XtGem Forum catalog

Ajaran Tuhan Tentang Sumpah.

Matius 5:33-37
Kamu telah mendengar pula yang
difirmankan kepada nenek moyang
kita: Jangan bersumpah palsu,
melainkan peganglah sumpahmu di
depan Tuhan.
Tetapi Aku berkata kepadamu:
Janganlah sekali-kali bersumpah,
baik demi langit, karena langit
adalah takhta Allah, maupun demi
bumi, karena bumi adalah tumpuan
kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem,
karena Yerusalem adalah kota Raja
Besar;
janganlah juga engkau bersumpah
demi kepalamu, karena engkau
tidak berkuasa memutihkan atau
menghitamkan sehelai rambutpun.
Jika ya, hendaklah kamu katakan:
ya, jika tidak, hendaklah kamu
katakan: tidak. Apa yang lebih dari
pada itu berasal dari si jahat.
Dari perkataan Tuhan di atas, saya
bisa simpulkan ada 2 jenis sumpah:
1) Sumpah demi Tuhan. Ini tersirat
dari perkataan: peganglah
sumpahmu di depan Tuhan. Jadi,
kita menjadikan Tuhan selaku
hakim dan saksi atas sumpah yang
kita ucapkan. Tuhan menyalahkan
ucapan sumpah yang keliru, yaitu
bersumpah demi langit, karena
langit bukan Tuhan. Walau pun
langit itu luas dan tak terjangkau
kedalamannya, Tuhan masih lebih
luas dan lebih besar dari langit,
itulah sebabnya Tuhan
mengibaratkan langit sebagai takhta
Allah. Bisa dibayangkan, kalau
langit yang sedemikian besar
adalah takhta Allah, apalagi Allah
yang memiliki takhta tersebut?
Demikian pula dengan bersumpah
demi bumi, hal ini keliru karena
bumi bukan Tuhan. Justru bumi ini
malah cuma jadi tumpuan kaki-Nya.
Coba kita bayangkan, bila bumi
yang sedemikian luas saja jadi
tumpuan kaki Tuhan, pastilah Tuhan
itu lebih besar lagi.
Demikian pula bersumpah demi
kota, hal itu tidak dibenarkan sebab
kota bukanlah Tuhan.
Kalau kita hendak bersumpah,
maka bersumpahlah demi SI
PEMILIK benda-benda tersebut, dan
bukannya malah bersumpah demi
benda-benda yang notabene bukan
milik kita dan kita pun tidak
berkuasa apa-apa terhadapnya.
2) Sumpah dengan jaminan. Ini
tersirat dari perkataan: bersumpah
demi kepalamu. Kepala kita sendiri
dijadikan jaminan bersumpah di
hadapan Tuhan. Bila kita ingkar
terhadap sumpah, maka kepala kita
akan mendapat celaka. Tetapi, lagi-
lagi Tuhan pun mengingatkan,
bahwa bersumpah demi kepala kita
sendiri pun tidaklah tepat, sebab
terhadap kepala kita sendiri pun
kita tidak berkuasa apa-apa. Kita
tidak berkuasa memutihkan atau
menghitamkan rambut. Jadi, kepala
pun milik Tuhan.
Nah, Tuhan malah menganjurkan
agar umatNya tidak lagi
mengumbar sumpah. Bila ya,
katakan saja ya, dan bila tidak,
katakan saja tidak. Supaya benar
dan tidaknya ucapan kita tidak
bertopang pada ada atau tidaknya
sumpah.
Bila Tuhan pada abad pertama
mengajari manusia seperti itu, lalu
kenapa pada abad ketujuh ada
oknum mengaku-ngaku tuhan yang
sama tapi tabiatnya beda?
Tuhan sejak zaman Adam hingga
zaman Yesus, kalau bersumpah,
Dia bersumpah demi Nama-Nya
sendiri. Kenapa? Karena Dia-lah
Tuhan. Tidak ada Tuhan lain.
Bila Tuhan bersumpah demi nama
yang lain, berarti dia bukan Tuhan.
Manusia disuruh bersumpah demi
Nama Tuhan, contoh kisah:
Ulangan 6:13
Engkau harus takut akan TUHAN,
