Bukti Yang Menguatkan Injil.

Adakah Bukti Tentang Yesus Yang
Dapat Dipercaya Di Luar Injil ?
Adakah tulisan-tulisan di luar
keempat Injil yang mendukung hal-
hal penting mengenai Yesus atau
Kekristenan mula-mula?
Tulisan Josephus
Josephus adalah seorang sejarawan
Yahudi yang sangat penting pada
abad pertama. Ia dilahirkan tahun
37 M, dan ia menulis sebagian
besar karya-karyanya menjelang
akhir abad pertama.
Ia adalah seorang imam, seorang
Farisi. Karyanya yang berjudul The
Antiquities merupakan suatu
sejarah umat Yahudi dari
penciptaan sampai pada masanya.
Ia menyelesaikannya sekitar akhir
tahun 93 M.
Ia menjadi sangat populer di antara
orang-orang Kristen, karena dalam
tulisannya ia merujuk kepada
Yakobus, saudara laki-laki Yesus,
dan kepada Yesus sendiri. Dalam
The Antiquities ia mendeskripsikan
bagaimana seorang imam besar
bernama Ananias mengambil
keuntungan dari kematian gubernur
Roma Festus, yang juga disebutkan
dalam Perjanjian Baru, untuk
membuat Yakobus dibunuh. Ini
merupakan rujukan kepada saudara
laki-laki Yesus, yang tampaknya
telah bertobat karena penampakan
diri Yesus yang bangkit (Yohanes
7:5 ; 1 Korintus 15:7).
Dalam karyanya yang berjudul The
Testimonium Flavinum, Josephus
menulis:
"Pada kira-kira waktu ini, hiduplah
Yesus, seorang yang bijaksana, jika
memang seseorang seharusnya
menyebut dia seorang manusia.
Karena ia adalah seseorang yang
mengadakan hal-hal yang
mengejutkan dan adalah seorang
guru bagi orang-orang yang
menerima kebenaran dengan
senang hati. Ia memenangkan
banyak orang Yahudi dan banyak
orang Yunani. Ia adalah Sang
Kristus. Ketika Pilatus, karena
mendengar bahwa ia dikenai
tuduhan oleh orang-orang dengan
jabatan tertinggi di antara kami,
telah menjatuhkan hukuman salib
kepadanya, mereka yang dari
mulanya sudah mengasihi dia tidak
melepaskan kasih sayang mereka
kepadanya. Pada hari ketiga ia
menampakkan diri kepada mereka
dalam keadaan kembali hidup,
karena nabi-nabi Tuhan telah
menubuatkan hal-hal ini dan tak
terhitung banyaknya hal-hal
menakjubkan lainnya mengenai dia.
Dan suku Kristen, demikian mereka
disebutkan menurut namanya,
sampai saat ini masih ada."
Ini merupakan bukti menguatkan
yang meneguhkan mengenai Yesus
dan kebangkitan-Nya.
Tulisan Tacitus
Tacitus mencatat rujukan yang
penting mengenai Yesus di luar
Perjanjian Baru. Pada tahun 115 M,
ia secara eksplisit menyatakan
bahwa Nero menganiaya orang-
orang Kristen sebagai kambing
hitam untuk mengalihkan
kecurigaan dari dirinya sendiri atas
kebakaran besar yang
menghancurkan Roma tahun 64 M.
Tacitus menulis:
"Nero melemparkan kesalahan dan
melakukan penyiksaan yang paling
hebat terhadap suatu kelas yang
mereka benci, yang disebut orang-
orang Kristen oleh populasi itu.
Christus, dari mana nama tersebut
berasal, menderita hukuman yang
luar biasa selama pemerintahan
Tiberius di tangan salah satu
prokurator kita, Pontius Pilatus, dan
takhyul yang paling jahat, yang
dihentikan saat itu, sekali lagi
pecah tidak hanya di Yudea,
sumber pertama kejahatan itu,
namun bahkan di Roma...
