XtGem Forum catalog

Benarkah Allah Muhammad Sama Dengan Allah Musa?.

Pertanyaan Sdr Jhonsen (Pos Kota
Online)
To : Duladi_Samarinda
Saya amat kagum membaca
penjelasan mengenai agama Islam
yang anda berikan. Saya juga
mendownload Noble Quran dari
Internet beserta Hadis-Hadis yang
juga sudah saya baca sebagian.
Awalnya saya menganggap bahwa
Muhammad adalah seorang nabi
sekelas Zoroaster, Sidharta
Gautama atau Yesus. Sekarang saya
yakin bahwa Muhammad adalah
seorang teroris Arab nan kejam
nomor satu.
Anda mengatakan jika Allah
Muhammad adalah Allah yang
kejam.
Tapi saya membaca ternyata ada
kemiripan Allah agama Islam
dengan Allah orang Israel dalam
Perjanjian Lama. Mari kita lihat
ayat-ayat berikut :
Pembalasan kepada orang Midian :
Bilangan 31:14->Maka gusarlah
Musa kepada para pemimpin
tentara itu, kepada para kepala
pasukan seribu dan kepala pasukan
seratus, yang pulang dari
peperangan,
Bilangan 31:15->dan Musa berkata
kepada mereka :"Kamu biarkankah
semua perempuan hidup?
Bilangan 31:16->Bukankah
perempuan-perempuan ini, atas
nasihat Bileam, menjadi sebabnya
orang Israel berubah setia terhadap
TUHAN dalam hal Peor, sehingga
tulah turun ke antara umat TUHAN.
Bilangan 31:17->Maka sekarangn
bunuhlah semua laki-laki di antara
anak-anak mereka, dan juga semua
perempuan yang pernah
bersetubuh dengan laki-laki
haruslah kamu bunuh
Bilangan 31:18->Tetapi semua
orang muda diantara perempuan
yang belum pernah bersetubuh
dengan laki-laki haruslah kamu
biarkan hidup bagimu
Atau yang ini :
Hukum Perang
Ulangan 20:10->Apabila engkau
mendekati suatu kota untuk
berperang melawannya, maka
haruslah engkau menawarkan
perdamaian kepadanya.
Ulangan 20:11->Apabila kota itu
menerima tawaran perdamaian itu
dan dibukanya pintu gerbang
bagimu, maka haruslah semua
orang yang terdapat disitu
melakukan pekerjaan rodi bagimu
dan menjadi hamba kepadamu.
Ulangan 20:12->Tetapi apabila kota
itu tidak mau berdamai dengan
engaku, melainkan mengadakan
pertempuran melawan engkau,
maka haruslah engkau
mengepungnya
Ulangan 20:13->dan setelah
TUHAN, Allahmu, menyerahkan ke
dalam tanganmu, maka haruslah
engkau membunuh seluruh
penduduknya yang laki-laki dengan
mata pedang
Ulangan 20:14->Hanya perempuan,
anak-anak, hewan dan segala yang
ada di kota itu, yakni seluruh
jarahan itu, boleh kaurampas
bagimu sendiri, dan jarahan yang
dari musuhmu ini, yang diberikan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
boleh kaupergunakan.
Dari ayat diatas, saya
menyimpulkan ada 2 pilihan yaitu :
1.Jadilah budak kami
2. Atau mati dan seluruh harta
benda, wanita dan anak-anak kami
rampas
Bukankah ada kemiripan yang
dilakukan oleh oleh Muhammad
dan Musa?Allah Muhammad dan
Allah orang Israel adalah sama?
Atau mungkin ayat-ayat ini
hanyalah justifikasi dari
Muhammad dan Musa sendiri
untuk membenarkan perbuatan
mereka?
JAWABAN:
To : Jhansen
Anda tidak perlu kagum kepada
saya, tetapi kagumlah kepada
Sobat-sobat Muslim yang mau
membuka matanya lebar-lebar dan
menyadari bahwa apa yang mereka
percayai selama ini adalah keliru.
"Tuhannya” Muhammad memang
kejam. Tapi sesungguhnya bukan
“tuhannya” yang kejam, tetapi
Muhammad-lah yang kejam, ia
memakai nama “allah swt” untuk
membenarkan setiap perbuatan
kejinya, baik kepada orang Yahudi
maupun Arab Nasrani.
Muhammad tidak mau bertanggung
jawab atas segala perbuatan yang
dilakukannya. Dia menimpakan
semua tanggung jawab itu kepada
“allahnya”, dengan dalih “allah”
yang memerintahkan. Ini adalah ciri
dari seorang psikopat, pengecut
dan narcisis.
Kesan Anda bahwa tuhan
Muhammad adalah sama dengan
Tuhan Israel, itu hanya sebatas
kesan, tetapi sebenarnya tidak
demikian. Tuhan yang disembah
bani Israel sungguh berbeda
dengan tuhan yang dinyatakan oleh
Muhammad. Tuhannya bani Israel,
kalau bersumpah Dia akan
bersumpah demi diri-Nya sendiri
(bnd Kej. 22:15-18 & Yesaya 45:23).
