Apa yang dikehendaki Tuhan untuk
manusia lakukan?
Orang Islam berkata: “Barangsiapa
mati tidak dalam keadaan
beragama Islam, sekali-kali dia
tidak akan masuk surga.” (QS Al-
Baqoroh 132, Ali-Imran 85 & 102)
Orang Kristen berkata: “Barangsiapa
tidak mengakui Yesus tidak akan
masuk surga.” (Yohanes 3:16, 36;
Lukas 23:43)
Kedua orang dari 2 agama tersebut
adalah bodoh dan sesat. Masing-
masing menunjukkan
kefanatikannya.
Baik Islam ataupun Kristen tidak
dapat menyelamatkan orang.
Memilih salah satu agama tidak
akan menyebabkan orang itu masuk
surga.
Agama adalah bikinan manusia,
dibuat dan direkayasa oleh
manusia, dengan maksud untuk
membedakan mereka dari
kelompok manusia lain.
Semua agama yang ada di dunia
adalah hasil rekayasa manusia.
Tanpa terkecuali Islam, walaupun di
dalam Alquran dinyatakan bahwa
agama Islam adalah agama yang
berasal dari Tuhan. Ini
pembodohan dan penyesatan cara
berpikir!
Tuhan tidak pernah menurunkan
agama apapun! Kenapa? Karena
Tuhan tidak beragama. Sungguh
tolol orang yang mengira bahwa
Tuhan beragama Islam!
Allah SWT mungkin beragama
Islam, tapi Tuhan yang Asli tidak
beragama.
Sungguh bodoh jika orang dari
setiap umat mengklaim bahwa
orang yang menganut agamanya
yang akan masuk surga. Sekali lagi,
agama tidak menyelamatkan.
Yang membuat orang selamat dan
dipilih Tuhan menjadi umat-Nya
adalah PERBUATANNYA (baik yang
nampak maupun yang tidak
nampak).
Seorang penjahat yang turut disalib
di samping Yesus, dia bukan
Kristen. Dia belum dibaptis, dia
belum mengucapkan kalimat
syahadat, tapi Yesus berkata
kepada penjahat yang naas itu:
“Pada hari ini juga, engkau akan
bersama-sama Aku di Taman
Firdaus.”
Karena apa Yesus memilih orang
itu? Karena PERBUATANNYA.
Perbuatan yang tidak nampak, yaitu
pertobatan dan penyesalan, serta
pengharapan yang sangat di dalam
hati sanubarinya. Dan Yesus tahu
akan hal itu. Dia tahu hati setiap
orang, termasuk apa yang dirasakan
oleh penjahat itu. Dia hancur
hatinya, hilang semangatnya, dia
merasa sebagai manusia terbuang
akibat dari perbuatannya yang jahat
sehingga mengakibatkan dirinya
dihukum mati dengan cara disalib.
Ketika penjahat itu tahu bahwa
Yesus adalah seorang suci (tentu
saja, penjahat ini sudah banyak
mendengar tentang Yesus), dia
menaruh pengharapannya kepada
Yesus. Yesuslah satu-satunya
harapannya. Hidupnya telah hancur,
dia telah berada di ujung kematian.
Tak lama lagi, bila malam mulai
menjelang, kedua tangan dan
kakinya akan dipatahkan, dan
dirinya dibiarkan mati perlahan-
lahan di bukit tengkorak itu.
Perasaan takut dan ngeri
bercampur aduk. Di saat yang
menentukan itu, dia menaruh
pengharapannya kepada Yesus. Dan
Yesus tahu, kalau orang ini tidak
sedang mempermainkan Tuhan.
Yesus tahu, bahwa pertobatannya
bukan pura-pura. Inilah yang
menyebabkan seorang penjahat ini
BERHAK menerima karunia
keselamatan dari Allah. Bukan
karena jasa perbuatannya yang
nampak, tapi karena perbuatan
yang tidak nampak, yang hanya
Allah saja yang tahu, yaitu
KESUNGGUHAN dalam
PERTOBATANNYA &
PENGHARAPANNYA. Ingat, Tuhan
selalu ada di pihak orang yang
remuk hatinya, dan kepada orang
yang menaruh harapannya kepada
Tuhan.
Kalau kita mengajar seseorang dan
meminta mereka bertobat dengan
cara “TERIMALAH YESUS JADI
JURUSELAMATMU atau kamu akan
masuk neraka!” Umat Islam pun
juga melakukan hal yang sama:
“MASUKLAH AGAMA ISLAM, KAMU
DIJAMIN MASUK
SURGA!” (walaupun nabinya sendiri
tidak yakin akan masuk surga
sampai minta di-sholawati)
Ini bodoh!
Kita sama seperti orang-orang Farisi
yang dikecam Yesus:
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kamu orang-orang munafik, sebab
kamu mengarungi lautan dan
menjelajah daratan, untuk
mentobatkan satu orang saja
menjadi penganut agamamu dan
sesudah ia bertobat, kamu
menjadikan dia orang neraka, yang
dua kali lebih jahat dari pada kamu
sendiri.” (Matius 23:15)
Yang Tuhan kehendaki kepada kita
adalah bukan untuk menjadi
PENGANUT AGAMA, melainkan
JADILAH BAIK!
Itulah sebabnya perkataan yang
mula-mula disampaikan dalam Injil
adalah: BERTOBATLAH!
Dan bukan: “Masuklah Kristen!”
Apakah bertobat berarti masuk
Kristen? Tidak selalu. Bertobat
artinya berubah total menjadi BAIK
menurut ukuran Tuhan.
Yang Tuhan inginkan adalah agar
kita mau menjadi BAIK seperti Dia,
karena kita adalah “keturunan-
Nya” (Kisah Para Rasul 17:28)
Bagaimana perbuatan baik menurut
Tuhan? Yaitu orang yang mengerti
dan mematuhi kehendak Tuhan.
Apa kehendak Tuhan itu? Agar kita
umat manusia “Mengasihi Tuhan
dan Mengasihi Sesama.”
