"Jangan membuat bagimu patung
[atau sesuatu] yang menyerupai
apapun
yang ada di langit di atas, atau yang
ada di bumi di bawah, atau yang
ada di dalam air di bawah
bumi." (Keluaran 20:4)
Untuk membuat suatu patung atau
gambar atau film tentang Tuhan
semesta
alam adalah sesuatu yang benar-
benar salah dan sangat tidak
alkitabiah. Tuhan telah menyatakan
bahwa Ia tidak ber-komunikasi
dengan umat manusia melalui
patung atau gambar atau film tetapi
Tuhan
memberikan kepada kita perintah-
perintah melalui tulisan-tulisan
yang
dapat kita baca di dalam Kitab Suci.
Untuk membuat patung atau
gambar tentang Tuhan akan
menjadi suatu
"berhala" yang sangat menyesatkan
karena mereka yang memilikinya di
rumah-rumah mereka akan berpikir
bahwa mereka telah mengenal atau
dilindungi oleh Tuhan dimana hal
yang sebenarnya sama sekali tidak
demikian. Pada kenyataannya
Alkitab dengan keras melarang
umat manusia
untuk membuat sesuatu yang
"menyerupai" Tuhan.
Pada Sepuluh Perintah Allah dalam
kitab Keluaran 20:3-5 Tuhan berkata
demikian:
"Jangan ada padamu allah lain di
hadapan-Ku. Jangan membuat
bagimu
patung [atau sesuatu] yang
MENYERUPAI apapun yang ada di
langit di
atas, atau yang ada di bumi di
bawah, atau yang ada di dalam air
di
bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya,
sebab Aku, TUHAN, Allahmu,
adalah Allah yang cemburu ... "
[harap diperhatikan bahwa dalam
bahasa aslinya ayat 4 berkata: " ...
atau sesuatu yang menyerupai
apapun yang ada di langit ..."]
Kitab Ulangan 4:12 & 15-16 juga
menyatakan alasan mengapa Tuhan
memerintahkan umat manusia
untuk "tidak" membuat patung atau
sesuatu
yang menyerupai Tuhan Yang Maha
Suci. Ayat ini juga menggunakan
ungkapan "menyerupai" (temunah)
seperti yang digunakan dalam kitab
Keluaran 20:4. Dalam ayat itu
Tuhan berpesan kepada bangsa
Israel
demikian:
"Lalu berfirmanlah TUHAN
kepadamu dari tengah-tengah api;
suara
kata-kata kamu dengar, tetapi suatu
rupa tidak kamu lihat, hanya ada
suara ......... Hati-hatilah sekali --
sebab kamu tidak melihat sesuatu
rupa pada hari TUHAN berfirman
kepadamu di Horeb dari tengah-
tengah
api-- supaya jangan kamu berlaku
busuk dengan membuat bagimu
patung
yang menyerupai berhala apapun:
yang berbentuk laki-laki atau
perempuan"
Dan ayat 17-20 melanjutkan
demikian:
"yang berbentuk binatang yang di
bumi, atau berbentuk burung
bersayap
yang terbang di udara, atau
berbentuk binatang yang merayap
di muka
bumi, atau berbentuk ikan yang ada
di dalam air di bawah bumi; dan
juga supaya jangan engkau
mengarahkan matamu ke langit,
sehingga
apabila engkau melihat matahari,
bulan dan bintang, segenap tentara
langit, engkau disesatkan untuk
sujud menyembah dan beribadah
kepada
sekaliannya itu, yang justru
diberikan TUHAN, Allahmu, kepada
segala
bangsa di seluruh kolong langit
sebagai bagian mereka, sedangkan
TUHAN
telah mengambil kamu dan
membawa kamu keluar dari dapur
peleburan
besi, dari Mesir, untuk menjadi
umat milik-Nya sendiri, seperti
yang
terjadi sekarang ini."
Ini adalah peringatan yang sangat
keras yang seharusnya membuat
kita
gemetar. Oleh karena itu dengan
tidak ragu-ragu saya akan merobek
(menggunting) gambar-gambar yang
dinyatakan sebagai gambar Tuhan
yang
kadang ada di dalam Alkitab, dan
menghancurkan patung-patung
yang
dinyatakan sebagai patung Tuhan
atau ibu dari Tuhan atau bapa
Tuhan.
Orang-orang percaya yang sudah
"diciptakan kembali dalam citra
Tuhan"
(Kolose 3:10) melalui karya
keselamatan Tuhan yang penuh
kasih akan
puas selama-lamanya hanya
dengan Tuhan sendiri, seperti yang
ditunjukkan dalam kitab Mazmur
17:15 demikian:
"Tetapi aku, dalam KEBENARAN
akan kupandang wajah-Mu [yaitu
Firman-Mu], dan pada waktu
bangun aku akan menjadi puas
dengan rupa-Mu."
Ada banyak orang yang kurang
menyadari fakta bahwa Yesus
adalah Allah
Yang Maha Agung dan Suci dan Ia
tidak berhenti menjadi Allah
(Yohanes
10:30). Sebuah lukisan adalah
semacam gambar dua-dimensi, dan
film
juga adalah semacam gambar.
Manusia menginginkan Tuhan yang
mudah
untuk dimengerti menurut
keinginan mereka sendiri tetapi
pada dasarnya
manusia membenci Firman Tuhan
di dalam Alkitab yang dapat
menyatakan
dosa-dosa mereka.
