Disneyland 1972 Love the old s

Mujizat Kesembuhan.

"Yesus memanggil kedua belas
murid-Nya dan memberi kuasa
kepada mereka
untuk mengusir roh-roh jahat dan
untuk melenyapkan segala [semua]
penyakit dan segala
kelemahan." (Matius 10:1)
Tuhan telah berjanji bahwa Ia
mampu untuk memberikan kuasa
kepada
murid-muridnya untuk
menyembuhkan segala (semua)
macam sakit-penyakit.
Ini berarti tidak ada penyakit yang
tidak dapat disembuhkan. Dan janji
Tuhan bukanlah dusta, kita masih
menemukan hal ini terjadi pada
hari
sekarang ini dimana-mana kita
menemukan kumpulan orang-orang
percaya
yang sejati.
Pertama-tama kita harus mengerti
bahwa --Tuhan berbicara dalam
bahasa-bahasa perumpamaan atau
metafora--, seluruh Alkitab
berisikan
perumpmaan-perumpamaan
tentang Injil Yesus Kristus karena
Kristus
adalah rahasia dari Injil Allah.
Dalam kitab Markus 4:11-12 kita
membaca demikian:
"Jawab-Nya: "Kepadamu telah
diberikan rahasia Kerajaan Allah,
tetapi
kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam
perumpamaan,
supaya: Sekalipun melihat, mereka
tidak menanggap, sekalipun
mendengar, mereka tidak
mengerti, supaya mereka jangan
berbalik dan
mendapat ampun."
Dan kitab 1 Korintus 2:14 juga
menekankan hal ini, disitu kita baca
demikian:
"Tetapi manusia duniawi tidak
menerima apa yang berasal dari
Roh
Allah, karena hal itu baginya adalah
suatu kebodohan; dan ia tidak
dapat memahaminya [yaitu
mengetahuinya], sebab hal itu
hanya dapat
dinilai secara rohani."
Dan kitab Markus 4:34
menambahkan demikian:
"dan tanpa perumpamaan Ia tidak
berkata-kata kepada mereka, tetapi
kepada murid-murid-Nya Ia
menguraikan segala sesuatu secara
tersendiri."
Lebih lanjut ayat-ayat berikut ini
akan membantu kita untuk
memahami
keselamatan sejati yang diberikan
sebagai hadiah (anugrah) dari
Tuhan.
Kitab 1 Korintus 15:50 menegaskan
demikian:
"Saudara-saudara, inilah yang
hendak kukatakan kepadamu, yaitu
bahwa
daging dan darah tidak mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah dan
bahwa
yang binasa tidak mendapat bagian
dalam apa yang tidak binasa."
Dan kitab Kolose 3:1-2
menambahkan demikian:
"Karena itu, kalau kamu
dibangkitkan bersama dengan
Kristus, carilah
perkara yang di atas [yaitu perkara-
perkara Surgawi yang kekal, atau
rohani], di mana Kristus ada, duduk
di sebelah kanan Allah.
Pikirkanlah perkara yang di atas,
bukan yang di bumi [yaitu
perkara-perkata duniawi yang
sementara, atau daging]."
Jadi sesungguhnya Tuhan lebih
perduli pada kesembuhan rohani,
yaitu
kesembuhan dari penyakit dosa,
bukan pada kesembuhan secara
fisik yang
dinyatakan sebagai perumpamaan-
perumpamaan dalam kisah-kisah
yang kita
baca di dalam Alkitab.
Itulah sebabnya kitab 2 Korintus
4:16 berkata demikian:
"Sebab itu kami tidak tawar hati,
tetapi meskipun manusia lahiriah
[jasmani] kami semakin merosot,
namun manusia batiniah [rohani]
kami
dibaharui dari sehari ke sehari."
Jika kita berkata bahwa karunia
untuk menyembuhkan adalah untuk
penyembuhan penyakit jasmani,
maka kita dapat berkata bahwa Injil
telah gagal, karena pada akhirnya
semua orang akan mati juga
(termasuk
mereka-mereka yang mengaku
dapat menyembuhkan), dan
biasanya kita akan
mati karena suatu macam penyakit,
seperti misalnya ginjal kita gagal
berfungsi, atau penyakit lever, atau
jantung kita rusak, dsbnya.
Alkitab mengajarkan bahwa
"kebangkitan tubuh" baru akan
terjadi pada
Hari Penghakiman Yang Terakhir
dimana orang-orang yang percaya
akan
menerima tubuh yang baru yang
sudah dipermuliakan dan tidak
dapat
binasa (1 Korintus 15:52-53).
