Duck hunt

Tanggapan Untuk Komentar Isu Kristenisasi.

Yth. Dik dewi oktavia -- asal :
padang tanggal : 23/12/2006 Al-
Islah Online
Anda:
//
saya mahasiswi unand. Di Sumatera
Barat gaya anak mudanya mayoritas
sudah tidak islami lagi, cendrung
bergaya kebarat-baratan, dan ini
menandakan misi kristenisasi
sudah menjamahi mereka. Menurut
saya ini karena film-film remaja
yang tidak mendidik dan tidak
berkualitas yang diputar di TV.
//
Mengapa Anda mendiskreditkan
Kristen bila anak muda Muslim
dianggap sudah tidak islami lagi?
Mengapa Anda meniru gaya Quran
yang selalu berkecenderungan
untuk menaruh curiga pada umat
Nasrani? Apakah Anda mengira
Kristenisasi adalah pembobrokan
moral? Apakah anda mengira
tayangan-tayangan remaja yang
tidak mendidik dan tidak
berkualitas di Televisi adalah misi
Kristenisasi?
Pola berpikir Anda yang jahat ini
harus Anda koreksi. Anda telah
terpola sedemikian rupa sebagai
akibat dari fitnah-fitnah dalam
brosur-brosur, pamflet-pamflet
yang mendiskreditkan umat
Kristen.
Gaya berpikir Anda ini memang
sudah sama persis dengan apa yang
diharapkan oleh Muhammad
seperti yang tertuang dalam
kitabnya.
Sadarlah Dik Dewi, pikiran Anda
telah terpola sedemikian jahat.
Kami umat Kristen tidaklah seperti
yang dituduhkan oleh Muhammad
dan pengikutnya. Muhammad
adalah seorang manusia yang keji
semasa hidupnya, dia tidak
mengajarkan kedamaian dan
keselamatan bagi umat manusia,
tetapi malah bertindak sewenang-
wenang dengan egonya karena dia
memang bukan nabi.
Pelajarilah Quran dalam bahasa
terjemahan. Jangan mengkultuskan
bahasa Arabnya, karena makna dan
kisah hidup Muhammad yang
tersirat di dalamnya akan menjadi
kabur. Tidak ada ayat-ayat kasih di
dalam Quran, kecuali ayat-ayat
yang angkuh dan jahat.
Kalian umat Islam telah dididik
untuk menjadi manusia-manusia
pembenci terhadap umat lain, yang
selalu menaruh rasa curiga
terhadap umat lain. Apakah Anda
merasa damai dengan ajaran-ajaran
busuk seperti itu?
Hilangkanlah fitnah dari dalam hati
Anda.
Kalau Dik Dewi ingin mengenal
kekristenan lebih dekat, Dik Dewi
bisa menanyakan langsung kepada
saya, jangan kepada para psikopat
Muslim yang bisanya cuma
berkoar-koar mengumbar fitnah dan
kebencian. Hati mereka busuk
penuh dengan dengki, tetapi
mereka tidak menyadarinya.
Salam,
DULADI
Tanggapan yang disampaikan oleh
Albert (Al-Islah)
Albert -- asal : Ponorogo tanggal :
29/11/2006
1. Pada dekade 60-an, kaum Kristen
di Indonesia mengambil suatu
keputusan yang amat penting, yang
merupakan awal kerusuhan politik,
dan menjadi konflik Islam-Kristen
yang meruncing sampai sekarang
ini. Keputusan itu mereka ambil
melalui konferensi di Jawa Timur
yang intinya adalah :
"Pengkristenan Indonesia dalam
waktu 50 tahun, dan khusus pulau
jawa dalam waktu 30 tahun".
Komentar:
Apa nama konferensi itu?….Sidang
PGI atau sidang KWI dan apa
agenda sidangnya ?
Biasanya sidang PGI atau sidang
KWI mengundang pejabat terkait
atau ada pengamat dari pihak ketiga
misalnya, ormas,tokoh tokoh
agama, tokoh tokoh masyarakat dan
diliput pers,sehingga hasil sidang
bersifat terbuka. Kalau ada hasil
sidang yang bertentangan dengan
undang undang, melawan hukum
atau kebijakan pemerintah pasti
dengan cepat tersebar ke
masyarakat dan pasti ada tindakan
dari aparat keamanan untuk
menghentikan sidang atau bahkan
dibubarkan.