Jadi, bukan karena ia Kristen, maka
dia masuk surga, melainkan karena
ia baik. Baik menurut siapa? Baik
menurut Allah.
Jadi, kalau kita ingin mentaubatkan
seseorang, tanggalkan dahulu
kefanatikan kita. Karena tujuan
pertobatan itu adalah agar orang
mau berubah jadi BAIK, dan bukan
sekedar menjadi pengikut aliran
kita.
Kita beruntung karena kita umat
Kristen telah mengenal Tuhan yang
Benar, dan karena kita mengenal
Tuhan yang Benar, kita jadi tahu apa
kehendak-Nya.
Tetapi mereka-mereka yang sedari
kecil di-didik di lingkungan non-
Kristen, mereka tidak tahu hal-hal
“BAIK” apakah yang diinginkan
Tuhan, kecuali hal-hal “BAIK”
menurut standar mereka sendiri.
Bila umat Kristen adalah orang-
orang yang “PALING MENGERTI”
tentang apa-apa yang seharusnya
dilakukan sebagai umat Allah,
tetapi ternyata mereka tidak jauh
berbeda dengan umat lain, maka
HUKUMAN yang akan mereka
terima akan lebih besar. Karena
mereka tahu apa yang harus
dilakukan, tapi mereka tidak
melakukannya.
Dan kepada umat lain, yang
walaupun sudah diberitakan
AJARAN YANG BENAR, tapi mereka
tetap saja bebal hati, maka ini akan
dijadikan DAKWAAN bagi mereka di
hari penghakiman.
Ini seperti apa yang menimpa
orang Yahudi, sesuai dengan
perkataan Yesus:
Yohanes 15:22 Sekiranya Aku tidak
datang dan tidak berkata-kata
kepada mereka, mereka tentu tidak
berdosa. Tetapi sekarang mereka
tidak mempunyai dalih bagi dosa
mereka!
Yohanes 15:24 Sekiranya Aku tidak
melakukan pekerjaan di tengah-
tengah mereka seperti yang tidak
pernah dilakukan orang lain,
mereka tentu tidak berdosa. Tetapi
sekarang walaupun mereka telah
melihat semuanya itu, namun
mereka membenci baik Aku
maupun Bapa-Ku.
Maka dari itu, saya ulangi sekali
lagi.
Yang dikehendaki Tuhan adalah
PERTOBATAN, dan bukan sekedar
menganut agama.
Yang Tuhan kehendaki adalah
PERBUATAN BAIK, dan bukan
pengakuan-pengakuan yang orang
jahat pun juga bisa
mengucapkannya.
Itulah sebabnya, kenapa di dalam
kitab suci tidak ada perkataan:
“Orang-orang Kristen akan masuk
surga, sedangkan orang-orang non-
Kristen akan masuk neraka.”
Mari kita simak ayat berikut:
Wahyu 20:12 Dan aku melihat
orang-orang mati, besar dan kecil,
berdiri di depan takhta itu. Lalu
dibuka semua kitab. Dan dibuka
juga sebuah kitab lain, yaitu kitab
kehidupan. Dan orang-orang mati
dihakimi menurut PERBUATAN
mereka, berdasarkan apa yang ada
tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Saya kutip ulang bagian pentingnya:
“Dan orang-orang mati dihakimi
menurut PERBUATAN mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di
dalam kitab-kitab itu.”
dan bukannya tertulis:
“Dan orang-orang mati dihakimi
menurut AGAMA mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di
dalam kitab-kitab itu. Kalau Kristen
masuk surga, dan kalau agama lain
masuk neraka.”
Kita simak juga ayat yang ini:
Wahyu 21:27 Tetapi tidak akan
masuk ke dalamnya sesuatu yang
najis, atau orang yang melakukan
kekejian atau dusta, tetapi hanya
mereka yang namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan Anak
Domba itu.
Saya kutip ulang bagian pentingnya:
“tidak akan masuk ke dalamnya
sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta”
dan bukannya tertulis:
“tidak akan masuk ke dalamnya
orang-orang yang beragama selain
Kristen.” atau.....
“tidak akan masuk ke dalamnya
orang-orang yang mulutnya tidak
mengakui Yesus.”
Kenapa tidak ada ayat menuliskan
seperti itu? Karena yang Tuhan
kehendaki bukan pengakuan dan
kefanatikan yang bodoh!
Yang Tuhan kehendaki adalah agar
MANUSIA mau BERUBAH menjadi
BAIK!!
Bukan baik menurut ukuran
manusia, tetapi baik menurut
ukuran Tuhan, yaitu BAIK yang
SEJATI.
Dan “orang baik” menurut standar
Tuhan ini kerap disebut juga
sebagai ‘ORANG BENAR’ atau
‘ORANG SALEH’ (tapi bukan saleh
yang munafik).
Kalau memang perbuatan baik yang
dituntut Tuhan, ternyata sangatlah
sulit setiap kita dalam menjalankan
perbuatan baik menurut standar
Tuhan itu.
Tuhan tahu, kalau berbuat baik itu
SANGAT SULIT, sebab manusia itu
'daging' (Kej 6:3)
Semenjak dari zaman Adam sampai
zaman sekarang, tak ada satu pun
manusia (kecuali Yesus, karena Dia
Tuhan) yang mampu berbuat BAIK.
Maka dari itu, Tuhan mengubah
cara pandang manusia. Tuhan ingin
mengubah orientasi atau tujuan
hidup manusia agar manusia
setidak-tidaknya bisa terhindar dari
perbuatan jahat.
Kalau dahulu di masa Perjanjian
Lama, orientasi hidup manusia
adalah semata-mata untuk dunia
ini, dan ini juga ditunjukkan dengan
janji Tuhan kepada bani Israel
tentang TANAH PERJANJIAN di
Negeri Kanaan, sehingga hal ini
menyebabkan manusia akan
berusaha untuk menjadikan dunia
ini sebagai suatu milik pusaka yang
harus dipertahankan, saling berebut
harta, berebut kekuasaan, berebut
kenikmatan duniawi dan lain
sebagainya.
