"Dan aku melihat dari mulut naga
dan dari mulut binatang dan dari
mulut nabi palsu itu keluar tiga roh
najis yang menyerupai katak.
Itulah roh-roh setan yang
mengadakan perbuatan-perbuatan
ajaib
[simeon], dan mereka pergi
mendapatkan raja-raja di seluruh
dunia,
untuk mengumpulkan mereka guna
peperangan pada hari besar, yaitu
hari
Allah Yang Mahakuasa. "Lihatlah,
Aku [Tuhan Yesus] datang seperti
pencuri. Berbahagialah dia, yang
berjaga-jaga dan yang
memperhatikan
pakaiannya, supaya ia jangan
berjalan dengan telanjang dan
jangan
kelihatan kemaluannya." Lalu ia
mengumpulkan mereka di tempat,
yang
dalam bahasa Ibrani disebut
Harmagedon." (Wahyu 15:13-16)
Kitab Wahyu adalah kitab yang
terakhir di dalam Alkitab, dan disini
kita membaca tentang Hari
Penghakiman Yang Terakhir. Ini
menunjuk
kepada kedatangan Kristus yang
kedua kali di akhir zaman sebagai
Hakim
yang adil lalu orang-orang percaya
yang sejati akan berlanjut di dalam
kekekalan. Perhatikan ayat 15
berkata:
"..... Berbahagialah dia, yang
berjaga-jaga dan yang
memperhatikan
pakaiannya, supaya ia jangan
berjalan dengan telanjang dan
jangan
kelihatan kemaluannya ....."
Dengan kata lain, berbahagialah
mereka yang sudah benar-benar
diselamatkan, yang dosanya sudah
ditutupi sehingga kemaluan oleh
karena kejahatan dosa-dosa mereka
tidak terlihat karena mereka sudah
ditutupi oleh "jubah kebenaran
Kristus" (Yesaya 61:10).
Disisi lain, mereka-mereka yang
dosa-dosanya tidak ditutupi oleh
jubah
kebenaran Kristus akan terlihat
bersalah di mata Allah dan di
hadapan
seluruh dunia. Mereka sudah pasti
akan ditemukan bersalah atas
dosa-dosa mereka dan dibuang ke
dalam hukuman yang kekal untuk
selama-lamanya.
Kemudian ayat 16 berkata:
"..... Lalu ia mengumpulkan mereka
di tempat, yang dalam bahasa
Ibrani
disebut Harmagedon."
Ungkapan "mereka" disini
menunjuk kepada roh-roh Iblis
yang
menyesatkan bersama dengan
orang-orang yang tidak
diselamatkan dari
seluruh dunia. Sedangkan kata
"Harmagedon" secara harafiah
berarti
gunung Megido. Nama ini ada
kaitannya dengan peristiwa
penghancuran
bala tentara Sisera, yang
melambangkan Iblis dalam
Perjanjian Lama.
Barak dan Debora sang Hakim
perempuan, turun dari sisi gunung
Tabor
dengan 10.000 orang Israel dan
menghancurkan sama sekali bala
tentara
Sisera yang memiliki 900 kereta
besi, dan tidak ada seorangpun
yang
dibiarkan hidup.
Ini adalah gambaran dari Hari
Penghakiman Yang Terakhir, yaitu
hari
terakhir dari keberadaan bumi ini.
Dan Sisera dikalahkan di dataran
gunung Megido di kaki gunung
Tabor, yang juga disebut sebagai
Harmagedon.
Selanjutnya tentang Debora, ia
adalah satu-satunya perempuan
diantara
12 hakim-hakim Israel yang
namanya disebutkan dalam kitab
Hakim-hakim.
Dan dalam kitab Hakim-hakim
4:1-9 kita membaca demikian:
"Setelah Ehud mati, orang Israel
melakukan pula apa yang jahat di
mata
TUHAN. Lalu TUHAN menyerahkan
mereka ke dalam tangan Yabin, raja
Kanaan, yang memerintah di Hazor.
Panglima tentaranya ialah Sisera
yang diam di Haroset-Hagoyim.
Lalu orang Israel berseru kepada
TUHAN,
sebab Sisera mempunyai sembilan
ratus kereta besi dan dua puluh
tahun
lamanya ia menindas orang Israel
dengan keras. Pada waktu itu
Debora,
seorang nabiah, isteri Lapidot,
memerintah sebagai hakim atas
orang
Israel. Ia biasa duduk di bawah
pohon korma Debora antara Rama
dan
Betel di pegunungan Efraim, dan
orang Israel menghadap dia untuk
berhakim kepadanya. Ia menyuruh
memanggil Barak bin Abinoam dari
Kedesh di daerah Naftali, lalu
berkata kepadanya: "Bukankah
TUHAN,
Allah Israel, memerintahkan
demikian: Majulah, bergeraklah
menuju
gunung Tabor dengan membawa
sepuluh ribu orang bani Naftali dan
bani
Zebulon bersama-sama dengan
engkau, dan Aku akan
menggerakkan Sisera,
panglima tentara Yabin, dengan
kereta-keretanya dan pasukan-
pasukannya
menuju engkau ke sungai Kison dan
Aku akan menyerahkan dia ke
dalam
tanganmu." Jawab Barak kepada
Debora: "Jika engkau turut maju
akupun
maju, tetapi jika engkau tidak turut
maju akupun tidak maju." Kata
Debora: "Baik, aku turut! Hanya,
engkau tidak akan mendapat
kehormatan
dalam perjalanan yang engkau
lakukan ini, sebab TUHAN akan
menyerahkan
Sisera ke dalam tangan seorang
perempuan." Lalu Debora bangun
berdiri
dan pergi bersama-sama dengan
Barak ke Kedesh."