Allahmu; kepada Dia haruslah
engkau beribadah dan demi nama-
Nya haruslah engkau bersumpah.
Kejadian 21:23
Oleh sebab itu, bersumpahlah
kepadaku di sini demi Allah, bahwa
engkau tidak akan berlaku curang
kepadaku, atau kepada anak-
anakku, atau kepada cucu cicitku;
sesuai dengan persahabatan yang
kulakukan kepadamu, demikianlah
harus engkau berlaku kepadaku dan
kepada negeri yang kautinggali
sebagai orang asing.
Yosua 2:12
Maka sekarang, bersumpahlah
kiranya demi TUHAN, bahwa karena
aku telah berlaku ramah
terhadapmu, kamu juga akan
berlaku ramah terhadap kaum
keluargaku; dan berikanlah
kepadaku suatu tanda yang dapat
dipercaya,
Kenapa manusia disuruh
bersumpah demi nama-Nya?
Karena Dia adalah Tuhan. Tuhan
adalah satu-satunya Hakim yg adil
dan Saksi yg jujur. Tidak ada yang
lain.
Nah, kalau ada oknum mengaku
Tuhan tapi bersumpah demi
bintang, itu artinya bintang tersebut
adalah tuhan bagi oknum tersebut.
Bukankah ini janggal, ada tuhan
mempertuhankan bintang? Dan
yang lebih lucu lagi, ada tuhan
mempertuhankan buah zaitun dan
buah tin.
Jelaslah, oknum tersebut bukanlah
Tuhan yang sama dengan Tuhan
Pencipta.
Anda tahu sendiri khan, siapa
oknum tersebut?
Secara manusiawi, oknum tersebut
adalah Muhammad. Dan secara
spiritual oknum tersebut adalah
SETAN.
Kenapa Setan? Karena Setan sejak
dahulu sudah terkenal kelicikannya
dan ingin jadi tuhan. Dia
meninggikan diri ingin menyamai
Yang Maha Tinggi. Dia selalu
berambisi ingin jadi Penguasa Surga
walau tidak pernah tercapai.
Salam kasih,
DULADI
Sumpah yang Keliru,
Bukti Muhammad mengarang
Firman
Saudara-saudaraku,
Mari kita perhatikan sumpah-
sumpah Awloh dalam buku
karangan Muhammad:
QS 53:1
Demi bintang ketika terbenam.
QS 81:15
Sungguh, Aku bersumpah dengan
bintang-bintang,
QS 84:16
Maka sesungguhnya Aku
bersumpah dengan cahaya merah
di waktu senja,
QS 95:1
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
Memang yang bersumpah di dalam
Alquran itu bukan Tuhan, tapi
Muhammad.
Muhammad keliru dalam
bersumpah, karena dia memang
bukan Tuhan. Ruang lingkupnya
terbatas, dia merasa kecil
dibandingkan benda-benda ciptaan
Tuhan, terutama terhadap gunung
dan benda-benda di langit.
Sekalipun manusia menyamar jadi
Tuhan, tetap saja daya jangkau
nalarnya tidak bisa menyamai
Tuhan. Tuhan melihat alam
semesta ini begitu kecil dan tidak
berarti di hadapan-Nya, tapi
seorang Muhammad, walau dia
berlagak jadi Awloh, tetap saja dia
tidak bisa menjangkau apa yang
Tuhan lihat. Tuhan melihat seluruh
jagat raya, tapi Muhammad hanya
mampu melihat dunia di
sekelilingnya saja. Itulah sebabnya
kenapa sumpahnya keliru.
Tuhan yang Maha besar, tidak akan
merasa kecil sehingga Dia perlu
bersumpah demi benda-benda
langit atau demi gunung di bumi
.
Satu contoh lagi, sumpah
Muhammad yang keliru:
QS 70:40
Maka aku bersumpah dengan Tuhan
Yang memiliki timur dan barat,
sesungguhnya Kami benar-benar
Maha Kuasa.
Kesimpulan: Dari sumpah yang
keliru itu, akhirnya ketahuan kalau
itu bukan perkataan Tuhan tapi
perkataan Muhammad.
Bandingkan dengan perkataan
SUMPAH TUHAN di dalam ALKITAB.

Back to posts