(hidup) menurut pikiranmu." Maka
mereka akan bertanya: "Siapa yang
akan menghidupkan kami
kembali?" Katakanlah: "Yang telah
menciptakan kamu pada kali yang
pertama." Lalu mereka akan
menggeleng-gelengkan kepala
mereka kepadamu dan berkata:
"Kapan itu (akan terjadi)?"
Katakanlah: "Mudah-mudahan
waktu berbangkit itu dekat",
QS 9: 102. Dan (ada pula) orang-
orang lain yang mengakui dosa-
dosa mereka, mereka
mencampurbaurkan pekerjaan
yang baik dengan pekerjaan lain
yang buruk. Mudah-mudahan Allah
menerima taubat mereka.
Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi maha Penyayang.
QS 5: 52. Maka kamu akan melihat
orang-orang yang ada penyakit
dalam hatinya (orang-orang
munafik) bersegera mendekati
mereka (Yahudi dan Nasrani),
seraya berkata: "Kami takut akan
mendapat bencana." Mudah-
mudahan Allah akan
mendatangkan kemenangan
(kepada Rasul-Nya), atau sesuatu
keputusan dari sisi-Nya. Maka
karena itu, mereka menjadi
menyesal terhadap apa yang
mereka rahasiakan dalam diri
mereka.
Tidaklah mungkin Tuhan yang
Maha Tahu segalanya berkata
“mudah-mudahan”, terkecuali itu
adalah ucapan manusia.
Allah bersumpah demi benda
ciptaan
QS 56:75-79
Maka Aku bersumpah dengan
tempat beredarnya bintang-
bintang. Sesungguhnya sumpah itu
adalah sumpah yang besar kalau
kamu mengetahui, sesungguhnya
Al Qur'an ini adalah bacaan yang
sangat mulia, pada kitab yang
terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak
menyentuhnya kecuali hamba-
hamba yang disucikan.
QS 75:1-3
Aku bersumpah dengan hari
kiamat, dan aku bersumpah
dengan jiwa yang amat menyesali
(dirinya sendiri). Apakah manusia
mengira, bahwa kami tidak akan
mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya?
QS 81:15-25
"Sungguh, Aku bersumpah demi
bintang-bintang yang beredar dan
terbenam, demi malam apabila
telah hampir meninggalkan
gelapnya, dan demi subuh apabila
fajarnya mulai menyingsing,
sesungguhnya Al Qur'an itu benar-
benar firman (Allah yang dibawa
oleh) utusan yang mulia (Jibril),
yang mempunyai kekuatan, yang
mempunyai kedudukan tinggi di
sisi Allah yang mempunyai 'Arsy
(Tahta), yang dita'ati di sana (di
alam malaikat) lagi dipercaya. Dan
temanmu (Muhammad) itu
bukanlah sekali-kali orang yang
gilla. Dan sesungguhnya
Muhammad itu melihat Jibril di
ufuk yang terang. Dan Dia
(Muhammad) bukanlah seorang
yang bakhil (pendusta) untuk
menerangkan yang ghaib. Dan Al
Qur'an itu bukanlah perkataan
syaitan yang terkutuk”
QS 95: 1-4
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
dan demi bukit Sinai
sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya .
Allah bersumpah demi tuhan lain?
QS 70:40. Maka aku bersumpah
dengan Tuhan Yang memiliki timur
dan barat, sesungguhnya Kami
benar-benar Maha Kuasa.
Allah memuji-muji dirinya sendiri
dengan beragam kata-kata “maha”
QS 59: 23. Dialah Allah Yang tiada
Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha
Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang
Mengaruniakan Keamanan, Yang
Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang
Memiliki segala Keagungan, Maha
Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.
QS 17: 1. Maha Suci Allah, yang
telah memperjalankan hamba-Nya
pada suatu malam dari Al Masjidil
Haram ke Al Masjidil Aqsha yang
telah Kami berkahi sekelilingnya
[847] agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-
tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS 62: 1. Senantiasa bertasbih
kepada Allah apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi. Raja,
Yang Maha Suci, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Allah mengucapkan kata-kata tak
bermakna
QS 2:1. Alif laam miin
QS 7:1. Alif laam mim shaad
QS 10:1. Alif laam raa. Inilah ayat-
ayat Al Quran yang mengandung
hikmah.
QS 11:1. Alif laam raa, (inilah)
suatu kitab yang ayat-ayatnya
disusun dengan rapi serta
dijelaskan secara terperinci, yang
diturunkan dari sisi (Allah) Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
QS 12:1. Alif, laam, raa. Ini adalah
ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang
nyata (dari Allah).
QS 13:1. Alif laam miim raa. Ini
adalah ayat-ayat Al Kitab (Al
Quran). Dan Kitab yang diturunkan
kepadamu daripada Tuhanmu itu
adalah benar: akan tetapi
kebanyakan manusia tidak
beriman (kepadanya).
QS 14:1. Alif, laam raa. (Ini adalah)
Kitab yang Kami turunkan
kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap
gulita kepada cahaya terang
benderang dengan izin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan
Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji.
QS 15:1. Alif, laam, raa. (Surat) ini
adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-
Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-
ayat) Al Quran yang memberi
penjelasan.
