Asal Usul Allah SWT, Sesembahan Muhammad.

LAA ILAHA'ILALLAH: Ontologi Allah
SWT
Dari Ba'al kepada Allah
Siapakah sebenarnya Allah SWT?
Bagaimana sejarah terjadinya?
Kita berhutang besar kepada
arkeolog-arkeolog Nabatean,
naskah-naskah autoritatif Ibrani
Perjanjian Lama dan sejarawan-
sejarawan Arab.
Ba'al, Dewa Sesembahan Bangsa
Moab
Dalam perjalanannya ke Suriah,
Khuza'ah dan Jurhum meminta
penduduk Moab untuk memberikan
salah satu patung dewa
sesembahan mereka. Maka mereka
memberikannya Hubal, dan ia
diletakkan dalam Ka'abah
(Muhammad: His Life Based on the
Earliest Sources [Inner Traditions
International, LTD. One Park Street,
Rochestor Vermont 05767, 1983],
p. 5)
Hak. 2:11
Lalu orang Israel melakukan apa
yang jahat di mata TUHAN dan
mereka beribadah kepada para
Baal.
Hak. 2:13
Demikianlah mereka meninggalkan
TUHAN dan beribadah kepada Baal
dan para Asytoret.
Hak. 3:7
Orang Israel melakukan apa yang
jahat di mata TUHAN, mereka
melupakan TUHAN, Allah mereka,
dan beribadah kepada para Baal dan
para Asyera.
Hak. 6:25
Pada malam itu juga TUHAN
berfirman kepadanya: "Ambillah
seekor lembu jantan kepunyaan
ayahmu, yakni lembu jantan yang
kedua, berumur tujuh tahun,
runtuhkanlah mezbah Baal
kepunyaan ayahmu dan tebanglah
tiang berhala yang di dekatnya.
Hubal, Nama Arab untuk Ba'al
Ka'abah adalah tempat
persemayaman Hubal, dewa Arab
purba tertinggi, sesembahan utama
suku Quraish (Karen Armstrong,
Muhammad: A Biography of the
Prophet [Harper San Francisco;
ISBN: 0062508865; Reprint edition,
October 1993], hal. 61-62)
"... Menurut legenda, sekembalinya
Qusayy dari perjalanan ke Syria ia
membawa tiga dewi sesembahan
ke Hejaz (note: jazirah Arab) yaitu
al-Lat, al-Uzza dan Manat, juga
memahkotai dewa Hubal di dalam
Ka'abah ..." (Armstrong, hal. 66;)
Hubal adalah dewa sesembahan
penduduk Mekkah yang
ditempatkan di dalam Ka'abah (The
Oxford Dictionary of Islam (Oxford
University Press, 2003, hal. 117)
Ba'al dalam dialek Arab disebut
juga Hubal. Nama ini berasal dari
Ha-Baal, yang dalam dialek Arab
artikel berupa konsonal ha/hu' (S.<br /> Noja, "Hubal = Allah", Reconditi:<br /> Instituto Lombardo Di Scienze E<br /> Lettere, Vol. 28 (1994), hal.<br /> 283-295)<br /> Dari Hubal Menjadi al-Ilah<br /> Hubal (dari bahasa Aram yang<br /> berartiroh') jelas merupakan dewa
utama dalam Ka'abah dan
dipresentasikan dalam bentuk
tubuh manusia. Di sampingnya
terdapat tujuh anak panah yang
biasa digunakan oleh para kahin
dalam ritual mereka. Menurut
tradisi ibn Hisyam, Amr ibn Luhayy
mendapatkan sesembahan ini dari
bangsa Moab (History of the Arabs
from the Earliest Times to the
Present, revisi edisi ke-10, new
preface oleh Walid Khalidi [Palgrave
Macmillan, 2002; ISBN:
0-333-63142- 0 paperback], p. 100
KARENA HUBAL ADALAH DEWA
SESEMBAHAN YANG UTAMA, MAKA
IA DISEBUT SANG TUHAN, SANG<br /> ILAH' ATAUAL-ILAH'.
Di Bawah Muhammad: dari al-Ilah
kepada Allah
Nama Allah sudah ada sebelum
Islam!
Menurut Walid Khalidi:
Allah (allah, al-ilah, sang ilah)
adalah dewa Mekkah yang utama,
walaupun bukan satu-
satunya… .Ayah Muhammad
bernama Abdullah, yang berarti
abdi Allah (abd-Allah). Adapaun
Allah adalah dewa suku Quraish
(History of the Arabs from the
Earliest Times to the Present,
revised tenth edition, new preface
by Walid Khalidi [Palgrave
Macmillan, 2002; ISBN:
0-333-63142- 0 paperback],, pp.
100-101
