"Kata mereka seorang kepada yang
lain: "Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara
dengan kita di tengah jalan dan
ketika Ia menerangkan Kitab Suci
kepada kita?" .......... Ia berkata
kepada mereka: "Inilah perkataan-
Ku, yang telah Kukatakan kepadamu
ketika Aku masih bersama-sama
dengan kamu, yakni bahwa harus
digenapi
semua yang ada tertulis tentang
Aku dalam kitab Taurat Musa dan
kitab
nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu
Ia membuka pikiran mereka,
sehingga
mereka mengerti Kitab
Suci." (Lukas 24:32 dan 44-45)
Pada kesempatan kali ini kita akan
membahas kisah tentang dua orang
murid yang berjalan menuju
sebuah kampung yang bernama
Emaus yang
terletak kira-kira 7 mil jauhnya dari
Yerusalem dan bertemu dengan
sang Juruselamat pada hari Minggu
yang pertama dari Kebangkitan. Ini
adalah sebuah kisah perumpamaan
bersejarah yang sangat
berhubungan
dengan sifat dasar dari
keselamatan. Pertama-tama kedua
murid itu
tidak dapat mengenali Yesus karena
ada sesuatu yang menghalangi
mata
[rohani] mereka (ayat 16).
Akan tetapi perhatikan bagaimana
"hati" kedua murid tersebut seperti
"terbakar" (berkobar-kobar) sebagai
hasil dari pendengaran kata-kata
dari Kitab Suci yang dijelaskan oleh
sang Pengarang dari Kitab Suci
itu sendiri. Sebelumnya, Tuhan
Yesus berkata kepada mereka
dalam ayat
25 demikian:
"Hai kamu orang bodoh, betapa
lambannya hatimu, sehingga kamu
tidak
percaya segala sesuatu, yang telah
dikatakan para nabi! .... "
Dan kitab Yohanes 6:63
menjelaskan kepada kita demikian:
"Rohlah yang memberi hidup,
daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh
dan hidup."
Dengan kata lain, kedua orang
murid ini sedang "dipotong"
(dibersihkan) oleh pedang yang
sangat dahsyat yaitu "pedang Roh"
--
Alkitab -- dalam cara yang sama
dengan 3000 jiwa yang
diselamatkan
tepat 7 minggu kemudian pada
peristiwa Pentakosta (yaitu hari
perayaan
panen). Peristiwa besar tersebut
dicatat dalam kitab Kisah Para Rasul
2:37 yang kita baca demikian:
"Ketika mereka mendengar hal itu
hati mereka sangat terharu [yaitu
hati mereka ditusuk oleh pedang
Roh], lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain:
"Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
Dan pernyataan dari kitab 2
Korintus 4:6 mengaris-bawahi karya
dari
anugrah Tuhan yang mengagumkan
di dalam kehidupan orang-orang
yang
percaya, disitu kita baca demikian:
"Sebab Allah yang telah berfirman:
"Dari dalam gelap akan terbit
terang!", Ia juga yang membuat
terang-Nya bercahaya di dalam hati
kita, supaya kita beroleh terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan
Allah yang nampak pada wajah
Kristus."
Salah satu dari tujuan Kristus
datang ke dunia ini adalah untuk
menggenapi hukum. Ayat 44 dari
Lukas pasal 24 menekankan bahwa
segala
sesuatu yang dikatakan dan
dikerjakan oleh Yesus adalah
penggenapan
langsung dari apa yang ada tertulis
di dalam Kitab Suci. Dalam ayat
itu kita membaca demikian:
"Ia berkata kepada mereka: "Inilah
perkataan-Ku, yang telah Kukatakan
kepadamu ketika Aku masih
bersama-sama dengan kamu, yakni
bahwa harus
digenapi semua yang ada tertulis
tentang Aku dalam kitab Taurat
Musa
dan kitab nabi-nabi dan kitab
Mazmur."
Dan dalam kitab Matius 5:17-18
Tuhan berkata demikian:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa
Aku datang untuk meniadakan
hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku
datang bukan untuk
meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum
lenyap langit dan bumi ini, satu iota
atau
satu titikpun tidak akan ditiadakan
dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi."
Dan kitab Matius 13:35 (yang
mengutip dari Mazmur 78:2) adalah
ayat
yang sangat menarik yang
berhubungan dengan Lukas 24:45,
dalam ayat
itu kita membaca demikian:
"supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi: "Aku mau
membuka
mulut-Ku mengatakan
perumpamaan, Aku mau
mengucapkan hal yang
tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Kemudian perhatikan kata-kata dari
kitab Lukas 24:45-48 yang kita baca
lagi demikian:
"Lalu Ia [yaitu Kristus] membuka
pikiran mereka, sehingga mereka
mengerti Kitab Suci. Kata-Nya
kepada mereka: "Ada tertulis
demikian:
Mesias harus menderita dan
bangkit dari antara orang mati pada
hari
yang ketiga, dan lagi: dalam nama-
Nya berita tentang pertobatan dan
pengampunan dosa harus
disampaikan kepada segala bangsa,
mulai dari
Yerusalem. Kamu adalah saksi dari
semuanya ini."
Pada bagian ini, ada dua kata Yunani
yang kelihatannya mirip tetapi
sebenarnya adalah dua kata yang
berbeda. Satu adalah kata "pikiran",
yaitu nous, yang di-translasi
sebagai kata "pikiranmu" dalam
kitab
Efesus 4:23. Disitu kita baca
demikian:
"supaya kamu dibaharui di dalam
roh dan pikiranmu"
Dan kata Yunani untuk ungkapan
"mengerti" adalah suniemi, yang
digunakan 3 kali dalam kitab Matius
13:13-15. Dalam ayat itu kita
membaca demikian:
"Itulah sebabnya Aku berkata-kata
dalam perumpamaan kepada
mereka;
karena sekalipun melihat, mereka
tidak melihat dan sekalipun
mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti.
Maka pada mereka
genaplah nubuat Yesaya, yang
berbunyi: Kamu akan mendengar
dan
mendengar, namun tidak mengerti,
kamu akan melihat dan melihat,
namun
tidak menanggap. Sebab hati
bangsa ini telah menebal, dan
telinganya
berat mendengar, dan matanya
melekat tertutup; supaya jangan
mereka
melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan
mengerti
dengan hatinya, lalu berbalik
sehingga Aku menyembuhkan
mereka."
Sekali lagi kita dihadapkan dengan
kenyataan yang sangat penting dan
mendasar bahwa pertama-tama
Tuhan-lah yang harus memberikan
kepada
kita pengertian tentang Kebenaran
yang ada di dalam Alkitab, dan Roh
Kebenaran (Roh Kudus) adalah Guru
kita jika kita adalah anak-anak
Allah. Kitab Yohanes 16:13
menyatakan kepada kita demikian:
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh
Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu
ke dalam seluruh kebenaran; sebab
Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala
sesuatu yang didengar-Nya itulah
yang
akan dikatakan-Nya dan Ia akan
memberitakan kepadamu hal-hal
yang akan
datang."
Dan kitab Mazmur 119:144 berkata
demikian:
"Peringatan-peringatan-Mu adil
untuk selama-lamanya, buatlah aku
mengerti, supaya aku hidup."