Sekarang bila kita membandingkan
dengan teliti apa yang disebut
sebagai "mujizat" yang terjadi pada
hari sekarang ini dengan mujizat
yang terjadi ketika Yesus dan para
rasul hidup di bumi, ini adalah hal
yang sungguh berbeda. Mujizat
kesembuhan dari suatu penyakit
jasmani
yang terjadi sekarang ini hanyalah
kesembuhan dari suatu "penyakit
dalam", atau kesembuhan yang
"lebih cepat dari biasanya", atau
bisa
juga terjadi bahwa sang dokter
salah melakukan diagnosa awal, dll.
Ingatlah bahwa semua hal-hal ini
juga terjadi pada orang-orang
non-kristen dimana-mana di
seluruh dunia. Ada orang Kristen
yang sakit
biasa dan sudah didoakan dengan
sungguh-sungguh tetapi tiba-tiba
meninggal dunia, disisi lain ada
orang non-kristen yang sudah
divonis
mati oleh dokter dan tidak pernah
didoakan dalam nama Yesus tetapi
akhirnya sembuh. Semua hal-hal ini
tergantung pada kehendak Tuhan
Yang
Maha Kuasa.
Jika Tuhan menjawab doa-doa kita
sesuai keinginan kita, itu bukanlah
tanda yang ajaib. Jikalau seseorang
disembuhkan, Tuhan-lah yang
menyembuhkan dia. Kadang Tuhan
menyembuhkan penyakit lebih
cepat dari
biasanya, kadang lebih lambat dari
biasanya, dan hal ini terjadi
secara umum pada semua orang
yang ada di seluruh dunia. Ini hanya
menyatakan bahwa Tuhan masih
memelihara dunia ini untuk orang
yang
baik maupun orang yang jahat
sampai Hari Penghakiman Yang
Terakhir tiba.
Kesembuhan dari penyakit jasmani
yang dicatat di dalam Alkitab adalah
suatu "gambaran" atau
"perumpamaan" dari kesembuhan
penyakit rohani.
Dalam kitab Matius 13:34-35 yang
mengutip dari kitab Mazmur 78:2
kita
membaca demikian:
"Semuanya itu [Firman itu]
disampaikan Yesus kepada orang
banyak dalam
perumpamaan, dan tanpa
perumpamaan suatupun tidak
disampaikan-Nya
kepada mereka, supaya genaplah
firman yang disampaikan oleh nabi:
"Aku
mau membuka mulut-Ku
mengatakan perumpamaan, Aku
mau mengucapkan hal
yang tersembunyi sejak dunia
dijadikan"
Mujizat-mujizat kesembuhan ini
bukan seperti pertunjukan "sihir"
untuk
dipertontonkan kepada orang
banyak. Tuhan Yesus seringkali
berpesan
supaya mereka jangan
memberitahukan hal tersebut
kepada orang yang
lain karena sesungguhnya
kesembuhan yang diperhatikan Injil
adalah
kesembuhan dari "penyakit rohani"
yang jauh-jauh lebih penting
daripada kesembuhan badan.
Setidaknya ada tiga kata Yunani
yang dapat diterjemahkan sebagai
mujizat. Satu adalah "simeon" yang
biasanya diterjemahkan sebagai
"tanda yang mengherankan", yang
kedua adalah "tyros" yang biasanya
diterjemahkan sebagai "keajaiban
yang mengherankan", dan yang
ketiga
adalah "dunamis" yang biasanya
diterjemahkan sebagai "kekuatan"
atau
"kuasa".
Dan kata yang terakhir ini,
"dunamis", ada kaitannya dengan
kuasa
Tuhan untuk menyelamatkan
seseorang (yaitu kebangkitan jiwa
yang
baru). Dalam kitab Kisah Para Rasul
1:8 kita membaca demikian:
"Tetapi kamu akan menerima kuasa
[dunamis], kalau Roh Kudus turun
ke
atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di
seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi."
Dunamis atau "mujizat
keselamatan yang kekal" adalah
mujizat terbesar
yang harus kita cari, dan hal ini
masih terjadi dimana-mana kita
menemukan kumpulan orang-orang
percaya yang sejati. Mujizat
dunamis
inilah yang dibicarakan dalam kitab
1 Korintus 12:10 yang berkata
demikian:
"Kepada yang seorang Roh
memberikan kuasa untuk
mengadakan mujizat
[dunamis], dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk
bernubuat
[yaitu memberitakan Firman Tuhan
dalam bahasa yang dapat
dimengerti],
dan kepada yang lain lagi Ia
memberikan karunia untuk
membedakan
bermacam-macam roh."