Tetapi tuhannya Muhammad kalau
bersumpah demi bintang, demi
gunung, demi hari dan demi kota
(bnd Quran 81:15-25). Coba Anda
pikir, ini tuhan bodoh atau tuhan
asli?
Yesaya 45:23 Demi Aku sendiri Aku
telah bersumpah, dari mulut-Ku
telah keluar kebenaran, suatu
firman yang tidak dapat ditarik
kembali: dan semua orang akan
bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan
akan bersumpah setia dalam segala
bahasa
QS 81:15-25 "Sungguh, Aku (ALLAH)
bersumpah demi : bintang-bintang
yang beredar dan terbenam, demi
malam apabila telah hampir
meninggalkan gelapnya, dan demi
subuh apabila fajarnya mulai
menyingsing, sesungguhnya Al
Qur'an itu benar-benar firman
(Allah yang dibawa oleh) utusan
yang mulia (Jibril), yang mempunyai
kekuatan, yang mempunyai
kedudukan tinggi di sisi Allah yang
mempunyai 'Arsy (Tahta), yang
dita'ati di sana (di alam malaikat)
lagi dipercaya. Dan temanmu
(Muhammad) itu bukanlah sekali-
kali orang yang gilla. Dan
sesungguhnya Muhammad itu
melihat Jibril di ufuk yang terang.
Dan Dia (Muhammad) bukanlah
seorang yang bakhil (pendusta)
untuk menerangkan yang ghaib.
Dan Al Qur'an itu bukanlah
perkataan syaitan yang terkutuk"
Satu ini saja, cukup bukti buat kita
kalau tuhan Muhammad berbeda
dengan Tuhan Israel.
Tambahan satu lagi. Tuhan Israel
tidak minta disembah-sembah
bagaikan patung berhala (di-sholati)
; menyembah YAHWEH tidak
dengan gerakan-gerakan tubuh dan
mulut komat-kamit mengucapkan
mantera seperti yang sering
dilakukan oleh para penyembah
patung. Tetapi tuhan Muhammad,
ingin disembah-sembah (bahkan 50
kali sehari sebelum akhirnya
ditawar oleh si Muhammad jadi 5
kali); ini mengadopsi cara
persembahyangan yang dilakukan
oleh Arab-arab Pagan di dalam kuil
Kaabah. Apakah kamu
membayangkan Tuhan itu bagaikan
seorang raja angkuh yang sedang
duduk di kursi takhtanya dan kamu
melakukan gerakan-gerakan sujud
berulang-ulang bagaikan seorang
budak penjilat? Tuhannya Musa
tidak pernah mengajarkan itu, dan
Dia tidak pernah minta digituin.
Begitu pula kesan bahwa
Muhammad dan Musa adalah dua
orang yang memiliki karakter sama.
Tidak benar. Muhammad kejam
untuk dirinya sendiri, tetapi Musa
kejam untuk bangsanya.
Keduanya tidak sama, tetapi benar
kalau kita katakan Muhammad
hendak meniru Musa, nabi Israel.
Muhammad begitu terpesona oleh
karisma Nabi Musa yang begitu
dielu-elukan oleh kaum Yahudi di
Arab.
Kalau Anda membaca Alquran,
begitu banyak ayat-ayat yang
mengutip sepenggal-sepenggal
kisah nabi Musa (walaupun
kebanyakan salah kaprah dan
nyeleneh) dibanding kisah nabi-
nabi yang lain (Sulaiman, Isa,
Ibrahim, dll). Ini menjadi cukup
bukti bahwa secara psikologis
Muhammad memang hendak
menjadikan dirinya sebagai
kembarannya nabi Musa di Arab.
Semestinya kita melihat, bahwa era
Muhammad berbeda dengan era
Musa. Musa hidup di zaman
baheula, di mana Allah menjanjikan
kepada mereka suatu tanah
perjanjian, yang bernama Negeri
Kanaan. Musa memimpin Israel
keluar dari Mesir, untuk menuju
tanah perjanjian itu. Kekejaman
yang dihalalkan di zaman Musa,
adalah untuk tujuan memunahkan
bangsa-bangsa kafir yang telah
membuat sakit hati Tuhan, tetapi
tidak semuanya, hanya bangsa-
bangsa yang menghalangi jalan
mereka. Allah tidak memerintahkan
pelenyapan bangsa Cina dan bangsa
India. Mereka dapat terus hidup
dengan peradabannya walaupun
mereka penyembah berhala. Ingat,
kedua bangsa itu sudah ada sejak
zaman Mesir.
