"dan tahu akan kehendak-Nya, dan
oleh karena diajar dalam hukum
Taurat
[=hukum Tuhan, yaitu Alkitab],
dapat tahu mana yang baik dan
mana yang
tidak" (Roma 2:18)
Ide dari ungkapan "membedakan"
di dalam Alkitab berhubungan
dengan
"mencoba" atau "memeriksa" atau
"menguji" atau "membuktikan"
sesuatu,
dan ini adalah untuk memeriksa
"kehendak Tuhan yang sempurna".
Ayat-ayat berikut ini menggunakan
kata Yunani yang di-terjemahkan
sebagai ungkapan
"membedakan" (membuktikan),
yaitu "dokimazo". Dan
kita akan melihat bahwa ungkapan
"membuktikan" sangat
berhubungan
dengan Alkitab, atau Tuhan yang
sedang "mencoba" (menguji) jiwa
seseorang untuk perkembangan
rohani orang tersebut.
Kitab Filipi 1:10 menyatakan
demikian:
"sehingga kamu dapat memilih
[membuktikan] apa yang baik,
supaya kamu
suci dan tak bercacat menjelang
hari Kristus"
Kitab 1 Tesalonika 5:21
menasihatkan demikian:
"Ujilah segala sesuatu dan
peganglah yang baik."
Dan kitab 1 Yohanes 4:1
memperingatkan kita demikian:
"Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah percaya akan setiap roh,
tetapi ujilah roh-roh itu, apakah
mereka berasal dari Allah; sebab
banyak nabi-nabi palsu yang telah
muncul dan pergi ke seluruh
dunia."
Bagian ini memberikan semangat
kepada anak-anak Tuhan untuk
selalu
bergantung kepada Firman Tuhan
yang sejati dan mematuhinya, dan
mereka
akan mengetahui bahwa Firman
Tuhan 100% dapat diandalkan pada
setiap
waktu!
Firman Tuhan juga sangat berguna
untuk membedakan Kebenaran dan
kesalahan, seperti yang kita baca
dalam kitab 1 Yohanes 4:1 di atas.
Dan itu adalah berkat yang sangat
besar untuk mengenali fakta bahwa
Tuhan tidak akan membiarkan
orang-orang pilihan-Nya untuk terus
berada
di dalam kesalahan untuk waktu
yang lama, akan tetapi, Tuhan akan
memimpin mereka ke dalam
seluruh Kebenaran ketika mereka
"tetap berada
dalam firman-Nya" seperti yang
Tuhan Yesus katakan dalam kitab
Yohanes
8:31 demikian:
"Maka kata-Nya kepada orang-orang
Yahudi yang percaya kepada-Nya:
"Jikalau kamu tetap dalam firman-
Ku, kamu benar-benar adalah
murid-Ku"
Dan kitab Yohanes 16:13-15 yang
memberikan semangat yang besar
kepada
setiap dari umat Kristen yang sejati
menyatakan demikian:
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh
Kebenaran [=Roh Kudus, yaitu Roh
Kristus], Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh Kebenaran; sebab
Ia
tidak akan berkata-kata dari diri-Nya
sendiri, tetapi segala sesuatu
yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan
memberitakan kepadamu hal-hal
yang akan datang. Ia akan
memuliakan
Aku, sebab Ia akan memberitakan
kepadamu apa yang diterimanya
dari
pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa
punya, adalah Aku punya; sebab itu
Aku berkata: Ia akan memberitakan
kepadamu apa yang diterimanya
dari
pada-Ku."
Selanjutnya dua ayat berikut ini
juga menggunakan kata yang sama
untuk
ungkapan
"membedakan" (membuktikan)
tetapi ini lebih berfokus pada
tangan Tuhan dalam
"mencoba" (menguji) anak-anak-
Nya untuk memeriksa
apa reaksi mereka terhadap
kejadian-kejadian yang kurang
menyenangkan
bahkan yang menyakitkan.
Bila mereka tidak percaya penuh
kepada Tuhan maka mereka akan
jatuh,
tetapi hal itu lebih baik untuk
diketahui sekarang sebelum Hari
Penghakiman tiba dimana pada hari
itu sudah tidak ada belas kasihan
dari Tuhan lagi.
Kitab 1 Petrus 1:7 berkata
demikian:
"Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu
--yang
jauh lebih tinggi nilainya dari pada
emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api--
sehingga kamu memperoleh puji-
pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada
hari Yesus Kristus menyatakan diri-
Nya."
Dan kitab 1 Tesalonika 2:4
menyimpulkan demikian:
"Sebaliknya, karena Allah telah
menganggap kami layak untuk
mempercayakan Injil kepada kami,
karena itulah kami berbicara, bukan
untuk menyukakan manusia,
melainkan untuk menyukakan Allah
yang
menguji hati kita."
Untuk menggunakan perumpamaan
dalam bercocok tanam, mereka
"dipotong"
atau "dibersihkan" (yaitu daun-daun
yang kurang baik dibuang) atau
secara figurative "disunat secara
rohani", dengan tujuan supaya
mereka
dapat menghasilkan lebih banyak
buah, seperti yang kita pelajari
dalam
kitab Yohanes 15:2 demikian:
"Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah, dipotong-Nya dan setiap
ranting yang berbuah, dibersihkan-
Nya, supaya ia lebih banyak
berbuah."