Sehubungan dengan itu,
penangkapan pertama kali diadakan
atas semua yang dituduh bersalah:
kemudian, dari informasi mereka,
orang banyak dalam jumlah yang
sangat besar dihukum, bukan
karena kejahatan membakar kota,
melainkan karena kebencian
terhadap umat manusia."
Perhatikan, pada saat Tacitus
mengatakan: 'takhyul yang paling
jahat, yang dihentikan saat itu,
sekali lagi pecah', secara tidak
sadar memuat kesaksian akan
kepercayaan orang-orang Kristen
mula-mula bahwa Yesus telah
disalibkan, namun kemudian
bangkit dari kubur.
Ini memberikan kita suatu fakta
yang luar biasa, yakni: penyaliban
adalah nasib paling menjijikkan
yang dapat dialami oleh siapapun,
dan fakta bahwa ada suatu gerakan
berdasarkan seseorang yang
disalibkan harus dijelaskan.
Bagamana Anda dapat menjelaskan
penyebaran suatu agama yang
berdasar pada penyembahan
seseorang yang telah menderita
kematian yang paling memalukan?
Tentu saja, jawabannya hanya satu:
karena Ia telah bangkit.
Ini merupakan suatu kesaksian
penting oleh seorang saksi yang
tidak simpatis terhadap
keberhasilan dan penyebaran
Kekristenan, berdasar pada seorang
figur historis Yesus yang telah
disalibkan pada pemerintahan
Pontius Pilatus. Dan Tacitus juga
melaporkan bahwa 'orang banyak
yang sangat besar berpegang sangat
kuat pada kepercayaan-kepercayaan
mereka, sehingga mereka lebih
bersedia mati daripada menarik
kembali kepercayaannya'.
Tulisan Pliny the Younger
Pliny the Younger adalah seorang
gubernur Bitinia di Turki barat laut.
Banyak surat-menyuratnya dengan
sahabatnya, Kaisar Trajan,
dipelihara sampai saat ini. Dalam
buku ke-10 dari surat-surat ini, ia
secara spesifik merujuk pada
orang-orang Kristen yang telah
ditangkapnya:
"Aku telah bertanya: apakah
mereka adalah orang-orang Kristen,
dan jika mereka mengakuinya, aku
mengulangi pertanyaan itu untuk
kedua dan ketiga kalinya, dengan
suatu peringatan akan hukuman
yang menanti mereka. Jika mereka
tetap mengakuinya, aku akan
memerintahkan agar mereka
dibawa pergi untuk hukuman mati;
karena, apa pun sifat pengakuan
mereka, aku yakin bahwa kekeras-
kepalaan dan ketegaran mereka
yang tak tergoyahkan tidak
seharusnya tidak dihukum...
Mereka juga menyatakan bahwa
jumlah total dari kesalahan atau
kekeliruan mereka tidak berjumlah
lebih dari ini: mereka bertemu
secara teratur sebelum subuh pada
suatu hari yang telah ditentukan
untuk menyanyikan ayat-ayat
secara bergantian di antara mereka
sendiri untuk menghormati Kristus
seperti kepada seorang tuhan, dan
juga untuk mengikat diri mereka
dengan sumpah, bukan untuk
tujuan kriminal apapun, melainkan
untuk menjauhkan diri dari
pencurian, perampokan dan
perzinahan...
Ini membuatku memutuskan
bahwa semuanya itu menjadikan
lebih perlu untuk mendengarkan
kejadian sebenarnya dari
penyiksaan dua hamba wanita, yang
mereka sebut diaken-diaken. Aku
tidak menemukan apa-apa selain
pemujaan yang merosot sampai
pada tingkat yang berlebih-
lebihan."