Dan kini di masa Perjanjian Baru,
Tuhan mengubah pola atau cara
pandang hidup kita terhadap dunia,
dan mengarahkan tujuan hidup kita
ke arah kesejatian, yaitu kekekalan.
Ini adalah TRIK dari YANG MAHA
KUASA, agar supaya kejahatan
dapat ditekan atau setidak-tidaknya
dikurangi seminimal mungkin. Dan
tentu saja, hanya manusia-manusia
tertentu saja yang akan sanggup
melaksanakan TRIK ini. Seperti kata
Tuhan, “Hanya sedikit yang
diselamatkan” (Ulangan 28:62,
Yeremia 42:2, 1 Petrus 3:20)
Orang dunia ini lebih cinta
keduniawian daripada SURGA.
Orang dunia ini lebih cinta apa-apa
yang nyata di dalam kehidupan ini
daripada terhadap JANJI ALLAH yg
masih dianggap semu.
Padahal JANJI ALLAH akan SURGA &
NERAKA ini adalah TRIK TUHAN agar
supaya umat manusia yang hidup di
bumi ini mau merubah TABIATNYA
YANG JAHAT.
Bagi yang jahat diancam hukuman
neraka.
Bagi yang “hidupnya benar” (=BAIK
menurut Tuhan) dihadiahi HIDUP
KEKAL.
Apa yang Tuhan lakukan ini semata-
mata untuk kebaikan kita, agar kita
tidak selamanya hidup di bawah
pengaruh kuasa SETAN.
PERBUATAN BAIK-lah yang
menentukan orang itu akan masuk
surga atau neraka.
Keselamatan semata-mata adalah
karunia Tuhan, bukan karena usaha
munafik yang manusia lakukan.
Manusia tidak dapat mengontrol
atau memerintah Tuhan agar Tuhan
menerima dirinya dalam Kerajaan
Surga-Nya, tetapi semata-mata atas
kehendak Tuhan. Ini adalah hak
prerogatif Tuhan.
Siapa yang Tuhan suka untuk
dijadikan umat-Nya, maka jadilah ia
umat-Nya.
Dan siapa yang Tuhan benci untuk
tidak dijadikan umat-Nya, maka
tidak akan pernah berhasil ia
menjadi umat-Nya.
Kita sekalian, memang sedang
berebut kasih-Nya. Kita sekalian,
sedang berusaha untuk menarik
simpati Tuhan agar Tuhan senang
dan mengasihi kita.
Karena berbuat baik itu sulit, saya
memiliki rumus ampuh agar bisa
menjadi orang benar:
1. Ubahlah orientasi hidup kita,
yang semula untuk dunia ini, kita
arahkan semata-mata untuk surga-
Nya. (Seperti kata Paulus, keinginan
daging sarat dengan sifat-sifat dosa)
2. Bila hati kita hendak membelok
ke arah yang jahat, ingatlah kepada
JANJI ALLAH, ingat kepada surga-
Nya, katakan kepada dunia: “Ah,
tidak penting engkau. Hanya surga
yang aku inginkan. Kenikmatan
dunia yang engkau tawarkan sama
sekali tidak menarik minatku!” Bila
Anda sungguh mampu berbuat
seperti apa yang Anda katakan ini,
Anda telah menjadi pemenangnya.
Tanpa Anda sadari, Anda telah
mengalahkan Iblis si Penggoda.
Ketika Anda hendak marah, katakan
pada hatimu, "dunia tak penting,
hanya surga saja yang kuingini."
Lalu lupakan semua penyebab
amarah itu. Ketika Anda ada
kesempatan untuk mencuri,
katakan juga perkataan itu.
Tundukkanlah keinginan dagingmu.
Niscaya, hatimu akan tentram.
3. Sangkal dirimu, tidak ada yang
hebat dari dirimu sendiri. Kalau
kamu berbuat baik, katakan dalam
hatimu bahwa itu bukan karena
jasamu, tapi karena ROH TUHAN
telah memenuhi hatimu sehingga
yang berbuat baik itu bukan Anda,
tapi TUHAN yang telah bekerja
dalam jiwa Anda.
4. Takluk dan berserah diri
sepenuhnya hanya kepada
Junjungan yang Sejati, yaitu TUHAN
YESUS KRISTUS. Mintalah Dia selalu
membimbing hidupmu; bacalah
semua yang Yesus ajarkan yang
tertulis dalam kitab suci, dan selalu
penuhi hatimu dengan sukacita.
Ingat, hati yang dengki adalah
racun, dia sama seperti penyakit
yang dapat menggerogoti
kesehatan tubuh dan jiwamu.
Tetapi hati yang penuh sukacita
adalah obat.
Kenapa saya tidak menggunakan
Muhammad sebagai junjungan yang
sejati?
Karena saya tahu ajaran-ajaran
Muhammad bukanlah ajaran-ajaran
BAIK, tetapi ajaran-ajaran RACUN
yang dapat menggerogoti jiwa dan
tubuh saya bagaikan penyakit yang
sangat mematikan secara perlahan-
lahan.
Saya telah membandingkan kedua
ajaran, Muhammad dan Yesus, dan
kesimpulan saya adalah: Yesus
memang sungguh-sungguh TUHAN,
dan Muhammad adalah seorang
pembohong (nabi palsu).
Tahukah Anda, perkataan Yesus
kepada Petrus: “Apakah engkau
mengasihi Aku?” “Gembalakanlah
domba-domba-KU”
Ini adalah perkataan-perkataan
Tuhan Allah seperti yang pernah
Dia sampaikan kepada Musa dan
para nabi di Israel.
Tuhan Allah tidak gila
penyembahan, tetapi Dia yang
agung minta dikasihi karena Tuhan
itu rendah hati, Dia tidak angkuh.
Tuhan Allah menganggap umat
pilihan-Nya adalah domba-
dombaNya, dan Dia sendiri sebagai
Gembala yang selalu siap
membimbing dan melindungi
keselamatan domba-dombaNya
bila suatu saat hewan buas
menyerang.
Tidak hanya dari Mujizat yang Yesus
lakukan, tapi dari wibawa dan
segenap ucapan-Nya, sangat
membuktikan bahwa YESUS
memang TUHAN adanya.