Disini kita mengetahui bahwa raja
Yabin dari Kanaan telah menekan
bangsa Israel selama lebih dari 20
tahun dengan 900 kereta besinya
sebagai penghakiman Tuhan atas
dosa-dosa Israel, dan kemudian
Tuhan
membangkitkan Debora untuk
menjadi hakim atas bangsa itu.
Sesungguhnya kita dapat
mempelajari banyak kebenaran
rohani dari
nama-nama yang Tuhan gunakan di
dalam Alkitab. Seperti misalnya,
nama
Debora berasal dari kata Ibrani
untuk ungkapan "kata" (dabar) yang
biasanya digunakan untuk ungkapan
"Firman".
Dan Debora menikah dengan
Lapidot (yang namanya berarti
"obor" atau
"api yang menyala"). Selanjutnya
Debora memberitahukan Barak
(yang
namanya berarti "kilat"), anak dari
Abinoam (yang namanya berarti
"ayahku adalah kesukaan"),
perintah Tuhan untuk membawa
10,000 orang
dari bani Naftali dan bani Zebulon
untuk berperang melawan Sisera
(yang merupakan gambaran dari
Iblis).
Dan Debora berjanji bahwa Tuhan
akan menyerahkan Sisera dan
tentaranya
ke dalam tangan Barak, dan Debora
membuat pernyataan yang sangat
unik
bahwa Sisera akan dikalahkan oleh
seorang perempuan. Dan nama
perempuan itu adalah Yael (yang
namanya berarti "Yehovah adalah
Tuhan").
Kekuatan dari orang-orang yang
belum diselamatkan (atau kekuatan
dunia
ini) digambarkan oleh 900 kereta
besi, dan kita mengingat jelas
kata-kata dari kitab Mazmur 20:7
yang menyatakan demikian:
"Orang ini memegahkan kereta dan
orang itu memegahkan kuda, tetapi
kita bermegah dalam nama TUHAN,
Allah kita."
Dan Tuhan juga memiliki "kereta-
Nya" sendiri, seperti yang
dinyatakan
dalam kitab Yesaya 66:15 dimana
kita baca demikian:
"Sebab sesungguhnya, TUHAN akan
datang dengan api, dan
kereta-kereta-Nya akan seperti
puting beliung, untuk
melampiaskan
murka-Nya dengan kepanasan dan
hardik-Nya dengan nyala api."
Dan kitab Mazmur 68:17-18 juga
menambahkan demikian:
"Kereta-kereta Allah puluhan ribu
[yaitu 20 ribu], bahkan beribu-ribu
banyaknya [malaikat-Nya]; Tuhan
telah datang dari Sinai, masuk ke
tempat kudus! Engkau telah naik ke
tempat tinggi, telah membawa
TAWANAN-TAWANAN; Engkau telah
menerima persembahan-
persembahan di
antara manusia, bahkan dari
pemberontak-pemberontak untuk
diam di
sana, ya TUHAN Allah."
Bagian akhir dari ayat ini sangat
berhubungan dengan Barak.
Perhatikan
penggunaan gaya bahasa yang mirip
untuk menjelaskan Barak dalam
kitab
Hakim-hakim 5:12 yang berkata
demikian:
"Bangunlah, bangunlah, Debora!
Bangunlah, bangunlah,
nyanyikanlah
suatu nyanyian! Bangkitlah, Barak!
dan giringlah TAWANANMU, hai
anak
Abinoam!"
Dan kitab Efesus 4:7-8 lebih jauh
menjelaskan sebagai berikut:
"Tetapi kepada kita masing-masing
telah dianugerahkan kasih karunia
menurut ukuran pemberian Kristus.
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala
Ia naik ke tempat tinggi, Ia
membawa TAWANAN-TAWANAN;
Ia memberikan
pemberian-pemberian kepada
manusia."
Dengan demikian jelaslah bahwa
Barak (yang namanya berarti "kilat")
,
anak Abinoam (yang namanya
berarti "ayahku adalah kesukaan"),
sebenarnya adalah gambaran dari
Tuhan Yesus Kristus.
Dan Kristus bekerja tidak
terpisahkan dari Debora (yang
berarti
"Firman Tuhan") untuk
mengalahkan Sisera (yang
merupakan gambaran dari
Iblis), seperti yang dicatat dalam
kitab Hakim-hakim 4:8 demikian:
"Jawab Barak kepada Debora: "Jika
engkau turut maju akupun maju,
tetapi jika engkau tidak turut maju
akupun tidak maju."
Dan seperti yang Tuhan telah
tetapkan, Debora dan Barak akan
menang
seperti yang kita baca dalam kitab
Hakim-hakim 4:14-16 demikian:
"Lalu berkatalah Debora kepada
Barak: "Bersiaplah, sebab inilah
harinya TUHAN menyerahkan Sisera
ke dalam tanganmu. Bukankah
TUHAN
telah maju di depan engkau?" Lalu
turunlah Barak dari gunung Tabor
dan
sepuluh ribu orang mengikuti dia,
dan TUHAN mengacaukan Sisera
serta
segala keretanya dan seluruh
tentaranya oleh mata pedang di
depan
Barak, sehingga Sisera turun dari
keretanya dan melarikan diri
dengan
berjalan kaki. Lalu Barak mengejar
kereta-kereta dan tentara itu
sampai ke Haroset-Hagoyim, dan
seluruh tentara Sisera tewas oleh
mata
pedang; tidak ada seorangpun yang
tinggal hidup."
"So faith comes by hearing, and
hearing by the word of
God" (Romans
10:17)