Kitab Mazmur 26:2 juga
menyatakan kebenaran yang sama,
disitu kita
baca demikian:
"Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah
aku; selidikilah batinku dan hatiku."
Sekarang kita akan memeriksa akar
kata dari dokimazo yaitu "menguji"
(dokimos). Kata ini seringkali di-
terjemahkan sebagai ungkapan "uji"
atau "menguji" seperti yang kita
baca dalam kitab Yakobus 1:12
demikian:
"Berbahagialah orang yang bertahan
dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima
mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang
mengasihi Dia."
Ayat lainnya menunjuk kepada
mereka yang "dilayakkan
Tuhan" (yaitu
diselamatkan) dan dalam satu
penggunaannya dinyatakan sebagai
"dihormati [dilayakkan] manusia",
seperti yang kita baca dalam kitab
Roma 14:18 demikian:
"Karena barangsiapa melayani
Kristus dengan cara ini, ia berkenan
pada
Allah dan dihormati oleh manusia."
Dan kitab Roma 16:10 berkata
demikian:
"Salam [salut] kepada Apeles, yang
telah tahan uji dalam Kristus ... "
Dan kitab 2 Korintus 10:18
menunjukkan demikian:
"Sebab bukan orang yang memuji
diri yang tahan uji, melainkan orang
yang dipuji Tuhan."
Pada gilirannya kata
"membedakan" (membuktikan)
juga berasal dari akar
kata lainnya, yaitu dokeo, yang
biasanya di-terjemahkan sebagai
ungkapan "menyangka" atau
"mengira" atau "menganggap". Dan
kata ini
dapat memiliki bermacam-macam
arti.
Kitab Matius 3:9 bersaksi demikian:
"Dan janganlah MENGIRA, bahwa
kamu dapat berkata dalam hatimu:
Abraham
adalah bapa kami! Karena aku
berkata kepadamu: Allah dapat
menjadikan
anak-anak bagi Abraham dari batu-
batu ini!"
Dan kitab Yohanes 5:39
memerintahkan demikian:
"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci,
sebab kamu MENYANGKA bahwa
olehnya
kamu mempunyai hidup yang
kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab
Suci itu
memberi kesaksian tentang Aku"
Dan kitab Lukas 8:18 yang berbicara
tentang "iman" yang berhubungan
dengan keselamatan menyatakan
demikian:
"Karena itu, perhatikanlah cara
kamu mendengar. Karena siapa
yang
mempunyai, kepadanya akan
diberi, tetapi siapa yang tidak
mempunyai,
dari padanya akan diambil, juga apa
yang ia ANGGAP ada padanya."
Sesungguhnya berlaku dengan
"rendah hati" dinyatakan dalam
Alkitab
sebagai salah satu dari karakter
seorang anak Tuhan yang sejati
seperti yang kita lihat dalam ayat-
ayat berikut ini:
Kitab 1 Korintus 3:18 menjelaskan
demikian:
"Janganlah ada orang yang menipu
dirinya sendiri. Jika ada di antara
kamu yang menyangka dirinya
berhikmat menurut dunia ini,
biarlah ia
menjadi bodoh, supaya ia
berhikmat."
Kitab 1 Korintus 8:2 menyatakan
demikian:
"Jika ada seorang menyangka,
bahwa ia mempunyai sesuatu
"pengetahuan",
maka ia belum juga mencapai
pengetahuan, sebagaimana yang
harus
dicapainya."
Kitab 1 Korintus 10:12
memperingatkan kepada kita
demikian:
"Sebab itu siapa yang menyangka,
bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah
supaya ia jangan jatuh!"
Dan dalam kitab Yesaya 55:8-9
Tuhan menjelaskan demikian:
"Sebab rancangan-Ku [yaitu pikiran
Tuhan] bukanlah rancanganmu
[yaitu
pikiran manusia], dan jalanmu
bukanlah jalan-Ku, demikianlah
firman
TUHAN. Seperti tingginya langit dari
bumi, demikianlah tingginya
jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku [pikiran Tuhan] dari
rancanganmu [pikiran manusia]."
Oleh sebab itu hal yang paling baik
untuk kita lakukan adalah untuk
meneliti dengan sangat berhati-hati
apa sesungguhnya yang Tuhan
nyatakan dalam Firman-Nya, yaitu
seluruh Alkitab, dengan
membandingkan
ayat yang satu dengan ayat yang
lain yang berbicara tentang hal yang
sama. Kitab Kisah Para Rasul 7:11
bersaksi demikian:
"Orang-orang Yahudi di kota itu
[yaitu di kota Berea] lebih baik
hatinya dari pada orang-orang
Yahudi di Tesalonika, karena
mereka
menerima firman itu dengan segala
kerelaan hati dan SETIAP HARI
mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk
mengetahui, apakah semuanya itu
benar
demikian."
Sudah seharusnya kita menjadi
sangat perduli, hal ini adalah
taruhan
yang paling besar di dalam hidup
manusia karena akibatnya adalah
nasib
kita di dalam kekekalan yang tidak
dapat berubah lagi.