Kalau kekerasan dan kekejaman di
masa Nabi Musa adalah untuk
bangsa Israel dan untuk Allah agar
dapat terus menjaga kekudusan
bangsa-Nya, maka hal ini sungguh
berbeda konteksnya bila kita
membandingkannya dengan
kekejaman Muhammad dan para
pengikutnya. Arab sudah mapan,
mereka sudah punya sebuah negeri
jazirah yang luas. Untuk siapa
kekejaman-kekejaman itu? Untuk
Muhammad, untuk ambisinya,
untuk cita-cita gilanya. Muhammad
tidak hendak membebaskan
siapapun, Muhammad tidak sedang
membela siapapun, tetapi dia
sedang berambisi akan agama baru
yang sedang didirikannya dan
berambisi menjadi “nabi Tuhan”
yang gila penghormatan dan
kepatuhan dari semua orang.
Target dan ambisi gilanya itu sangat
kentara sekali ketika Muhammad
hijrah ke Madinah dan menjadikan
dirinya sebagai “kepala
pemerintahan” walaupun ketika itu
istananya berupa masjid. Dia
sangat ingin menjadi orang nomor
satu di Arab, dia ingin dipuja dan
ditaati.
Ego Muhammad sangat kentara
sekali di dalam Alquran. Coba kita
bandingkan dengan ayat-ayat dalam
Kitab Musa. Pernahkah Musa
berkata, “Barangsiapa berani
menentang TUHAN dan Nabi-Nya,
maka SIKSA ALLAH akan turun
atasnya?” Tetapi di dalam Alquran,
begitu banyak kita temukan ayat
duet: allah dan rasul............. Saya
akan kutip dua ayat contoh:
QS 33:57 Sesungguhnya orang-
orang yg menyakiti Allah dan Rasul-
Nya. Allah akan mela`natinya di
dunia dan di akhirat, dan
menyediakan baginya siksa yg
menghinakan.
QS 58:5 Sesungguhnya orang-orang
yg menentang Allah dan Rasul-Nya
pasti mendapat kehinaan
sebagaimana orang-orang yg
sebelum mereka telah mendapat
kehinaan. Sesungguhnya Kami telah
menurunkan bukti-bukti yg nyata.
Dan bagi orang-orang kafir ada siksa
yg menghinakan.
Dari contoh ayat di atas (ingat, itu
hanya 2 contoh, masih banyak
ribuan ayat seperti itu), kita bisa
melihat betapa ANGKUH dan
sangat kuat EGO orang yang
mengaku sebagai utusan “allah”
itu!!!!!
Sebenarnya siapa dia? Nabi Musa
sendiri tidak berani mensejajarkan
dirinya dengan nama Allah yang
mengutusnya. Semua misi yang
diemban Musa adalah untuk Allah
dan bangsanya, bukan untuk dirinya
sendiri.
Muhammad merampok Khaibar,
membinasakan tua-tua Yahudi di
kota itu, menjadikan anak-anak
muda dan para gadis sebagai
budak, memperkosa mereka, dan
Muhammad mengambil anak
kepala suku yang tercantik menjadi
istrinya dan menidurinya di hari itu
juga. Sebelum itu, Muhammad
menyiksa secara keji suaminya
hanya karena ia tidak mau mengaku
di mana harta kekayaan suku Nadir
disembunyikan. Apa-apaan ini?
Seorang utusan Tuhan tamak harta?
Pernahkan Musa melakukan hal
seperti itu, menyiksa orang Asyur
atau orang Het, demi untuk
mendapatkan keterangan di mana
harta mereka disembunyikan?
Anda bisa menyimpulkan
kesamaan (walaupun sebenarnya
tidak sama, karena berbeda
konteks dan siapa yang
memerintahkan):
Jhansen menulis:
Dari ayat Musa dan Quran, saya
menyimpulkan ada 2 pilihan yaitu :
1. Jadilah budak kami
2. Atau mati dan seluruh harta
benda, wanita dan anak-anak kami
rampas
Bukankah ada kemiripan yang
dilakukan oleh oleh Muhammad
dan Musa?Allah Muhammad dan
Allah orang Israel adalah sama?
Atau mungkin ayat-ayat ini
hanyalah justifikasi dari
Muhammad dan Musa sendiri
untuk membenarkan perbuatan
mereka?
Jawab:
Seandainya memang benar ALLAH
yang memerintahkan, kita umat
manusia tidak akan berani
melawan-Nya. Tapi masalahnya,
yang memerintahkan Muhammad
bukanlah ALLAH PENCIPTA LANGIT
DAN BUMI, melainkan “allah palsu”
ciptaan atau karangan Muhammad
sendiri. Saya sudah cukup banyak
menyuguhkan bukti-bukti kalau
“allah” yang dimaksud oleh
Muhammad tidak pantas bila kita
anggap sebagai Tuhan yang sama
dengan Tuhan yang disembah orang
Israel.
Begitu pula dilihat dari tingkah
perilaku dan kepribadian sang rasul,
layakkah kita setuju dengan
pengakuannya sendiri bahwa dia
adalah seorang nabi utusan Tuhan?

Back to posts