Intinya, umat manusia sangat
menyadari bahwa mereka telah
berdosa
terhadap Tuhan, akan tetapi dalam
kesombongannya manusia berpikir
bahwa mereka dapat "menutupi"
dosa-dosa mereka melalui
"pekerjaan"
mereka sendiri (yaitu buatan tangan
manusia) dengan sesuatu yang
mereka anggap baik. Dalam sifat
alaminya manusia hanya ingin
datang
kepada Tuhan menurut syarat-
syarat mereka sendiri tetapi bukan
menurut
syarat-syarat Tuhan. Tetapi
kenyataannya perbuatan seperti ini
sama
sekali sia-sia, dan ini adalah sama
seperti membohongi diri sendiri.
Kitab Yesaya 59:6 mengajarkan
kepada kita demikian:
"Sarang yang ditenun itu tidak dapat
dipergunakan sebagai pakaian, dan
buatan [yaitu pekerjaan] mereka itu
tidak dapat dipakai sebagai kain
[yaitu penutup]; perbuatan mereka
adalah perbuatan kelaliman, dan
yang
dikerjakan tangan mereka adalah
kekerasan belaka."
Dan kitab Yesaya 30:1 lebih jauh
menyatakan demikian:
"Celakalah anak-anak pemberontak,
demikianlah firman TUHAN, yang
melaksanakan suatu rancangan
yang bukan dari pada-Ku, yang
memasuki
suatu persekutuan [yaitu penutup],
yang bukan oleh dorongan Roh-Ku,
sehingga dosa mereka bertambah-
tambah"
Dan kitab Mazmur 115:4-8
menunjukkan keinginan manusia
yang berdosa
untuk membuat dan menyembah
tuhan yang mereka inginkan sendiri
--tetapi bukan Tuhan Yang Benar
dan Yang Hidup-- seperti yang
dinyatakan di dalam Alkitab. Dalam
ayat itu kita membaca demikian:
"Berhala-berhala mereka adalah
perak dan emas, BUATAN TANGAN
MANUSIA,
mempunyai mulut, tetapi tidak
dapat berkata-kata, mempunyai
mata,
tetapi tidak dapat melihat,
mempunyai telinga, tetapi tidak
dapat
mendengar, mempunyai hidung,
tetapi tidak dapat mencium,
mempunyai
tangan, tetapi tidak dapat meraba-
raba, mempunyai kaki, tetapi tidak
dapat berjalan, dan tidak dapat
memberi suara dengan
kerongkongannya.
Seperti itulah jadinya orang-orang
yang membuatnya, dan semua
orang
yang percaya kepadanya."
Sepanjang sejarah manusia telah
mencoba untuk menciptakan tuhan
yang
kekal dan tidak terbatas "menurut
gambaran manusia". Dalam dosa
pemberontakannya manusia
mencari jalan untuk merendahkan
sang Pencipta
kepada sesuatu dapat mereka
mengerti, --sesuatu yang dapat
mereka
kendalikan--, sesuatu ilah yang
dapat berpindah-pindah dan sangat
praktis sama halnya seperti tuhan
boneka.
Tuhan banyak berbicara tentang
ilah-ilah palsu yang dengan tidak
sadar
disembah oleh manusia, seperti
yang dinyatakan ayat-ayat berikut
ini:
Kitab Ulangan 27:15
memperingatkan demikian:
"Terkutuklah orang yang membuat
patung pahatan atau patung
tuangan,
suatu kekejian bagi TUHAN, buatan
tangan seorang tukang, dan yang
mendirikannya dengan
tersembunyi. Dan seluruh bangsa
itu haruslah
menjawab: Amin!"
Kitab Yesaya 44:10 menjelaskan
demikian:
"Siapakah yang membentuk allah
dan menuang patung yang tidak
memberi
faedah?"
Kitab Yesaya 45:20 menyatakan
demikian:
"Berhimpunlah dan datanglah,
tampillah bersama-sama, hai kamu
sekalian
yang terluput di antara bangsa-
bangsa! Tiada berpengetahuan
orang-orang yang mengarak patung
dari kayu dan yang berdoa kepada
allah yang tidak dapat
menyelamatkan."
Kitab Habakuk 2:18 berkata
demikian:
"Apakah gunanya patung pahatan,
yang dipahat oleh pembuatnya?
Apakah
gunanya patung tuangan, pengajar
dusta itu? Karena pembuatnya
percaya
akan buatannya, padahal berhala-
berhala bisu belaka yang
dibuatnya."
Walaupun kebanyakan orang pada
hari sekarang ini tidak menyembah
"patung berhala" atau "gambar-
gambar" dari Tuhan, mereka sama
bersalahnya dengan orang-orang
yang menyembah patung karena
mereka
menyembah pikiran mereka
sendiri, atau ilmu pengetahuan,
atau
kemanusiaan, atau ketenaran, atau
kekuasaan, uang, politik, atau
sesuatu yang semacam itu.
Kitab Roma 1:21-22 dan ayat 25
dengan jelas menyatakan demikian:
"Sebab sekalipun mereka mengenal
Allah, mereka tidak memuliakan
Dia
sebagai Allah atau mengucap
syukur kepada-Nya. Sebaliknya
pikiran
mereka menjadi sia-sia dan hati
mereka yang bodoh menjadi gelap.
Mereka berbuat seolah-olah
mereka penuh hikmat, tetapi
mereka telah
menjadi bodoh ......... Sebab
mereka menggantikan kebenaran
Allah
dengan dusta dan memuja dan
menyembah makhluk [yaitu yang
diciptakan]
dengan melupakan Penciptanya
yang harus dipuji selama-lamanya,
amin."
"Thy word is a lamp unto my feet,
and a light unto my path" (Psalm
119:105)