Sama halnya dengan orang mati
yang hidup kembali, yang banyak
terjadi
pada hari sekarang ini mereka
hanya mengalami "mati suri" atau
mereka
berada dalam keadaan koma (masih
memiliki nafas kehidupan) dan
kemudian mereka sadar kembali.
Hal-hal seperti ini juga terjadi
secara
umum pada orang-orang non-
kristen diseluruh dunia. Ada juga
orang-orang yang menyebarkan
berita tentang suatu macam
mujizat yang
terjadi di suatu tempat dimana
sebetulnya tidak pernah terjadi
keajaiban apa-apa.
Kitab 2 Tesalonika 2:9
memperingatkan demikian:
"Kedatangan si pendurhaka itu
adalah pekerjaan Iblis, dan akan
disertai rupa-rupa perbuatan ajaib,
tanda-tanda dan mujizat-mujizat
palsu, dengan rupa-rupa tipu daya
jahat terhadap orang-orang yang
harus binasa karena mereka tidak
menerima dan mengasihi
Kebenaran yang
dapat menyelamatkan mereka."
Dan kitab 2 Korintus 11:15
menambahkan demikian:
"Sebab orang-orang itu adalah
rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja
curang, yang menyamar sebagai
rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak
usah
mengherankan, sebab Iblispun
menyamar sebagai malaikat Terang.
Jadi
bukanlah suatu hal yang ganjil, jika
pelayan-pelayannya menyamar
sebagai pelayan-pelayan
kebenaran. Kesudahan mereka akan
setimpal
dengan perbuatan mereka."
Disatu sisi, Iblis adalah mahluk
"roh", dan ia mampu untuk
membuat
seseorang yang belum
diselamatkan menjadi stress berat
sehingga
terlihat sakit (psikosomatis), dan
kemudian pada suatu saat yang
sudah
ditentukan Iblis menghentikan
stress tersebut sehingga terlihat
"sepertinya" telah terjadi suatu
mujizat kesembuhan. Kemudian
ada juga
orang-orang yang dibayar untuk
melakukan akting tertentu sesuai
dengan
kemampuannya. Ada banyak
macam-macam penipuan
mengenai hal ini.
Sekarang bila kita bandingkan
dengan mujizat-mujizat yang
dilakukan
Yesus yang dicatat di dalam Alkitab,
pada hari sekarang ini tidak ada
satu orangpun yang dapat "berjalan
di atas air", tidak ada satu
orangpun yang dapat melipat-
gandakan "roti dan ikan", tidak ada
satu
orangpun yang dapat
menyembuhkan "penyakit kusta"
yang menular, tidak
ada satu orangpun yang dapat
menyembuhkan "tangan yang
buntung" sejak
lahir dalam sekejap, dan tidak ada
satu orangpun yang dapat
"membangkitkan orang mati".
Dalam Yohanes pasal 11 kita
membaca peristiwa kebangkitan
Lazarus dari
antara orang mati yang merupakan
gambaran yang indah dari
keselamatan.
Pada waktu itu Lazarus sudah betul-
betul mati, yaitu tidak ada nafas
kehidupan selama 4 hari, dan
mayatnya sudah berbau busuk.
Tetapi atas
perintah Yesus, Lazarus yang tidak
dapat mendengar atau mengerti
apa-apa dapat bangkit dari antara
orang mati. Dalam kata lain
Tuhan-lah yang harus memberikan
"telinga rohani" dan kemauan
kepada
mayat tersebut supaya ia bangkit.
Dan Tuhan melakukan mujizat-
mujizat
seperti ini supaya kita dapat
melihat suatu potret atau gambaran
tentang aspek-aspek dari peristiwa
keselamatan (kebangkitan rohani).
Di dunia ini ada tiga hal yang sangat
diinginkan oleh setiap manusia,
pertama manusia menginginkan
kemakmuran, yakni, cukup uang
untuk hidup
senang. Kedua manusia
menginginkan kebebasan politik.
Ketiga setiap
manusia menginginkan kesehatan
jasmani yang baik. Dan sejumlah
besar
injil-injil palsu akan mengikat
kepada keinginan-keinginan
manusia
ini, dan hal pertama yang mereka
bicarakan adalah kesehatan jasmani
yang sebetulnya tidak ada
hubungannya dengan Injil yang
sejati.