Dan perkataan-perkataan Yesus ini:
"Aku adalah Roti Hidup" "Aku
adalah Terang Dunia" "Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan Aku akan membangkitkan
dia pada akhir zaman." "Aku sudah
ada sebelum Ibrahim" "Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia." "Aku dan
Bapa adalah Satu" "Siapa percaya
kepadaku, dia akan beroleh hidup
yang kekal" dan masih banyak
perkataan luar biasa lainnya yang
hanya layak bila itu diucapkan oleh
Allah.
Yesus bukan seorang penghujat,
karena mujizat Ilahi bisa bekerja
melalui Dia. Jadi antara perkataan
dan mujizat saling menguatkan
bahwa Yesus memang sungguh-
sungguh Tuhan. Yesus bukanlah
seorang pembual seperti yang
Muhammad lakukan. Muhammad
sangat memalukan, sebaliknya
Yesus sungguh agung. Tiada cela
padanya. Sewaktu dia diludahi,
ditampar, dihina, tidak ada satupun
laknat ataupun kata-kata jahat
keluar dari mulut-Nya. Ya Tuhan,
sampai sedemikian besarkah
murka-Mu kelak di hari kiamat
sehingga Engkau harus
memendamnya dalam-dalam dan
menunggu saat yang tepat untuk
membinasakan kami semua? Ya
Tuhan, ubahlah kami semua agar
bisa menjadi orang-orang yang baik
dalam pandangan-Mu. Amin.
Salam,
DULADI
To: Harry,
Anda:
Apakah mungkin orang benar tapi
tidak mengakui Yesus sebagai
Tuhan dan satu2nya juru selamat?
Jawab:
Orang Benar adalah orang yang
mengasihi Tuhan dan mengasihi
manusia seperti mengasihi dirinya
sendiri. (Ini adalah perbuatan baik
yang sejati)
Kalau dia mengasihi Tuhan, berarti
dia sudah tahu siapa Tuhan yang
Sejati, dia sudah mengenal Tuhan
dengan benar, tanpa diperintah
pun, mulutnya akan mengaku
dengan tulus bahwa Yesus memang
TUHAN dan satu-satunya
JURUSELAMAT.
Saya tahu Yesus adalah benar-benar
Tuhan, bukan karena kefanatikan
saya terhadap kekristenan, tetapi
karena saya TELAH MENYADARI
SEPENUHNYA (baik dengan nalar
ataupun dengan bukti-bukti
kongkrit lainnya).
Pokok ajaran yang benar, bukan
pada pengakuannya, tapi seberapa
jauh dia telah BERTOBAT.
Bertobat, berarti telah berubah
menjadi baik secara total menurut
ukuran Tuhan.
Orang yang ‘tidak benar’ tidak akan
pernah bisa mengakui Yesus
sebagaimana mestinya.
Kalau kita menuntut orang supaya
percaya kepada Yesus, sementara
perihal Yesus dan ajaran-ajaranNya
tidak pernah diketahuinya,
bagaimana mungkin orang dapat
percaya? Malah ini hanya akan
menjadi bahan olok-olok.
Kita bukan manusia primitif yang
hidup di masa Arabnya
Muhammad. Kita tidak bisa didikte
dan dituntut untuk menurut begitu
saja tanpa kita bisa menyuguhkan
kebenaran secara nalar dan logika.
Tuntutan Allah yang masuk akal
adalah: agar seluruh umat manusia
bertobat! Bertobat dari segala
perilakunya yang jahat. Dan ini
adalah inti dari ajaran Alkitab, mulai
dari Perjanjian Lama sampai
Perjanjian Baru. Yang Allah
kehendaki bukanlah pengakuan
yang kosong, pengakuan yang idiot,
tetapi pengakuan yang sungguh-
sungguh, pengakuan yang cerdas,
yaitu pengakuan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Tuhan tahu
hati manusia. Tuhan tahu, siapa
yang benar-benar bertobat dan
siapa yang cuma sekedar mengaku
di bibir saja, tapi hatinya jauh
daripada-Nya.
Tidak ada satupun manusia yang
dapat benar-benar bertobat
(berbuat baik) bila dia belum
mengenal ajaran Tuhan yang benar.
Kita tunjukkan kepada mereka
bahwa apa yang mereka anut
selama ini adalah salah. Dan kita
pun juga harus bisa menunjukkan
bagaimana ajaran yang benar
kepada mereka.
Secara lambat namun pasti, kita
semua akhirnya menyadari bahwa
cuma Yesuslah satu-satunya
kebenaran, tidak pada yang lain.
Dengan demikian, kita tidak
menimbulkan kesan pemaksaan
doktrin atau memaksakan
kefanatikan semata.
Anda:
Yesus adalah satu2nya juru selamat
adalah suatu statement yang benar.
Jawab:
Statemen ini benar, tapi akan
terkesan membabi-buta bila kita
tidak memulainya dari pengenalan
akan Yesus, akan segala
perkataanNya yang berani dan
berwibawa serta mujizat-mujizat
yang menyertai-Nya.
Di mata Muslim, kita kerap
dianggap dungu karena
mempertuhankan manusia
sebagaimana mereka pun
mempertuhankan “setan” tanpa
mereka sadari.
Mereka selalu dibuat bingung,
mengapa Yesus dianggap Tuhan.
Inilah yang harus bisa kita buktikan
kepada mereka agar tidak terkesan
bodoh dan menjalankan kefanatikan
yg buta.
Anda:
Kalau ada orang mengatakan Yesus
bukan satu2nya juru selamat apa
ini benar dihadapan Allah?
Jawab:
Kalau sampai dia menyebut nama
Yesus, berarti orang ini pernah
mendengar berita tentang Yesus.
Bila dia mengatakan Yesus bukan
satu-satunya juruselamat, berarti
dialah yang dimaksud dalam 1
Yohanes 2:22-23 “Siapakah
pendusta itu? Bukankah dia yang
menyangkal bahwa Yesus adalah
Kristus? Dia itu adalah antikristus,
yaitu dia yang menyangkal baik
Bapa maupun Anak. Sebab
barangsiapa menyangkal Anak, ia
juga tidak memiliki Bapa.