Allah, dewa sesembahan utama
Arab purba, adalah objek ritual
utama seluruh jazirah Arab sampai
dengan Mediterania. Ia berasal dari
Il' di Babilonia,El' di Kanaan, dan
menjadi Ilah' di kalangan Badui<br /> Arabia. Oleh Muhammad, ia<br /> menjadi Allah, Tuhan alam<br /> semesta. Tradisi Juedo-Kristen<br /> melihatnya sebagai transformasi<br /> ilah pagan menjadi ilah<br /> monoteistik, dan keberatan dengan<br /> kemungkinan- kemungkinan adanya<br /> keterkaitan histories dengan Tuhan<br /> dalam wahyu biblikal (Caesar E.<br /> Farah, Ph.D., Islam [Barron's<br /> Educational Series, 2000, sixth<br /> edition paperback] p. 28<br /> Allah SWT, Akhir Evolusi<br /> Muhammad menghancurkan<br /> pemujaan terhadap al-Lat, al-Uzza<br /> dan Manat, namun berhenti<br /> menyerang sekte pemuja Hubal.<br /> Dari sini Wellhausen (sejarawan-<br /> red) menduga bahwa Hubal adalah<br /> tidak lain selain Allah, "dewa"<br /> orang-orang Mekkah.<br /> Dewi al-Lat juga diasosiasikan<br /> dengan matahari. Dewa Dharrih<br /> mungkin saja dianggap matahari<br /> yang terbit. Ritual Islam lari dari<br /> Arafat ke Muzdalifah dan dari<br /> Muzdalifah ke Mina harus selesai<br /> setelah matahari terbenam dan<br /> sebelum terbit. Ini diinstruksikan<br /> oleh Muhammad, dan diasosiasikan<br /> dengan ritual pagan sebelumnya<br /> yang akan kita periksa lebih lanjut.<br /> Pemujaan bulan juga dilakukan<br /> dengan nama-nama Hilal, bulan<br /> sabit, Qamar, bulan penuh dan lain<br /> sebagainya.<br /> Islam meminjam nama "Allah" dari<br /> suku-suku Arab purba. Nama ini<br /> bervariasi di kalangan berbagai<br /> suku Nabatean. Pada akhirnya ini<br /> diaplikasikan kepada satu<br /> sesembahan yang adalahSatu-
satunya' dan Yang Utama' (Ibn<br /> Warraq, Why I Am Not A Muslim<br /> [Prometheus Books, Amherst NY,<br /> 1995], pp. 39-40, 42)<br /> KonsepAllah' sebagai terminologi
Arab untuk Tuhan yang Mahatinggi
sudah familiar bagi masyarakat
Arab di masa Muhammad. Yang
dilakukan Muhammad adalah
memberikan makna baru untuk
membersihkannya dari atribut
politeisme (H.A.R. Gibb,
Mohammedanism: An Historical
Survey [Oxford University Press,
London 1961], p. 54)
Saya Ringkasken daripada Hasil-
hasil Penelitian:
S. Noja (1994): ada metamorfosa
semantik dari nama Ba'al
(sesembahan Moab) menjadi Hu-
Baal dan akhirnya Hubal, dewa
bulan (Arab)
Martin Lings (1983): Hubal adalah
nama Arab untuk Baal, dewa Moab
yang dibawa pulang ke Mekkah oleh
Khuza dan Jumhur setelah
kunjungan mereka ke Suriah.
Karen Armstrong (1993): Hubal
adalah dewa Arab purba tertinggi,
takhtanya ditempatkan di dalam
Ka'abah.
Dr. Cesar Farrah (2000): Allah sudah
ada sebelum Islam. Berasal dari
Il' (Babilonia),El' (Kanaan purba),
al-Ilah' (Bedouin Arab) dan<br /> akhirnyaAllah' di bawah
Muhammad.
Mahmoud Ayyub (2004): Hubal
adalah dewa bulan Arab. Sementara
ada juga tiga dewi Ka'abah lain yaitu
al-Lat, al-Uzza dan Manat. Al-Lat
sangat mungkin adalah bentuk
feminin dari Allah!
Maka dari Baal menjadi Allah
adalah sebuah proses antropologis.
Secara kronologis:
Baal (berhala Moab) (Hak 6:31) -->
Ha-Baal/Hu-Baal/ Hubal (Noja,
1994; Lings, 1983) --> al-Ilah (yang
utama) (Hitti, 1937; Armstrong,
1993) --> Allah (Ibn Warraq, 1995;
Farrah, 2000; Khalidi, 2002)
Apakah Allah Islam ini adalah hasil
metamorfosa Baal bangsa Moab?
Hiiiiiiiii.. ....!!!!!

Back to posts

Duck hunt