Keadaan Mental Muhammad.

Tidak ada nabi yang normal, mereka
semuanya aneh dan nyentrik
karena hubungan pribadi mereka
dgn Tuhan. Kita mengenal: Musa,
Joshua atau bahkan Joan of Arc dll,
tetapi tidak seorangpun dari
mereka berhasil mengajarkan
perang abadi (Jihad) spt Muhamad.
Sampai sekarang pun dunia masih
dlm proses Islamisasi yg tidak
kunjung selesai. Tidak ada minggu
lewat tanpa kekerasan yg dilakukan
Muslim di manapun di dunia. Kalau
bukan di Indonesia, Sudan, Iraq,
ada saja kejadian di NY, Madrid,
London, Paris, Belanda, Mumbai ...
Islam jelas2 mengandung sesuatu
yg tidak beres dan oleh karena itu
kita harus menyelidiki kesehatan
mental sang pendiri, Muhamad.
Sudah waktunya kita
mempertanyakan diri: waraskah
Muhamad ?
Lihatlah kesaksian Ibn Ishaq/
Hisham dlm ‘’Sirât Rasûl Allâh’’
(terjemahan Guillaume).
Dikatakannya pertama2, Muhamad
sendiri YAKIN BAHWA IA
KESURUPAN SETAN dan krn tidak
tahan malu ia MENCOBA BUNUH
DIRI dgn menjatuhkan dirinya dari
bukit(p.106/153). Lalu dikatakan
bahwa Jibril menyelamatkannya.
Juga dilaporkan bahwa ia sering
berada di suatu tempat tidak jelas
dlm keadaan bingung, sampai
pembantu Khadijah
menemukannya di wilayah atas
Mekah.
Memang Khadijahlah yg
menenangkan Mohamad kala ia
meragukan kewarasannya.
"Kasihanilah saya, saya tukang sajak
atau kerasukan setan?" tanya
suaminya yg gemetaran. Itulah
saatnya Khadijah memanggil
saudara wanita Kristennya, Waraqa
b. Naufal, yg menegaskan bahwa ia
memang benar2 rasul Tuhan.
Lebih jelas ttg Waraqah b Naufal,
lihat :
http://
www.indonesia.faithfreedom.org/
forum/viewtopic.php?t=705
Nampaknya ini tidak cukup dan
Khadijah mencoba meyakinkannya
dgn sebuah tes apakah hantu yg
muncul depan suaminya itu adalah
malaikat atau setan. Ia meminta
agar Muhamad memanggilnya saat
hantu itu menampakkan diri. Dan
ketika saat itu tiba, Khadijah
melakukan gerakan2 seksual dan
menanyakan pd setiap tahap
apakah hantu itu masih ada. Dgn
semakin meningkatnya kegiatan
seksual itu, hantu itu pergi.
Khadijah kemudian mengatakan:
‘’Wahai putera pamanku,
berbahagialah karena ia adalah
malaikat dan bukan
setan.’’ (106/153; 107/154;
111/155). Logikanya adalah, hantu
jahat tidak akan meninggalkan
ruangan jika kegiatan seksual
semakin panas.
Nah, dari sini saja nampak bahwa
missi Mohamad tidak pernah
ditegaskan oleh tanda2 Ilahi dgn
bukti2 supernatural, ttp hanya oleh
dua wanita, seorang saudara Kristen
dan isterinya sendiri.
Saat Khadijah masih hidup, ilusi2
Muhamad masih terkontrol, dan
walaupun sering mengucilkan diri
di goa2, menerima wahyu, kami
masih bisa menganggapnya waras.
Dlm bahasa psikiater, kondisinya
stabil, ia masih bisa bertindak sbg
orang normal. Tetapi setelah
meninggalnya Khadijah pd th 619,
keadaannya mulai parah; belum lagi
paman baiknya, Abu Talib,
meninggal pula.
Saat menerima the ‘’Satanic
Verses’’, Muhamad kembali
meragukan missi ilahinya ini. Ini
menunjukkan bahwa paling tidak
Muhamad bingung, mana ayat
setan dan mana bukan … (165/239;
166/239; 191/278; Qu.109;
22.51-52; 53.19-23).
Orang Mekah sendiri curiga bahwa
Muhamad menderita penyakit jiwa
atau kesurupan. Ia menyebutnya
‘’web of dreams’’, a ‘’fanciful poet’’,
‘’enchanted’’ (Q.21.5; 36.69 or
52.30). Tapi ia membela diri dgn
menyebut contoh nabi2 Kitab
Kristen yg disangkanya juga
dianggap gila (Quran.51.52; 23.25;
26.26-27; 51.39). Jelas, tuduhan ini
tidak ada dlm Kitab Kristen. Kecuali
dlm Hosea.9.7 yg Muhamad lupa
kutip, mengingat pengetahuan
Bible-nya sangat kurang.
DIAGNOSIS Dr. HERMAN SOMERS
Psikolog Vlaams ini memberikan
kita diagnosis teknis pertama dlm
bukunya dlm bahasa Belanda ‘’Een
Andere Mohammed’’ (Mohammad
yg lain), diterbitkan th 1993 oleh
Hadewych, Antwerp. Dr. Koenraad
Elst memberikan garis besarnya
dlm situsnya.
Pertama, kesaksian mendetil dari
kehidupan Muhamad
membantunya menyusun diagnose.
Menurut Dr. Somers, Muhamad
adalah kasus klasik paranoia, yg
ciri2nya adalah delusi ttg dirinya,
ditambah dgn halusinasi yg terus
menerus. Ini bisa dlm bentuk
mendengarkan suara2, atau hanya
sekedar penipuan mental. Delusi
ini selalu menempatkan penderita
sbg pusat sebuah peristiwa: entah
sbg target persekongkolan atau
saksi peristiwa kosmik, spt missi
ilahi atau melihat datangnya hari
kiamat. Hari Kiamat kebetulan
memang salah satu tema utama
dlm Quran.
Delusi utama Muhamad adalah
bahwa ia dipilih utk melakukan
missi unik berdimensi kosmik.
Delusi ini membentuk inti
kepercayaan yg diikuti semua
Muslim : ‘’Tidak ada Tuhan selain
Allah dan Muhamad satu2nya
rasulNya.’’ Kepercayaan yg tidak
mengenal kompromi ini berbeda
dari kepercayaan monotheisme lain
karena percaya bahwa Quran
memiliki asal usul Ilahi. Tunduk
pada Islam berarti tidak mungkin
meninggalkannya. Adalah
menyedihkan utk menyadari bahwa
satu milyar pengikutnya ini
menundukkan kepala kpd delusi2
dan halusinasi paranoid.
Muhamad lebih cocok dibahas
dunia psikiater ketimbang dunia
religi.
Dasar2 neuropathologis
halusinasinya sangat mengagumkan
utk dipelajari. Megalomania-nya yg
total ini merupakan fenomena
kompensasi berlebihan atas masa
kecilnya yg tidak bahagia. Hanya
pandangan ini tidak dpt
menjelaskan infrastruktur
delusinya.
Symptomatology-nya yg eksplisit,
deskripsinya sendiri atas sensasi
fisik saat kesurupan, memudahkan
para ahli menarik kesimpulan.
Paranoia Mohammad dari
dokumen2 Islam juga nampak
jelas.

Back to posts

Duck hunt