Barangsiapa mengaku Anak, ia juga
memiliki Bapa.”
Injil sudah sampai kepadanya, tapi
dia menolaknya.
Tapi orang yang sama sekali tidak
pernah mendengar kabar Injil, dia
dalam usaha pencariannya akan
Tuhan (seperti Sidharta Gautama),
dan dalam hikmatnya itu dia
mengerti apa-apa yang harus dia
lakukan dalam hubungannya
dengan Tuhan dan manusia, apakah
Yesus tidak akan menyelamatkan
orang ini?
Bukankah oleh kebenarannya orang
diselamatkan? Orang yang selama
hidupnya di bumi tidak pernah tahu
kabar tentang Yesus, di surga nanti,
dia akan dibuat mengerti dan
langsung sujud di hadapan Tuhan
yang selama ini dia cari. Apakah
kita berhak protes bila Yesus
menyelamatkan orang-orang benar
dari golongan ini hanya karena
mereka bukan Kristen? Kalau kita
demikian egois, lalu apa bedanya
kita dengan orang-orang Muslim
yang jahat?
Yesus saja tidak egois. Dia
menyembuhkan siapapun yang
mau percaya kepada-Nya, sekalipun
bibirnya belum pernah mengaku
Yesus Juruselamat. Yesus Kristus
Tuhan kita, memang tidak gila
pengakuan. Yang diinginkan Tuhan
adalah perbuatan baik. Dan
perbuatan baik itu tidak akan
pernah bisa kita lakukan bila kita
tidak bersandar kepada Yesus.
Seperti lingkaran bukan? Toh...
akhirnya balik lagi kepada Yesus.
Kita hilangkan kefanatikan, kita
ubah cara pandang kita tentang
Tuhan dan apa yang diinginkanNya.
Tuhan tidak gila penyembahan dan
tidak gila pengakuan. Yang Dia
inginkan adalah KEBAIKAN yang
SEJATI, yaitu agar kita mau
mengasihi Dia dan mengasihi
sesama kita walau musuh
sekalipun.
Anda:
Orang yang diselamatkan adalah
orang yang benar dihadapan Allah
baik perbuatan maupun
perkataannya?
Jawab:
Perkataan meluap dari hati, dan
Tuhan menguji hati setiap manusia.
Dia tahu, mana perkataan yang
tulus (seperti yang diungkapkan
oleh Penjahat yang turut disalib di
samping Yesus) ataukah sekedar
perkataan formalitas belaka untuk
menjadi penganut sebuah aliran.
Anda:
Kalau ada orang yang perbuatannya
benar dan perkataannya salah
bagaimana?
Jawab:
Tidak mungkin ada orang yang
perbuatannya benar tapi
perkataannya salah, karena
perkataan adalah sama dengan
perbuatan. Bila perbuatannya
benar, tentu segala perkataannya
juga benar. Tapi bila perkataannya
salah, berarti dia belum berbuat
benar.
Anda:
Bukankah perkataan itu bagian dari
perbuatan?
Penjahat dikayu salib itu berkata
saja tidak berbuat apa2
Tapi perkataannya itu sudah bisa
dianggap berpuatan bukan.
Pendeta yang berkotbah itu berkata
saja sambil berdiri di mimbar
bukankah itu juga disebut
perbuatan? Dia berbuat berkotbah.
Jadi rupanya ada hubungan erat
antara perkataan dan perbuatan.
Oleh sebab itu ada pepatah bahasa
menunjukan bangsa.
Jawab:
Setuju, saya juga berpandangan
demikian.
Tapi, perkataan formalitas tidak
bisa dibenarkan di mata Tuhan.
Yang Tuhan inginkan ketulusan dari
hatinya yang paling dalam (dan ini
hanya Tuhan saja yang
mengetahuinya). Dan kerapkali
Tuhan menguji kita, apakah
pengakuan di bibir sama dengan
kenyataan di lapangan.
Iman tanpa perbuatan adalah mati.
Tetapi melaksanakan segala
ketentuan tradisi keyahudian
(tradisi Taurat, bukan 10 Perintah),
adalah kesia-siaan. Manusia
dibenarkan karena iman, dan bukan
karena melaksanakan sunat dan
tata cara ibadat yang munafik. Dan
iman ini, harus bisa kita buktikan
dalam perbuatan tingkah laku
sehari-hari, baik yang nampak
maupun yang tidak nampak, demi
untuk menyenangkan Tuhan karena
kita mengasihi Tuhan. Siapa yang
berbuat baik, dia tentu akan
mengakui Yesus, karena Yesus
tidak jahat, Dia telah
mengorbankan diri-Nya untuk kita.
Dia bersedia menyeka kaki murid-
muridNya, untuk memberi teladan
pada kita. Bahwa kita, haruslah
saling mengasihi, menghilangkan
segala keangkuhan, dan hidup
hanya untuk memuliakan nama
Tuhan.
Sekalipun Yesus bukan Tuhan, Dia
tetap layak dipuji dan dimuliakan.
Tidak ada manusia sebaik Yesus.
Tetapi, dengan logika dan hati
nurani saya, saya berseru: YESUS
memang TUHAN yang telah
melawat umat-Nya. Tuhan itu
rendah hati, Tuhan itu kasih tiada
batas, dan itulah yang
menyebabkan saya SUJUD
MENYEMBAH di hadiratNya, bukan
karena diminta.
Dari segala perkataan dan
kewibawaanNya, serta mujizat yang
menyertai-Nya, semoga kita semua
dapat mengenali wujud Yesus yang
sesungguhnya, tidak dibutakan oleh
kefanatikan dan rasa egoisme.
Salam,
DULADI
To: proJesusChrist,
Anda:
Memang yg tdk mengasihi adl
pembohong, walau bibirnya
mengaku Yesus. Tdk akan
diselamatkan.
