Teya Salat

Allah Yang Disembah Umat Islam Adalah Diwujudkan Dalam Bentuk Batu Hitam.

Setiap umat Islam harus dan wajib
melaksanakan Sholat lima waktu
sehari semalam dengan total 17
kali Ruku dan Sujud dengan Kiblat
ke arah Kaabah/Baithollah di
Mekkah itu dengan memakai
bahasa Arab, bilamana mereka
mengabaikannya maka tanpa
ampun lagi mereka akan diganjar
dengan hukuman API NERAKA,
karena sholat lima waktu sehari
semalam itu adalah Tiang Utama
atau Soko Guru dari Agama Islam
itu sendiri
:Sekarang mari kami sampaikan
uraian dan dalil dalil mengapa kami
menolak ajaran Al Qur’an tersebut :
Bahwa Muhammad dengan Al
Qur’an-nya mewajibkan umatnya
melakukan doa dan Sholat dalam
bahasa Arab berdasarkan wahyu
allah yang diterimanya dari Allah
adalah satu hal yang sangat
diragukan. Apakah benar bahwa
Allah itu hanya mengerti bahsa
Arab saja ? Bukankah Allah itu
bersifat universil milik semua
bangsa di dunia ini, sehingga
dengan sendirinya tidak terbatas
pada satu bahasa saja ? Mengapa
berdoa-Sholat harus mutlak
menggunakan bahasa Arab dan
mengapa Sholatnya harus berkiblat
ke Mekkah saja, sepertinya Allah
hanya ada disitu saja ? Jawaban atas
pertanyaan pertanyaan tersebut
adalah hanya satu dan singkat saja
yaitu “INI ADALAH POLITIK
DOMINASI ARABISME” saja, karena
harus diingat bahwa Muhammad
dan Rekan rekannya yang menulis
dan menerbitkan Al Qur’an itu
adalah orang orang Arab
sebagaimana kita ketahui bahwa
Muhammad bukan saja menyatakan
dirinya Nabi atau Rasul Allah,
melainkan juga selama dasawarsa
dasawarsa bagaimana akhir
hidupnya adalah Raja atau Amirul
Mukminin seluruh jazirah Arab
(Saudi Arabia sekarang ini).
Apakah masuk diakal, bahwa Allah
yang Esa itu, yang Mahakuasa, yang
Roh yang tidak ada persamaannya,
yang kekal dan tidak berobah obah
itu bahkan diklasifikasikan oleh
Umat islam dengan 20 sifat dan 99
predikat, yaitu disamakan begitu
saja dengan BATU HITAM yang ada
di dalam Kaabah/ Baitullah di
Mekah itu
:Ajaran Islam, tegasnya Al Qur’an
itu bersifat dualistis, kontradiksius
dan axiomalitis (berisi
pertentangan pertentangan dalam
dirinya sendiri), karena di satu
pihak AL QUR’AN itu menjunjung,
mengkultuskan, memuliakan Allah
sebagai satu Oknum yang tidak
memiliki kesetaraan NYA, namun di
lain pihak segera sesudah itu AL
QUR’AN menghina ALLAH dengan
menyamakan NYA dengan BATU
HITAM yang ada didalam Kaabah/
Baitullah di Mekkah itu, terbukti
bahwa pada waktu Sang Calon Haji
mencium BATU HITAM itu, dia
melafazkan kata kata doa “KAMI
MEMENUHI PANGGILANMU YA
ALLAH !!!”, jadi BATU HITAM itulah
ALLAH !!! ("ALLAHUMA
ISMILAHILAHU AKHBAR")
Apakah masuk diakal bahwa ALLAH
yang adalah Pencipta langit dan
bumi itu berserta segala isinya baik
yang kelihatan maupun yang tidak
kelihatan, mempunyai RUMAH atau
BAIT di dunia ini dan rumah itu
adanya khusus di Mekkah saja dan
harus disujudi atau disembahi lima
kali dalam sehari yaitu waktu
Subuh, Lohor, Asyar Magrib dan
