Muhammad Salah Dalam Memberikan Informasi Siapa Ibu Yesus.

Di dalam Injil Lukas tidak
disebutkan Maria sebagai saudara
Marta, tetapi disebut “sanak”.
Bahasa lain untuk kata sanak ini
adalah famili. Jadi, belum tentu
sanak adalah saudara kandung.
Berbeda penekanannya dengan
perkataan “saudara”. Bila disebut:
“Saudara perempuan Harun”.......
maka ayat ini adalah bermakna
tekstual. Karena perkataan
“saudara” di dalam Alquran itu
bukan menunjukkan “hubungan
keturunan” melainkan lebih kepada
“sister” (saudara kandung).
Hal itu dikuatkan lagi dengan QS
66:12 yang mengatakan Maryam
sebagai anak Imran (dan juga
dikuatkan pula dari surah Ali Imran)
.
Sesuai dengan Bibel dan
pemahaman umat Yahudi sebagai
umat yang lebih tahu akan hal ini,
kalau Keluarga Imram punya 3
orang anak: Harun, Maryam dan
Musa (yang dihanyutkan ke sungai
nil dan kemudian tinggal dan
dibesarkan di Mesir lalu menjadi
nabi). Mereka hidup sekitar 1500
SM.
Mengenai penggunaan nama
“Maryam”, sebenarnya di Arab
sudah dikenal nama “Mariya”.
Tetapi, mengapa Muhammad malah
lebih memilih nama “Maryam”
daripada “Mariya”? Tanya aja sama
orang Yahudi, yang betul yang
mana? Maryam ataukah Maria yang
menjadi ibu Yesus di Nasareth? Ada
banyak bukti-bukti otentik sejarah
di luar Bibel yang membuktikan
bahwa ibunda Yesus adalah “Maria”,
bukan “Maryam”.
Sebaliknya Maryam secara otentik
adalah memang Saudara
perempuan Harun:
Keluaran 15:20
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara
perempuan Harun, mengambil
rebana di tangannya, dan tampillah
semua perempuan mengikutinya
memukul rebana serta menari-nari.
Dan Muhammad benar-benar
menyebutnya demikian di dalam
Surat Maryam ayat 28.
...Hai saudara perempuan Harun,
ayahmu sekali-kali bukanlah
seorang yang jahat dan ibumu
sekali-kali bukanlah seorang
pezina",...
Begitu juga mengenai Zakharia.
Zakharia ayah dari Yahya Pembaptis
sesungguhnya adalah seorang
Imam, bukan nabi Zakharia yang
menulis kitab Zakharia dalam
Perjanjian Lama.
Muhammad sungguh-sungguh
dibuat bingung dan rancu akan
nama-nama tokoh dalam Taurat
maupun Injil. Muhammad juga
dibuat kebingungan tentang waktu
dan masa nabi-nabi itu hidup. Lihat
saja di QS 2:87
....Dan sesungguhnya Kami telah
mendatangkan Al Kitab (Taurat)
kepada Musa, dan Kami telah
menyusulinya (berturut-turut)
sesudah itu dengan rasul-rasul, dan
telah Kami berikan bukti-bukti
kebenaran (mujizat) kepadaIsa
putera Maryam dan Kami
memperkuatnya dengan Ruhul-
Qudus. Apakah setiap datang
kepadamu seorang rasul membawa
sesuatu (pelajaran) yang tidak
sesuai dengan keinginanmu lalu
kamu angkuh; maka beberapa orang
(di antara mereka) kamu dustakan
dan beberapa orang (yang lain)
kamu bunuh?....
Sesudah Musa kemudian Isa putera
Maryam. Padahal, kalau memang
Muhammad mengakui Zabur,
mestinya dia harus menyebut kitab
Zabur sesudah kitab Taurat, dan
kitab Injil sebagai yang terakhir.
Bandingkan juga dengan QS 2:136
....Katakanlah (hai orang-orang
mu'min): "Kami beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan
kepada kami, dan apa yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya,
dan apa yang diberikan kepada
Musa dan Isa serta apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-
bedakan seorangpun di antara
mereka dan kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya"......
Muhammad menyebut kedua nama
itu berdampingan: Musa dan Isa.
Karena dipikirnya, Isa (Yesus)
adalah keponakan Musa, dan tidak
lama berselang sesudah Musa
menerima Taurat, Yesus pun
menerima kitab sejenis dari surga.
Padahal faktanya, ada rentang waktu
cukup panjang, yaitu sekitar 1500
tahun lamanya waktu antara Musa
dan Yesus.
Juga pada saat beliau mengurutkan
nama-nama nabi:
QS 33:7
Dan (ingatlah) ketika Kami
mengambil perjanjian dari nabi-
nabi dan dari kamu (sendiri), dari
Nuh, Ibrahim, ...Musa dan Isa
putera Maryam..., dan Kami telah
mengambil dari mereka perjanjian
yang teguh,
Muhammad tampaknya selalu
menduetkan mereka berdua (Musa
dan Isa=Paman dan Keponakan).
Muhammad linglung, dikira Musa
dan Yesus hidup pada zaman yang
sama, atau setidaknya hidup pada
waktu yang tidak terpaut jauh.
Sesudah Musa wafat, misi kenabian
digantikan oleh Yesus sang
keponakan.
Jadi, Muhammad benar-benar
melakukan kesalahan dalam
menafsirkan siapakah sebenarnya
ibu Yesus itu, tentang masa/kapan
Yesus hidup, dan juga tentang
dibuat rancunya nama Zakharia
(Imam ataukah Nabi?). Kalau Nabi
Zakharia mempunyai anak bernama
Yahya Pembaptis, ....mimpi kali
yee.... tanya tuh sama orang Yahudi
yang punya kitab Talmud.
Karena hal-hal seperti inilah, maka
kami umat Kristen tidak bisa
mengakui Alquran sebagai Buku
Dewa, melainkan sekedar kitab
karangan Muhammad semata.
Kalau misalnya Alquran diturunkan
derajatnya menjadi kitab sejarah,
juga nggak masuk.
Lantas, Alquran masuk kategori
kitab apa?

Back to posts

80s toys - Atari. I still have