Toh sampai sekarang pengkristenan
Indonesia atau pulau Jawa yang
dikawatirkan al islahonline itu tidak
terbukti. Kalau ada pertambahan
jumlah umat Kristen di Indonesia
itu karena jumlah penduduk
Indonesia juga bertambah. Kalau
ada orang pindah agama dari
penganut agama tertentu ke agama
Kristen itu juga terjadi sebaliknya
dari penganut agama tertentu
masuk ke agama Islam. Menganut
agama dan menjalankan ibadah
menurut keyakinan agamanya
dijamin undang undang dan
merupakan hak azasi manusia.
2. Dengan keputusan itu, kaum
Kristen semakin giat, bahkan dapat
dikatakan opensif dalam segala
lapangan. Kalau pada zaman
Nasakom, komunis memaksakan
nasakomisasi (menempatkan orang
komunis) disetiap lapangan
kehidupan, maka di zaman orde
baru melalui rezim Suharto sangat
terasa adanya kristenisasi dalam
segala lapangan kehidupan dalam
masyarakat Indonesia. Dimana -
mana mereka mendirikan gereja,
tanpa memandang apakah di
tempat itu ada orang Kristen atau
tidak.
Komentar :
Justru dari zaman Suharto sampai
sekarang umat Kristen mendapat
perlakukan yang diskriminatif. Ingat
lahirnya SKB dua menteri pada
zaman pemerintahan Suharto dan
sampai sekarang SKB itu tetap
berlaku, walaupun sudah direvisi
tetapi hasil revisinya juga tidak
mempermudah umat monoritas
untuk mendirikan tempat ibadah.
SKB 2 menteri memang untuk
mengatur semua agama di
Indonesia tetapi hanya berdampak
pada umat minoritas. Kalau toh ada
pembangunan gereja baru itu
ijinnya memerlukan waktu yang
sangat lama (20-25 tahun) dan
sangat melelahkan sekali bagi
panitia pembangunan gereja yang
secara nyata memang gereja
tersebut diperlukan karena nyata
nyata umatnya memang ada.
Bandingkan dengan kemudahan
cara mendirikan masjid.
Tidak mungkin mendirikan gereja
tidak ada umatnya. Karena umat
Kristen minoritas, maka suatu
gereja umatnya bisa terdiri dari
suatu wilayah yang luas dan bukan
diukur dari batas desa,kelurahan,
sehingga tidak mungkin mendirikan
gereja di kampong Kristen, kecuali
ada niatan untuk mengelompokan
tempat tinggal berdasarkan
pemeluk agama (kampong
muslim,kampong Kristen,kampong
Hindu,kampong Budha, dll)
sehingga tidak ada lagi gereja
dikampung muslim.
3. DI Aceh umpamanya, mereka
mendirikan gereja padahal tidak
seorangpun suku aceh yang
beragama Nasrani, maka gereja
yang baru saja didirikan itupun
dibakar rakyat setempat. Di kota -
kota besar bermunculan gereja-
gereja dengan angkuhnya,
terkadang rumah tinggal dan ruko
tiba-tiba sudah berubah menjadi
gereja. Bahkan dengan sengaja
membakar emosional umat Islam
di samping masjid mereka bangun
gereja, seperti di Masjid Raya Pulo
Asem Rawamangun. Bahkan di
asrama mahasiswa Indonesia, yang
terletak di jalan Pegangsaan Timur
Jakarta, dikala itu tiba-tiba sedah
berdiri gereja yang megah di
atasnya.
Komentar :
Apakah mereka membakar gereja
memang sudah yakin berjuang/
berbuat dijalan Alloh SWT atau
berbuat atas dasar pikiran manusia
belaka atau bahkan dalam
kesesatan ????. Kalau mereka sudah
yakin perbuatannya sudah benar
dijalan Alloh SWT lakukan terus
demi kesetiaan kepada Alloh SWT.
Aceh itu Indonesia atau
bukan????.Kalau Aceh itu termasuk
Indonesia tentunya setiap orang
boleh tinggal di Aceh karena hak
memperoleh tempat tinggal itu
juga dijamin undang undang sama
seperti hak memperoleh
pendidikan, hak memperoleh
pekerjaan. Kemudian kalau pekerja
dipabrik pabrik, tambang tambang,
perminyakan, mutasi pegawai suatu
perusahaan ke daerah Aceh yang
kebetulan beragama Kristen apakah
mereka tidak berhak menjalankan
ibadah agamanya????. Atau apakah
mereka harus pindah agama masuk
Islam?????