Tetapi yg mengasihi tetapi menolak
Yesus pun tidak akan diselamatkan,
krn artinya mereka tdk mengakui
Tuhan & pengorbanan/
pekerjaanNya.
Jawab:
Pengorbanan Tuhan adalah semata-
mata karena Dia mengasihi kita.
Tuhan tidak pamrih, dan Dia tidak
minta diaku-akui pengorbanan-Nya.
Semua pekerjaanNya semata-mata
untuk kita umat manusia demi
untuk menebus kita dari kuasa si
Jahat.
Kenapa harus adalah korban
penebusan? Bila di alam semesta
ini hanya ada Tuhan dan manusia
saja, Tuhan tidak perlu ‘penebusan’.
Cukup Dia berfirman, “Segala dosa-
dosamu kuampuni. Kubebaskan
engkau dari kutuk kematian dan
kutuk neraka.” Tetapi
permasalahannya tidak sesimpel
itu. Di alam maya ini, ada PIHAK
KETIGA, yaitu Iblis. Jadi penebusan
itu pun tidak lepas persoalan Iblis
dengan Allah. Pengorbanan Yesus
di kayu salib tidak semata-mata
hanya untuk manusia saja, tapi juga
untuk menandai batas kesabaran
Tuhan kepada Iblis.
Semenjak Kristus berhasil
menyelesaikan misi
penebusanNya, Iblis terusir dari
surga. Ini dinyatakan dengan
sebuah penglihatan kepada Rasul
Yohanes seperti yang tertulis dalam
Wahyu 12:5-9 “Maka ia melahirkan
seorang Anak laki-laki, yang akan
menggembalakan semua bangsa
dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya
itu dirampas dan dibawa lari kepada
Allah dan ke takhta-Nya.
Perempuan itu lari ke padang
gurun, di mana telah disediakan
suatu tempat baginya oleh Allah,
supaya ia dipelihara di situ seribu
dua ratus enam puluh hari lamanya.
Maka timbullah peperangan di
sorga. Mikhael dan malaikat-
malaikatnya berperang melawan
naga itu, dan naga itu dibantu oleh
malaikat-malaikatnya, tetapi
mereka tidak dapat bertahan;
mereka tidak mendapat tempat lagi
di sorga. Dan naga besar itu, si ular
tua, yang disebut Iblis atau Satan,
yang menyesatkan seluruh dunia,
dilemparkan ke bawah; ia
dilemparkan ke bumi, bersama-
sama dengan malaikat-
malaikatnya.”
Ini sejalan dengan perkataan Yesus
kepada murid-muridNya:
Yohanes 12:31 Sekarang
berlangsung penghakiman atas
dunia ini: sekarang juga PENGUASA
DUNIA ini akan dilemparkan ke
luar;
dan ....
“Aku telah mengalahkan
dunia.” (Yohanes 16:33)
Anda:
Ttg perumpamaan pesta, yg tdk
berbaju sesuai (pakaian yg
diputihkan oleh penebusan Yesus)
tdk akan diijinkan.
Kita bukan berbaju kebaikan baru
boleh masuk sorga, tetapi baju
penebusan.
Perbuatan baik/mengasihi itu
harus, untuk membuktikan kita
mengasihi & percaya Yesus.
Tetapi yg membuat baju kita putih
bukan perbuatan kita tetapi 'darah'
Yesus.
Jawab:
Tulisan Anda ini bagus, agar supaya
masing-masing kita tidak bermegah
atas segala kebaikan yang kita
lakukan.
Kita berbuat baik bukan demi
pahala, tapi demi membuktikan
iman kita kepada Yesus.
Anda:
jadi menurut Duladi: tidak usah
percaya KRistus tapi bertobat
berbuat baik siapa tahu Tuhan kasih
ampun juga?
Jawab:
Kalau ada orang yang berkata: Tidak
usah percaya Kristus!
Berarti berita tentang ajaran Yesus
telah sampai kepada orang itu. Dan
kalau sampai dia mengucapkan itu,
berarti dia telah menolak Yesus,
dan dia-lah antikristus.
Berbuat Baik adalah keharusan,
tetapi bukan perbuatan baik
menurut ukuran manusia,
melainkan perbuatan baik menurut
ukuran Tuhan.
Orang yang BERBUAT BAIK, dengan
sendirinya dia akan percaya Kristus.
Tetapi orang yang TIDAK BERBUAT
BAIK, dia pasti akan menolak
Kristus. Sebab dengan
mempercayai Yesus, berarti dia
sedang menelanjangi dirinya
sendiri. Ajaran-ajaran Kristus akan
menyingkap semua borok-
boroknya, itulah sebab orang jahat
tidak dapat menerima Yesus.
Orang Jahat tidak dapat menerima
ucapan Yesus yang keras ini: “Siapa
menampar pipi kananmu, berikan
juga pipi kirimu!” Mereka
menganggap ajaran Yesus ini
sebagai kebodohan.
Tetapi orang yang KUDUS, dapat
memahami ajaran Yesus ini sebagai
KEBENARAN YANG SEJATI.
Jadi, kalau orang tidak percaya
kepada Yesus, jelaslah ia tak akan
mungkin ORANG YANG BAIK!
Maka dari itu, sungguh konyol orang
yang membolik-balik perkataan
karena kefanatikannya: “Bagaimana
kalau ada orang baik tapi tidak
mengakui Yesus?”
Jawaban saya: “Bagaimana mungkin
orang bisa berbuat baik, kalau ia
tidak mengakui Yesus?”
KEBENARAN DAN YESUS ibarat
sebuah garis berkait yang
melingkar, yang bila dibolak-balik
arahnya tetap akan bertemu dan
kembali kepada Yesus dan
Kebenaran.
Orang yang mencari Yesus, berarti
ia ingin berbuat baik. Dan orang
yang berbuat baik, pasti ujung-
ujungnya akan mencari Yesus,
sebab di luar Yesus ia tidak akan
temukan kebenaran.
Seluruh pemimpin atau pendiri
agama yang pernah ada, ajarannya
tidak ada yang sempurna. Hanya
Yesus saja yang memberikan ajaran
tentang KEBAIKAN yang sempurna.