Ini ditulis sekitar tahun 111 M. Ini
menjelaskan penyebaran
Kekeristenan yang cepat, baik di
dalam kota maupun di area
pedesaan, di antara orang-orang
dari semua kelas, para hamba
wanita maupun warga-warga kota
Roma, karena ia juga menyebutkan
bahwa ia mengirim orang-orang
Kristen yang adalah warga kota
Roma ke Roma untuk persidangan.
Itu juga berbicara tentang
penyembahan kepada Yesus
sebagai Tuhan, bahwa orang-orang
Kristen mempertahankan standar-
standar etis yang tinggi, dan bahwa
mereka tidak mudah digoyahkan
dari kepercayaan-kepercayaan
mereka.
Mari berbuat seolah-olah kita tidak
memiliki Perjanjian Baru ataupun
tulisan-tulisan Kristen lainnya.
Tanpa tulisan-tulisan mereka, apa
yang dapat kita simpulkan
mengenai Yesus dari sumber-
sumber non-Kristen kuno, seperti
Josephus, Tacitus, Pliny the
Younger, dan lain-lainnya?
Kita tetap akan memiliki bukti
historis penting dalam jumlah yang
sangat banyak, dan itu akan
memberikan semacam garis besar
kehidupan Yesus:
1. Ia adalah seorang guru
Yahudi.
2. Banyak orang percaya Ia
melakukan penyembuhan-
penyembuhan dan keajaiban-
keajaiban
3. Beberapa orang percaya
bahwa Ia adalah Sang Mesias.
4. Ia ditolak oleh para
pemimpin Yahudi.
5. Ia disalibkan di bawah
pemerintahan Pontius Pilatus
dalam masa kekaisaran
Tiberius.
6. Meskipun kematian-Nya
memalukan, pengikut-
pengikut-Nya, yang percaya
Ia bangkit, menyebar ke luar
Palestina, sehingga terdapat
banyak sekali dari mereka di
Roma pada tahun 64 M.
7. Bermacam-macam orang dari
kota-kota dan desa-desa,
laki-laki dan perempuan,
hamba dan orang merdeka,
menyembah-Nya sebagai
Tuhan.
Benar-benar Bangkit dari Kematian
Kita juga memiliki berjilid tulisan
'bapa-bapa rasuli', yang adalah para
penulis Kristen yang paling awal
setelah Perjanjian Baru. Mereka
menulis The Espistle of Rome, The
Epistle of Ignatius, The Espistle of
Polycarp, dan lain-lainnya. Di
banyak tempat tulisan-tulisan ini
menuliskan fakta-fakta mendasar
tentang Yesus, khususnya ajaran-
ajaran-Nya, penyaliban-Nya,
kebangkitan-Nya, dan sifat-sifat
ilahi-Nya.
Dalam tulisan Ignatius, ia
menekankan baik ketuhanan Yesus
dan kemanusiaan Yesus. Ia juga
menekankan tiang penyokong
histori Kekristenan. Dalam
perjalanannya sebelum dihukum
mati, ia menulis bahwa Yesus
benar-benar dihukum mati di
bawah pemerintahan Pilatus,
benar-benar disalibkan, benar-
benar dibangkitkan dari kematian,
dan bahwa yang percaya kepada-
Nya akan dibangkitkan juga.
Ignatius, penilik Antiokhia di Siria,
menjadi martir selama kekaisaran
Trajan sebelum tahun 117 M.
Kesimpulan
Kumpulkan ini semua: tulisan
Josephus, tulisan para sejarawan
dan pejabat Roma, tulisan-tulisan
Yahudi, dan tulisan 'bapa-bapa
rasuli', maka Anda akan
mendapatkan bukti yang
meyakinkan yang menguatkan
semua hal-hal penting yang
terdapat dalam Injil. Bahkan jika
Anda tidak menyertakan semua
salinan terakhir dari Injil-injil, Anda
akan tetap memiliki gambaran
Yesus yang amat sangat memikat,
suatu gambaran dari Anak Allah
yang unik.

Back to posts

Insane