4. Sebuah sekolah perguruan rakyat
yang terletak di belakang Rumah
Sakit Kristen St. Carolus harus
dibongkar karena RS. Kristen
tersebut memerlukan perluasan.
Betapapun kerasnya reaksi dari
masyarakat luas untuk tetap
mempertahankan sekolah tersebut,
apalagi karena sekolah itu
mempunyai nilai sejarah dalam
pergerakan kemerdekaan, harus
diratakan dengan tanah demi
kepentingan pelebaran RS.Kristen.
Sekali lagi demi perubahan peta
politik menuju Kristenisasi yang
sudah berjalan mantap di bumi
Indonesia, semua jalan harus
ditempuh "the end justifies the
mean". Menghalalkan segala
macam cara.
Komentar:
Yayasan RS St. Carolus itu Yayasan
Swasta apa kekuatannya bisa
menggusur sebuah pemukiman
atau sebuah sekolah kalau tidak
melalui perundingan /
musyawarah?????. Sebuah proyek
untuk kepentingan public saja tidak
dapat semena mena menggusur
pemukiman walaupun mempunyai
dasar hokum yang pasti. Atas dasar
apa menghalalkan segala
cara???????.
5. Dengan keuangan melimpah
yang mengalir dari berbagai
donatur, mereka mendirikan gereja
megah, rumah sakit mewah,
mendirikan sekolah-sekolah mulai
dari penitipan anak, TK, SD, SMP,
SMA dan Universitas dengan
fasilitas bangunan yang megah
hingga mengalahkan semua
bangunan sekolah yang ada
termasuk sekolah-sekolah negeri
dan rumah sakit pemerintah.
Komentar:
Gereja bukan lembaga komersiil
tetapi lembaga nirlaba yang untuk
membiayai kegiatannya dibiayai
dari sumbangan umatnya.
Dilingkungan Katolik sumbangan
umat atau colecte umat pada
setiap misa/kesempatan lain itu
dikelola dan dibagi bagi untuk
membiayai kegiatan gereja dari
tingkat Paroki, Keuskupan sampai
Vatikan dan dikelola para ekonom
gereja dengan tranparan dan
audited, mudah mudahan tidak ada
korupsi. Jadi gereja gereja Katolik di
Indonesia itu juga ikut membiayai
kebutuhan biaya Vatikan. Dan
sebaliknya mungkin dana yang
terkumpul di Vatikan dapat
mengalir kembali kebawah sesuai
dengan kepentingan subordinate
dibawahnya karena gereja Katolik
didunia itu hanya satu yaitu gereja
Katolik Kudus Apostolik. Diera
Suharto aliran dana gereja Katolik
yang ibaratnya merupakan aliran
dana dari induk perusahaan ke anak
anak perusahaan distop. Semua
aliran dana harus melalui
Departemen Agama dan
maksudnya apa tidak diketahui
umat Katolik.
Pendirian sekolah,rumah sakit ,
balai kesehatan, panti asuhan,
universitas memang merupakan
karya nyata gereja, dan bukankah
hal ini membantu meringankan
tugas tugas pemerintah karena
penyediaan fasilitas umum
seharusnya dipenuhi pemerintah.
6. Mereka juga mengadakan
gerakan orang tua angkat melalui
Organisasi Orang Tua Angkat. Orang
Kristen dari Eropa dan Amerika
mempunyai anak-anak angkat di
Indonesia. Seperti di Belanda,
dengan uang 50 gulden per bulan di
tahun 1970-an, mereka sudah
mempunyai anak angkat di
Indonesia. Dan gerakan itu
ditujukan untuk membantu sisa-
sisa korban dari peristiwa G30 S
PKI. Kaum komunis mendapat
santunan dari kaum Kristen.
Mereka membagi-bagikan sembako
secara berkala, bahkan mereka juga
mendapatkan tawaran bantuan
modal usaha, dengan perjanjian,
bahwa mereka harus menjadi
Kristen. Dalam keadaan sangat sulit
dan terpaksa, para korban G30 S
PKI tsb mau tidak mau harus
menerima tawaran itu. Tidak cukup
dengan membantu mereka, bahkan
mereka diracuni dengan provokasi
yang menyesatkan, yaitu
menstigmasi umat Islam dengan
kata-kata : "Kalian adalah korban
pembunuhan dari orang-orang
Islam". Dan tidak aneh kalau
sekarang naka-anak mereka banyak
yang menjadi Kristen Militan.