Ada kelucuan yang kita tangkap
dari ayat-ayat ini. Muhammad
telah terbawa oleh tradisi agama-
agama sebelumnya yang
mengklaim kitab suci datang dari
Tuhannya, sehingga kemudian
Muhammad mengarang kitab suci
tandingan dan diklaimnya sebagai
kitab dari Tuhan. Padahal yang
dimaksud kitab suci bukanlah
kitab yang dikarang langsung oleh
Tuhan, atau ayat demi ayat didikte
dari Tuhan. Kitab suci yang
sebenarnya adalah tulisan
manusia belaka yang disakralkan
dan dijaga turun-temurun agar
tidak punah. Tetapi Muhammad
memahaminya secara naif, seperti
pemahaman seorang anak kecil.
Mari kita simak sekali lagi 4 ayat
berikut, yang akan membuat diri
kita terpingkal-pingkal:
QS 12:1. Alif, laam, raa. Ini adalah
ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang
nyata (dari Allah).
QS 13: 1. Alif laam miim raa. Ini
adalah ayat-ayat Al Kitab (Al
Quran). Dan Kitab yang diturunkan
kepadamu daripada Tuhanmu itu
adalah benar: akan tetapi
kebanyakan manusia tidak
beriman (kepadanya).
QS 14: 1. Alif, laam raa. (Ini
adalah) Kitab yang Kami turunkan
kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap
gulita kepada cahaya terang
benderang dengan izin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan
Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji.
QS 15: 1. Alif, laam, raa. (Surat) ini
adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-
Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-
ayat) Al Quran yang memberi
penjelasan.
Dan juga mari kita simak ayat
berikut:
QS 6:92
Dan ini (Al Quran) adalah kitab
yang telah Kami turunkan yang
diberkahi; membenarkan kitab-
kitab yang (diturunkan)
sebelumnya dan agar kamu
memberi peringatan kepada
(penduduk) Ummul Qura (Mekah)
dan orang-orang yang di luar
lingkungannya. Orang-orang yang
beriman kepada adanya kehidupan
akhirat tentu beriman kepadanya
(Al Quran) dan mereka selalu
memelihara sembahyangnya.
Tuhan yang Asli tidak pernah
menurunkan kitab, tetapi
Muhammad menyangka kitab-
kitab suci terdahulu diturunkan
dari Tuhan dalam arti harfiah,
sehingga dengan sangat naif, dan
dengan percaya diri pula
Muhammad mengklaim Alquran
buatannya adalah kitab suci dari
Tuhan. Tentu saja orang yang
terpelajar dan sangat paham
dengan sejarah kitab suci,
terutama dari kalangan Yahudi dan
Nasrani, akan tertawa terpingkal-
pingkal melihat pemahaman
Muhammad ini.
Adakah Bukti Keberadaan Allah
SWT?
Setelah kita cermati ayat-ayat
Alquran, kita mendapat
kesimpulan bahwa ayat-ayat
Alquran memang ASLI dikarang
oleh Muhammad, dan bukan
wahyu dari Tuhan. Awloh adalah
tuhan abal-abal, hasil ciptaan dan
kayalan Muhammad.
Sekarang kita maju lagi selangkah,
adakah BUKTI EKSISTENSI Awloh
ini?
Banyak dari umat muslim yang
akan mengutip kisah-kisah
menakjubkan dari zaman nabi-nabi
Yahudi, dan mengklaimnya sebagai
hasil perbuatan awloh mereka. Itu
tidak bisa dibenarkan, karena itu
adalah tipuan. Saya pun juga bisa
mengarang tuhan bernama Panjul,
lantas ketika saya diminta bukti
eksistensi dan kemahakuasaan si
Panjul, saya mengutip kisah-kisah
menakjubkan dari zaman nabi-nabi
Yahudi, dan mengklaimnya sebagai
hasil perbuatan Panjul. Saya akan
katakan, Panjul dahulu mengutus
nabi Musa dan memberinya
tongkat yang bisa berubah menjadi
ular. Panjul juga telah
membuktikan dirinya mahakuasa
yaitu dengan membelah lautan,
menurunkan makanan dari langit
serta menghukum Mesir dengan
10 kutuk.
Itu semua adalah ngaku-ngaku,
dan itu adalah tipuan.
Marilah kita membuka nalar kita.
Bukalah pikiran Anda. Anda akan
sadar dari kebodohan Anda yang
selama ini menyangka awloh
adalah Tuhan yang Mahakuasa.
Awloh itu TIDAK ADA. Kita bisa
buktikan ketiadaan awloh ini dari
zaman Muhammad, mulai dari
sejak Muhammad mengaku nabi
hingga wafatnya, tidak ada satu
pun BUKTI EKSISTENSI &
KEMAHAKUASAAN tuhan bernama
awloh itu.
Muhammad sukses memimpin
Arab karena dia menggunakan
kekerasan. Musuh-musuhnya
dibabat lewat pedang, tidak ada
bukti keilahian awloh sama sekali.
Sama seperti Perampok
membunuh korbannya, seperti
itulah Muhammad dalam
menumpas musuh-musuhnya.
Di manakah awloh, sewaktu
Muhammad hidup? Awloh ada di
dalam otak Muhammad. Karena
yang menjadi awloh tidak lain
adalah Muhammad sendiri.
Muhammad-lah yang telah
memerankan dirinya sebagai 2
tokoh sekaligus, sebagai sosok
pengutus dan sebagai sosok yang
diutus. Awloh dan rasulnya adalah
2 nama 1 pribadi.
Awloh sebagai Tuhan adalah TIDAK
PERNAH ADA.
Awloh adalah tuhan palsu buatan
nabi Arab. Awloh adalah produk
akal-akalan Muhammad semata.
Semoga mencerahkan.

Back to posts