Injil yang sejati peduli pada
kebutuhan-kebutuhan rohani
manusia.
Seorang Kristen yang sejati dapat
meninggal karena suatu penyakit,
atau dia dapat meninggal karena
penganiayaan, atau mati karena
kelaparan makanan jasmani, tetapi
jika ia sudah memiliki Kristus
sebagai Juruselamatnya,
bagaimanapun keadaan hidupnya di
dunia ini dia
sudah memiliki segalanya karena
dia sudah mempunyai hidup yang
kekal
di dalam keberadaan jiwanya.
Perhatikan bahwa mujizat-mujizat
yang dicatat di dalam Alkitab lebih
banyak terjadi "sebelum" peristiwa
Pentakosta daripada sesudah
Pentakosta. Ketika Kristus telah
kembali ke Surga mujizat-mujizat
yang
terjadi berangsur-angsur
"menurun" bukan bertambah
hebat.
Pada masa Alkitab belum selesai
ditulis Tuhan melakukan
mujizat-mujizat tersebut hanya
untuk membuktikan bahwa
memang benar
Injil berasal dari Surga, tetapi Tuhan
juga memperingatkan bahwa di
akhir zaman Iblis akan melakukan
hal yang sama, yaitu Iblis
menggunakan "tanda-tanda" yang
dahsyat dan "mujizat-mujizat" yang
mengherankan untuk menyebarkan
injil-injil palsunya.
Dalam kitab Wahyu 19:20 kita
membaca demikian:
"Maka tertangkaplah binatang itu
dan bersama-sama dengan dia nabi
palsu, yang telah mengadakan
tanda-tanda [simeon] di depan
matanya,
dan dengan demikian ia
menyesatkan mereka yang telah
menerima tanda
dari binatang itu dan yang telah
menyembah patungnya. Keduanya
dilemparkan hidup-hidup ke dalam
lautan api yang menyala-nyala oleh
belerang."
Dan dalam kitab Matius 24:23-24
Tuhan berkata demikian:
"Pada waktu itu jika orang berkata
kepada kamu: Lihat, Mesias ada di
sini, atau Mesias ada di sana,
jangan kamu percaya. Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi
palsu akan muncul dan mereka
akan
mengadakan tanda-tanda yang
dahsyat [simeon] dan mujizat-
mujizat
[tyros], sehingga sekiranya
mungkin, mereka menyesatkan
orang-orang
pilihan juga."
Sekiranya mungkin, Iblis ingin
untuk menyesatkan orang-orang
pilihan
juga, akan tetapi orang-orang
pilihan tidak akan tertipu karena
mereka
sudah dipegang erat-erat oleh
Kristus (atau Firman Kristus). Kita
juga
menemukan catatan di dalam
Alkitab yang berkata bahwa
Timotius dan
rasul Paulus sendiri mempunyai
suatu penyakit jasmani yang tidak
dapat
disembuhkan (1 Timotius 5:23, 2
Korintus 12:7).
Kesembuhan yang disediakan oleh
Injil Kristus adalah kesembuhan
yang
jauh-jauh lebih penting daripada
kesembuhan jasmani, dan itu
adalah
"kesembuhan rohani" atau
kesembuhan dari penyakit dosa.
Dalam kitab
Yesaya 53:3-6 kita membaca
demikian:
"Tetapi sesungguhnya, PENYAKIT
kitalah yang ditanggungnya, dan
kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena
tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan
kita;
ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi
sembuh."
Dan kitab Yesaya 29:18
menubuatkan kesembuhan rohani
demikian:
"Pada waktu itu orang-orang tuli
akan mendengar perkataan-
perkataan
sebuah kitab, dan lepas dari
kekelaman dan kegelapan mata
orang-orang
buta akan melihat."
Disisi lain kitab Roma 11:8-10
menyatakan demikian:
"seperti ada tertulis: "Allah
membuat mereka tidur nyenyak,
memberikan
mata untuk tidak melihat dan
telinga untuk tidak mendengar,
sampai
kepada hari sekarang ini." Dan
Daud berkata: "Biarlah jamuan
mereka
menjadi jerat dan perangkap,
penyesatan dan pembalasan bagi
mereka.
Dan biarlah mata mereka menjadi
gelap, sehingga mereka tidak
melihat,
dan buatlah punggung mereka
terus-menerus membungkuk."
I wait for the LORD, my soul doth
wait, and in His word do I hope
(Psalm 130:5)

Back to posts