Komentar:
Semua orang dapat membantu
siapa saja yang membutuhkan
tanpa embel embel agama. Kalau
umat muslim dunia dapat
membantu orang orang yang serba
kekurangan di Indonesia, lebih
lebih dapat mengentaskan
kemiskinan di Indonesia alangkah
bahagianya saya, karena
kemiskinan menyuburkan
kejahatan dan dapat menjauhkan
mereka dari Tuhannya. Masyarakat
yang miskin mudah diprovokasi ke
hal hal yang jahat dan destruktif.
Kalau sesama muslim belum dapat
membantu apakah kita tolak niatan
orang orang yang ingin membantu
kita dengan alasan warna kulit,
agama dll.Ingat siapa orang yang
pertama yang membantu Aceh
pasca tsunami?????
Siapa yang bisa memaksa
seseorang memilih agama ?????.
Kalau orang orang ek PKI memilih
agama Islam apa komentar
anda????? Itu sepenuhnya hak azasi
seseorang.
7. Dengan peranan dan
perencanaan yang sangat matang
dari CSIS, DGI, MAWI, dan IGGI
kaum Kristen di Indonesia telah
berhasil menanamkan kekuasaan di
segala sektor kehidupan, baik
bidang pemerintahan untuk meraih
kekuasaan, orang-orang Kristen juga
menduduki posisi-posisi yang
penting di masa rezim Orde Baru.
Komentar:
Justru orang orang Kristen yang
diperlakukan diskriminatif. Banyak
jabatan strategis dipemerintahan
atau di BUMN yang sulit dicapai
orang Kristen. Tidak berlaku istilah
the right man on the right place.
Era Reformasi
8.
Keberhasilan kaum Kristen di
zaman Orde Baru membuat
kelompok minoritas ini menjadi
pongah, mereka lebih loyal pada
Vatikan, Eropa Barat dan Amerika.
Kita sadar, lepasnya Timor Timur
dari Indonesia tidak menafikan
adanya peran dari aktor-aktor
Kristen. Dengan tuduhan
pemerintah Indonesia melakukan
pelanggaran HAM berat.
Pemerintah terpojok oleh
propaganda Kristen yang telah
menguasai gerakan Hak Asasi
Manusia (HAM).
Komentar:
Siapa yang punya ide
referendum???? Habibi (muslim).
Siapa jendral yang berperan pada
saat aneksasi Timor Timur???? Beni
Murdani (Katolik). Jadi lepasnya
Timor Timur bukan peran orang
Kristen. Itu keputusan politik
Presiden Habibi. Pada saat Timor
Timur bergabung dengan Indonesia,
hubungan dengan Malaysia
(muslim) juga tidak erat karena
mereka melihat politik Indonesia
yang expansionis. Mereka kwawatir
terhadap politik kita, lebih lebih
Singapura selalu abstain dalam
pemungutan suara di PBB tentang
Timor Timur.
9. Nampaknya, untuk Indonesia
Timur mereka terus berusaha
melakukan apa yang pernah mereka
lakukan di Timor Timur. Kasus
Poso, Ambon, Irian Jaya yang terus
menghangat, tidak lebih dari makar
busuk yang sedang mereka lakukan,
karena mustahil kasus Tibo cs yang
kriminal, dan tindakannya yang
membunuh ratusan umat Islam di
Pesantren Walisongo dianggap
pahlawan, pembelaan yang
dilakukan oleh para aktivis gereja
dan Vatikan adalah sebagai tindakan
arogansi. Termasuk ketika Paus
Benedictus XVI menyurati presiden
SBY terkait kasus eksekusi Tibo cs.
Padahal tindakan Tibo cs jelas-jelas
kriminal, sadis dan biadab.
Komentar:
Kerusuhan sosial selalu ada dua
pihak yang terlibat. Kalau mau
melihat suatu masalah secara
independent seharusnya kita
mencari informasi dari kedua belah
pihak yang bertikai sehingga
kesimpulannya tidak bias, tidak
emosional dan provokatif. Kalau
kita percaya kepada penegakan
hukum yang dilakukan pemerintah
seharusnya kita masing masing
dengan tegar menghadapi
pengadilan, jangan main petak
umpet. Semua pihak harus dengan
jantan berhadapan dengan hokum
untuk membuktikan dalil dalilnya
masing masing. Jangan merasa
benar menurut persepsinya sendiri,
kebenaran secara universal harus
ditegakkan. Ingat kerusuhan Ambon
mereda setelah pasukan Laskar
Jihat ditarik dari Ambon.

Back to posts