Tentu, di antara “pengajar
kebaikan” itu, ada yang terbaik dan
ada yang terburuk.
Yang terbaik adalah Yesus,
sementara yang terburuk adalah
Muhammad. Inilah hasil
penyelidikan saya pribadi selama
belasan tahun ini.
Anda:
Kristus hanya pelengkap, 'tukang
bersih dosa' yg HARUS
mengampuni kalau orang2 sudah
berbuat baik?
Jawab:
BERBUAT BAIK sudah menjadi
tuntutan Allah. Dan seruan Injil
yang mula-mula adalah:
BERTOBATLAH!
Bukannya:
“AKUI YESUS sebagai PENEBUS
DOSA”
Saudaraku, Yesus tidak gila hormat
dan Yesus tidak gila pengakuan.
Jangan kau hina Dia seperti itu.
Memang, beginilah pandangan
sebagian besar umat Kristen yang
telah disesatkan oleh
kefanatikannya.
Mengapa kita mendukakan hati
Tuhan kita, dengan menganggapnya
seolah Dia itu narsisist, sementara
kita malah menomorduakan apa
yang sesungguhnya Tuhan
kehendaki kita lakukan.
BERTOBAT, dan bukan
PENGAKUAN. Pengakuan hanyalah
sebagai efek kelanjutan dari
pertobatan itu. Bila yang
diutamakan adalah Pengakuan, kita
telah sesat jalan! Iblis memang
kerap menyesatkan kita melalui
pola-pola pemahaman dan jalan
berpikir.
Anda:
Bukan agama Kristen yg bilang2
ngaco loh, firman TUhan dlm
Alkitab sendiri bilang: roh yg tdk
mengakui Kristus Tuhan yg terlahir
& mati & bangkit, adalah roh2
antiKRistus. Bagaimana menurut
Duladi tentang ini.
Jawab:
Kalau sampai ada roh yang tidak
mengakui Kristus Tuhan, berarti itu
Roh Setan. Dan itu tandanya berita
tentang Kristus telah dia ketahui,
hanya saja dia menolaknya. Orang
yang demikian, sudah tentu tingkah
lakunya tidak sempurna; paling-
paling dia akan suka ikut-ikutan
bakar gereja dan mengumbar
dengki di mana-mana terhadap
pengikut Yesus.
Jadi, mana mungkin ada orang yang
tidak mengakui Kristus Tuhan bisa
berbuat baik?
Jadi, janganlah Anda bertanya lagi:
“Bagaimana kalau ada seorang
antikristus tapi perbuatannya baik?”
Ini tandanya Anda belum
memahami apa yang dimaksud
dengan BAIK.
BAIK itu relatif menurut ukuran
manusia, tetapi BAIK yang SEJATI
adalah menurut ukuran Tuhan. Dan
seorang Antikristus, tidak mungkin
sanggup berbuat baik yang sejati.
Anda:
kita boleh berdiskusi di sini untuk
saling mengkoreksi loh. mungkin
Anda yg belum paham atau saya yg
belum paham, tapi mari mencari
KEBENARAN KRISTUS itu (bukan
kebenaran Duladi, kebenaran saya,
atau yg menurutmu kebenaran
KRisten).
Jawab:
Setiap orang yang dikaruniai hikmat
Roh Allah, dia bisa menyatakan
kebenaran dengan kata-katanya
sendiri. Apa yang Anda yakini
bukanlah suatu kesalahan, dan apa
yang saya yakini juga bukan suatu
kesalahan. Setiap anak Allah, bisa
memiliki hikmatnya sendiri,
sepanjang itu tidak melawan
kehendakNya.
Arius juga dikaruniai hikmat, begitu
pula Athanasius. Kedua orang ini
sama-sama percaya dan takluk
tunduk sepenuhnya kepada Tuhan
Yesus. Tetapi perbedaan
pemahaman di antara mereka
menyebabkan masing-masing
saling mengkafirkan. Ini yang salah.
Seperti apa yang dikatakan Rasul
Paulus:
1 Korintus 13:12 Karena sekarang
kita melihat dalam cermin suatu
gambaran yang samar-samar, tetapi
nanti kita akan melihat muka
dengan muka. Sekarang aku hanya
mengenal dengan tidak sempurna,
tetapi nanti aku akan mengenal
dengan sempurna, seperti aku
sendiri dikenal.
Sesuatu yang samar-samar tidak
layak diperdebatkan sampai harus
adu otot dan bunuh-membunuh.
Arius adalah pengikut Kristus,
begitu pula Athanasius. Saya tidak
mendukung salah satunya, tapi
saya menghargai keduanya karena
mereka masing-masing memiliki
hikmatnya sendiri sebagai cermin
kemandiriannya sebagai Anak
Tuhan yang bebas.
Mereka hanya korban dari
pikirannya sendiri yang sibuk
mencari definisi-definisi yang
sebenarnya tidak penting dan
bukan itu yang Tuhan utamakan.
Athanasius lebih memahami
kehidupan Yesus yang penuh kuasa
dan wibawa sebagai “Allah”,
sementara Arius menutup mata
terhadap segala kuasa dan wibawa
Yesus semasa hidupNya, Arius
hanya lebih berfokus pada
kedudukan Yesus sesudah Dia
terangkat ke surga. Dan pandangan
Arius inilah yang tampaknya
berkembang di Jazirah Arab, dan
sedikit banyak mempengaruhi cara
berpikir Muhammad terhadap diri
Yesus.
Yang saya tentang adalah orang
yang menganggap Yesus sebagai
seperti yang digambarkan dalam
film “The Last Temptation” atau
seperti yang digambarkan oleh
Muslim. Menurut Muslim, kalau
Yesus sujud, maka disangkanya
Yesus mengajarkan sholat. Kalau
Yesus sunat, disangkanya Yesus
mengajarkan sunat. Kalau Yesus
bilang: “Aku datang tidak membawa
damai, melainkan pedang”,
dikiranya Yesus sama dengan
Muhammad yang bengis. Dan
masih banyak lagi yang perlu kita
jelaskan kepada mereka.