Isya karena pada waktu waktu itulah
ALLAH ada di RUMAHNYA.
Hal atau kenyataan yang
dikemukakan atas MEMBANTAH
alasan umat Islam yang
menyatakan: "Memang benar
bahwa kami melaksanakan 5X
sholat sehari semalam dengan 17X
ruku dan sujud dengan kiblat ke
Kaabah/Baitullah di Mekkah itu,
namun itu hanya manifestasi dari
TITIK PERSATUAN ARAH SHOLAT
UMAT ISLAM SE DUNIA saja, dan
pada waktu kami melaksanakan
sholat tersebut sama sekali tidak
ada terlintas dalam pikiran kami
untuk sembah sujud kepada Kaabah
+ Batu Hitam di dalamnya itu,
karena Kaabah + Batu Hitam
tersebut adalah hanya benda atau
materi yang tiada manfaat dan
melarat belaka". (lihat buku tafsir Al
Qur'an karangan Mahmud Yunus),
dan disamping itu umat Islam
percaya dan imani bahwa Allah itu
di satu detik yang bersamaan ada di
mana-mana di seantero muka bumi
dan jagad raya ini."
Disamping bantahan di atas, ada
lagi dua dalil bantahan dari kami
bahwa alasan umat Islam tersebut
di atas adalah teori yang dicari-cari
dan dibuat-buat saja seumpama
menegakkan "BENANG BASAH",
sebagai berikut:
A. Berdasarkan TEORI, bilamana
seekor ayam jantan yang seluruh
bulunya hitam, kawin dengan
seekor ayam betina yang seluruh
bulunya juga hitam, pastilah anak
ayam hasil perkawinan itu juga
berbulu hitam. Tetapi ternyata
sesudah telur menetas bulu anak
ayam itu bukan hitam tetapi
MERAH !
Sekarang tentu timbul pertanyaan
yang mana yang benar : "TEORI-nya
atau PRAKTEK KENYATAANNYA ?"
Jawabannya sudah pasti : "PRAKTEK
KENYATAANNYALAH YANG
BENAR!!!", karena kenyataannya
bulu anak ayam itu merah dan
bukan hitam sebagaimana yang
diteorikan. Kalau hal ini dikaitkan
dengan pernyataan atau alasan
umat Islam tersebut di atas, yang
teorinya "TIDAK ruku & sembah
Sujud ke Kaabah/Baitullah + Batu
Hitam yang ada didalamnya itu,
melainkan hanya semata-mata satu
manifestasi dari TITIK PERSATUAN
ARAH SHOLAT SAJA", jelaslah
bahwa teori ini adalah TIDAK
BENAR, karena dalam PRAKTEK
KENYATAANNYA, yang dapat dilihat
dengan mata kepala setiap orang,
adalah bahwa umat Islam minimal
5X dalam sehari semalam
melakukan 17X ruku dan sembah
sujud ke arah Kaabah/Baitullah +
Batu Hitamnya yang ada di Mekkah.
INI KENYATAANNYA BUKAN
TEORI !!!
B. Pernyataan umat Islam bahwa
mereka percaya Allah pada satu
detik yang bersamaan berada di
mana-mana di seantero sudut dan
dimensi dunia dan alam semesta
ini, juga kami anggap HANYA TEORI
BELAKA, karena dalam PRAKTEK
KENYATAANNYA Allah hanya berada
di Mekkah saja yaitu dalam wujud
Batu Hitam yang ada di Kaabah.
Berdasarkan kenyataan yang dapat
dilihat, pada waktu naik haji umat
Islam sembah sujud dan mencium
Batu Hitam itu dengan dibarengi
doa "KAMI MEMENUHI
PANGGULANMU YA ALLAH !!"
Dengan mengucapkan doa/kata-
kata seperti ini bukankah berarti
bahwa Allah yang Maha Kuasa dan
Esa itu telah berubah wujud
menjadi Batu Hitam tersebut? INI
ADALAH KENYATAAN DAN BUKAN
TEORI!!!

Back to posts