Lamborghini Huracán LP 610-4 t

Iman Yang Mati.

Alkitab mengatakan dalam Yakobus
2:17:
"Iman tanpa perbuatan adalah iman
yang mati"
Sebenarnya, apa yang dimaksud
Tuhan dengan perbuatan? Tuhan
berbicara mengenai "perbuatan
baik" kita yang berkenan kepada
Tuhan. Dan iman macam apakah
yang dibicarakan Tuhan? Dia
berbicara mengenai orang yang
memiliki iman yang
menyelamatkan yaitu iman orang-
orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus sebagai Juruselamat
mereka.
Setiap orang yang berkata, “Aku
percaya” adalah cara lain untuk
berkata “Aku memiliki iman”, atau
“Aku percaya kepada Allah. Aku
mempunyai iman yagn sangat kuat.
Karena aku telah menerima Dia,
dan aku pergi ke gereja secara
rutin”, dan seterusnya. Dan jika
mereka memandang hidup mereka
secara teliti, mereka akan
menemukan bahwa hidup mereka
tidak jauh berbeda dibandingkan
dengan orang-orang yang hidup di
sekitar mereka, yang tidak
mengaku bahwa mereka adalah
anak-anak Allah.
Jadi anda lihat disini, jika kita
benar-benar memiliki iman yang
menyelamatkan itu adalah berkat
atau anugrah dari Tuhan. Itu bukan
sesuatu yang berasal dari jiwa kita
sendiri. Tetapi itu merupakan
berkat dari Allah. Tetapi jika kita
benar-benar telah memiliki iman
yang menyelamatkan, maka itu
artinya kita telah menjadi ciptaan
baru. Maksudnya yaitu, kita telah
menerima jiwa baru yang telah
diselamatkan.
Sekarang dengan jiwa baru ini kita
tidak ingin untuk berbuat dosa lagi.
Artinya walaupun kita memiliki
tubuh yang belum diselamatkan
dan penuh dengan nafsu karena
dosa, paling tidak ada sesuatu yang
sangat dinamis, sangat
memberikan pengaruh yang besar
terhadap kepribadian kita dan
memberikan kita determinasi, “Aku
tidak ingin berbuat dosa.”
Nah apa artinya untuk tidak berbuat
dosa lagi? Artinya kita ingin untuk
selalu melakukan kehendak-
kehendak Tuhan, hidup dalam jalan
yang berkenan kepada Tuhan.
Dan pada saat aku melakukan
sesuatu yang berkenan kepada
Tuhan, itu merupakan suatu
perbuatan yang baik. Oleh sebab
itu, karena aku mempunyai iman
yang menyelamatkan, buktinya
adalah aku melakukan perbuatan-
perbuatan baik.
Atau, karena aku telah
diselamatkan, yang merupakan
hasil dari iman yang telah diberikan
Tuhan kepadaku, maka aku akan
melakukan perbuatan-perbuatan
baik. Ini adalah kebiasan baruku,
dan aku ingin untuk melakukan
kehendak-kehendak Tuhan.
Jika seseorang berkata, “Oh, Aku
mengasihi Tuhan, Aku percaya
kepada Tuhan, Aku telah
menyerahkan hidupku kepada-Nya,
imanku sangat kuat”, tetapi cara
hidupnya masih sama seperti
sebelum dia diselamatkan, tidak
ada bedanya dengan orang-orang di
sekitarnya yang tidak berkomitmen
kepada Tuhan, maka ini
menunjukan bahwa tidak ada
perbuatan baik dalam hidupnya.
Orang itu tidak mempunyai
keinginan untuk melakukan
kehendak Tuhan. Oleh sebab itu,
iman yang dimiliki orang itu adalah
iman yang mati. Ini sangat nyata.
Orang itu menipu dirinya sendiri
bahwa dia telah benar-benar
menyerahkan hidupnya kepada
Tuhan.

Back to posts