Salam,
DULADI
To: Dediary,
Anda:
he mas dul, tulisanmu panjang tapi
cara menyampaikan 'isi' nya kayak
model orang jualan obat. awalnya
menyalahkan semuanya tapi ujung-
ujungnya kontradiksi dengan awal,
kayak orang stress nurut saya,
maksa banget gitu lho!
awalnya anda bilang di alkitab tidak
tertulis bla..bla..bla.. utk mencapai
keselamatan. tapi kok anda masih
bersikukuh menganggap Yesus
adalah Tuhan padahal alkitab tidak
mengatakan demikian.
Jawab:
Alkitab SUNGGUH-SUNGGUH
mengisyaratkan itu, bahwa Yesus
adalah TUHAN!
Anda jangan hanya melihat unsur-
unsur fisik kelahiran Yesus dan
segala mujizat yang dilakukanNya,
tapi juga perhatikan wibawa dari
perkataan-perkataanNya.
Tidak ada manusia yang bisa
berkata-kata seperti yang Yesus
ucapkan, kecuali orang gila. Dan
Yesus, bukan orang gila. Dia orang
yang SANGAT BIJAKSANA. Tidak ada
ego dan ambisi seperti yang
dipertontonkan Muhammad. Yesus
sungguh luar biasa.
Dengan jujur saya mengakui: YESUS
ADALAH TUHAN!
Saya tahu Yesus Tuhan bukan
karena saya fanatik, tapi saya
memang telah membuktikannya
dengan logika dan nalar saya,
sebagaimana umat Muslim kerap
membangga-banggakan nalar dan
logika.
Anda:
sebenarnya standar anda dalam
memahami ayat gimana sih. satu
sisi kalo gak ada di alkitab ya harus
tidak begitu tapi di sisi lain
menafsirkan ayat harus begini dan
begitu padahal ayatnya secara
eksplisit tidak mengatakannya.
Jawab:
Justru kalau di dalam Injil dikatakan
secara terang-terangan: “AKU
(Yesus) adalah TUHAN!” Saya malah
sanksi akan kebenaran tulisan ini.
Dan saya akan mencap Yesus
sebagai orang narcisist seperti
Muhammad yang edan dan gila
pengakuan.
Sekiranya di dalam Alkitab ada
tulisan: “Tuhan telah menurunkan
Kitab Injil kepada Yesus!”
Saya malah ketawa terbahak-bahak
dan tidak akan mau
mempercayainya lagi.
Justru saya akan menganggap
Alkitab sekedar kitab karang-
karangan orang bodoh yang hendak
menyimpangkan jalan berpikir kita,
serta menyesatkan pengetahuan
kita akan sejarah.
Anda:
lalu tentang perbandingan
Muhammad dengan Yesus kok
seolah-olah anda tahu betul
keduanya ya? kenalan di mana?
gimana nanti kalau ternyata Yesus
memang mengakui kenabian
Muhammad, anda akan taruh
dimana muka anda?
Jawab:
Yesus tidak akan pernah mengakui
kenabian Muhammad, malah
Muhammad-lah yang akan
menangis terseduh-seduh
memohon ampunan dari Yesus
karena telah berani menghujat
Yesus dengan memalsukan kata-
kata yang sebenarnya bukan ucapan
Yesus tapi diaku-akui sebagai
ucapan Yesus, seperti yang
Muhammad diktekan dalam Surat
Maryam maupun Surat Ali-Imran.
Muhammad akan menyesal karena
telah mengarang cerita bohong
tentang kisah terangkatNya Yesus
ke surga, yang dia katakan Yesus
telah ‘melarikan diri’ ketika orang-
orang Yahudi hendak
menangkapNya, dan malah dengan
‘tega’ menyerupakan orang lain
supaya disalib untuk menggantikan
dirinya. Muhammad telah
menjadikan Yesus ibarat seorang
‘nabi pengecut’ seperti dirinya.
Muhammad adalah nabi palsu
seperti yang dinubuatkan dalam
kitab Wahyu, dan dia PASTI akan
dilemparkan ke dalam neraka.
Wahyu 20:10 dan Iblis, yang
menyesatkan mereka, dilemparkan
ke dalam lautan api dan belerang,
yaitu tempat BINATANG dan NABI
PALSU itu, dan mereka disiksa
siang malam sampai selama-
lamanya.
Anda:
saya dan teman-teman muslim
tidak akan pernah menghujat Yesus
sedikit pun tapi apa yg anda
lakukan terhadap Muhammad?
seakan-akan anda lebih suci dan
lebih bagus darinya. anda akan tahu
jawabannya nanti saat anda tidak
akan bisa kembali lagi ke dunia!
Jawab:
Anda tidak menghujat Yesus itu
baik, tapi penolakan Anda terhadap-
Nya sama juga dengan menghujat.
Berita tentang Injil telah kami
sampaikan, namun Anda malah
mati-matian menentangnya. Jadi,
jangan salahkan kami bila Anda
kelak dihakimi di akhir zaman,
sebab berita sudah Anda terima,
tapi Anda yang menolaknya.
Jadi, semuanya adalah tanggungan
Anda sendiri. Kami sudah lepas
tangan.
Perihal tentang suci tidaknya kami,
hanya Tuhan yang menentukan.
Tetapi dengan sadar, kami tahu:
Kami tidak suci. Walaupun kami
tidak suci, kami lebih baik daripada
Anda. Kenapa? Karena walau kami
tidak suci, kami tidak pernah bakar-
bakar gereja, memfitnah umat lain,
menebar kebencian, mencap orang
lain kafir, memenggal kepala orang,
merasa sok jagoan sambil teriak-
teriak Allahuakbar, dan ingin
membunuh ribuan orang hanya
untuk mendapatkan kenikmatan
seksual di surga palsu.
Dari sini saja sudah kelihatan,
mana yang benar dan mana yang
salah. Tuhan Yesus sudah
mengingatkan, “Dari buahnyalah
kamu akan tahu, ajaran mereka
palsu atau asli.”
Salam,
DULADI